• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom

Tafsir al-Maidah 116: Apakah Al-Qur’an Salah Paham tentang Trinitas?

Al-Qāsimī, Tabatabaī, dan Hossein Nasr menegaskan bahwa al-Qur'an membenarkan fakta bahwa sebagian umat Kristen memang menyembah Maryam.

Fadlan Fadlan
30/12/2024
in Pernak-pernik, Rekomendasi
0
Trinitas

Trinitas

855
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam salah satu videonya, Gabriel Said Reynold mengulas salah satu ayat al-Qur’an, yaitu Surat al-Maidah ayat 116:

“(Ingatlah) ketika Allah berfirman, ‘Wahai Isa putra Maryam, apakah engkau mengatakan kepada orang-orang, ‘Jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah?’” (Q.S. Al-Maidah [5]: 116)

Ini masalah yang menarik. Dalam ayat tersebut, al-Qur’an terkesan salah memahami konsep Trinitas. Di mana umumnya diimani oleh umat Kristen; seakan-akan al-Qur’an mengatakan bahwa Trinitas adalah Bapak, Yesus dan Maryam. Padahal umat Kristen tidak memahami Trinitas seperti itu. Melainkan: Bapak, Yesus dan Roh Kudus.

Dalam video tersebut, Reynold mengatakan hal ini masih menjadi pertanyaan terbuka. Tetapi apakah al-Qur’an—meminjam pernyataan Chawkat Moucarry—“salah paham tentang konsep Trinitas”?

Mun’im Sirry, yang juga merupakan kolega Reynold di Notre Dame, dalam karyanya ‘Scriptural Polemics’ menyatakan bahwa “ada kemungkinan Kristen (pada saat itu) memiliki konsepsi yang berbeda dengan Kristen saat ini tentang Trinitas.”

Baca Juga:

Kisah di Balik Pertemuan Sayyidah Maryam dan Malaikat Jibril

Buya Hamka Berbicara Tentang Hak Memilih Bagi Perempuan

Cara Mengatasi Perselisihan di Keluarga Menurut Buya Hamka

Perintah Haji dan Hikmah yang Terkandung didalamnya

Kultus Maryam

Di sini saya menyoroti salah satu kemungkinan yang Reynold sebutkan dalam videonya. Yakni alasan mengapa al-Qur’an seakan memasukkan Maryam sebagai oknum dalam Trinitas. Bahwa mungkin terdapat kelompok Kristen tertentu (unortodoks) yang menuhankan Maryam.

Para sarjana telah berusaha mencari kemungkinan adanya kelompok Kristen yang dimaksud (yang menyembah Maryam) pada zaman itu. Hingga ditemukanlah catatan dari St. Epiphanius mengenai kultus Maryam, yang dikenal dengan Collyridians.

Collyridians merupakan salah satu sekte Kristen yang aktif pada paruh pertama abad ke-4 Masehi di Thrace, Scythia dan Arab. Namun sayangnya, informasi kelompok ini hanya dapat kita temukan dari catatan St. Epiphanius yang menyebut kelompok Collyridians sebagai “penyembah berhala yang bodoh, gila dan melakukan pekerjaan-pekerjaan setan.” 

Sejumlah sarjana berpendapat bahwa kultus Maryam merupakan bagian dari lanskap keagamaan di Mediterania Timur sebelum adanya Konsili Efesus. Maka, boleh jadi bahwa al-Qur’an dalam al-Maidah menyinggung kelompok penyembah Maryam ini, seperti yang tersebutkan oleh Jamaluddin al-Qāsim. Salah satu mufassir modern pasca Muhammad Abduh—ketika mengutip ‘Kitāb ‘ilm al-Yaqīn’ yang membahas tentang sekte Kristen bernama Maryāmiyyūn.

Konsep Trinitas

Al-Qāsimī berpendapat bahwa bahkan sejarawan Ibn Ishāq, yakni seorang penulis kitab Sīrah Nabawiyah pertama, mengatakan ada beberapa orang Kristen Najran yang mendatangi Nabi Muhammad.

Beberapa dari mereka mengatakan “Yesus adalah Tuhan.” Sementara yang lain mengatakan “Yesus adalah anak Tuhan.”  Lalu sebagai lainnya mengatakan “dia adalah salah satu dari yang tiga”,  yaitu Bapak, Putra dan Maryam. Menurut Ibn Ishāq, surat al-Maidah merespon ini.

Namun begitu, bagi beberapa orang, sulit menerima penjelasan tentang ayat al-Maidah di atas tentang Trinitas. Karena Kristen hari ini tidak beriman kepada keilahian Maryam. Untuk menjawab masalah ini, Tabatabaī menemukan beberapa sumber yang menunjukkan bahwa beberapa kelompok Kristen memang (pernah) menyembah Maryam. Tabatabaī memberikan beberapa testimoni, salah duanya sebagai berikut:

Pertama, Rashīd Ridā pernah mengatakan bahwa “mengenai ibu Kristus, penyembahannya disetujui di Gereja Timur dan Barat setelah Konstantinus, lalu tertolak oleh denominasi Protestan.”

Kedua, editor Majalah Jesuit al-Mashriq, Louis Cheikho, pernah menulis artikel yang berjudul ‘Aqīda al-habl bilā danas fī al-kanā’is al-sharqiyya’ . Di mana dia secara eksplisit mengatakan bahwa “pemujaan Gereja Armenia kepada perawan suci, Bunda Allah, tentu saja merupakan suatu hal yang terkenal.” Dia juga menulis “Gereja Koptik dibedakan oleh pemujaannya kepada perawan suci, Bunda Allah.”

Tafsir Buya Hamka

Di Indonesia sendiri, Buya Hamka—pengarang ‘Tafsir al-Azar’—menyebutkan bahwa Gereja Armenia dan Koptik merupakan gereja yang mengkultuskan Maryam. Dia berkata, “selain kepercayaan terhadap Trinitas, Gereja Timur dan Barat, khususnya Ortodoks, Katolik Yunani dan Katolik Roma, telah mengangkat Maryam ke status Ilahi, yang kepadanya mereka berdoa, memohon berkat dan kesembuhan dan mempersembahkan berbagai pemujaan.” 

Dalam ‘The Study Quran’, ketika menafsirkan surat al-Maidah ayat 116 di atas, Sayyed Hossein Nasr juga mengajukan jawaban yang senada, namun dengan redaksi yang berbeda. Hossein Nasr menulis:

“Meskipun doktrin Kristen tradisional tidak memandang Maryam sebagai salah satu oknum dalam Trinitas, (dalam ayat ini) al-Qur’an merujuk pada beberapa doktrin Ortodoks dan doktrin Katolik Roma mengenai Maryam, misalnya, yang diidentifikasikan sebagai Theotokos, yang merupakan perluasan doktrinal iman Kristen tentang keilahian Yesus…”

Lebih jauh, Hossein Nasr mengatakan bahwa surat al-Maidah 116 tidak mengkritik rumusan doktrinal Kristen tentang Maryam, tetapi lebih kepada sikap berlebihan beberapa sekte Kristen tentang Maryam yang statusnya mereka anggap mendekati keilahian.

Dengan penjelasan-penjelasan di atas, al-Qāsimī, Tabatabaī, Hossein Nasr dan lainnya ingin menegaskan bahwa al-Qur’an membenarkan fakta bahwa sebagian umat Kristen memang menyembah Maryam. Jadi, menurut mereka, al-Qur’an sama sekali tidak salah paham tentang konsep Trinitas.

Rujukan

Nasr, Sayyed Hossein, dkk. ‘The Study Quran: A New Translation and Commentary’. United States: HarperOne, 2015.

Sirry, Mun’im. ‘Scriptural Polemics: The Qur’ān and Other Religions’. New York: Oxford University Press, 2014.

Tags: Buya HamkaNabi IsaSayyidah Maryamtafsir qur'anTrinitasUmat Kristiani
Fadlan

Fadlan

Penulis lepas dan tutor Bahasa Inggris-Bahasa Spanyol

Terkait Posts

Nyai Nur Channah

Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Nyai A’izzah Amin Sholeh

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version