• Login
  • Register
Rabu, 4 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Tanda Berakhirnya Malam

Abdul Rosyidi Abdul Rosyidi
07/09/2019
in Hikmah
0
Tanda Berakhirnya Malam
18
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Seorang guru spiritual bertanya kepada murid-muridnya bagaimana mereka dapat membedakan kapan malam telah berakhir dan hari yang baru telah dimulai.

Seorang murid menjawab, “ketika Anda melihat seekor binatang dari kejauhan dan dapat membedakan apakah binatang itu seokor sapi atau kerbau.”

“Bukan itu jawabannya,” kata seorang guru.

Murid yang lain menjawab, “ketika Anda melihat pohon dari kejauhan dan dapat membedakan apakah pohon itu pohon kelapa atau pohon pinang.”

“Salah lagi,” kata sang guru.

Baca Juga:

Memaknai Aurat Perempuan secara Utuh

Ibadah Kurban dan Hakikat Ketaatan dalam Islam

Batasan Aurat Perempuan dalam Tinjauan Madzhab Fiqh

Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal

“Kalau begitu, apa jawabannya?” tanya salah seorang murid yang lain.

“Ketika Anda menatap wajah setiap laki-laki dan mengenalinya sebagai saudaramu;

ketika Anda menatap wajah setiap perempuan dan mengenalinya sebagai saudarimu.

Kalau Anda tidak dapat melakukan hal ini, entah hari menunjukkan pukul berapa menurut perhitungan matahari, hari masih tetaplah malam.”

Hari akan disinari penuh cahaya tatkala kita mampu memperlakukan orang lain dengan baik, laki-laki maupun perempuan. Sebelum itu, langit kita masih dipenuhi kegelapan. Kita berada di remang malam.

Selanjutnya, siang akan menjadi sangat benderang dan transparan saat ke-aku-an menghilang, lalu hanya tersisa engkau.[]

 

 

Seorang guru spiritual bertanya kepada murid-muridnya bagaimana mereka dapat membedakan kapan malam telah berakhir dan hari yang baru telah dimulai.

Seorang murid menjawab, “ketika Anda melihat seekor binatang dari kejauhan dan dapat membedakan apakah binatang itu seokor sapi atau kerbau.”

“Bukan itu jawabannya,” kata seorang guru.

Murid yang lain menjawab, “ketika Anda melihat pohon dari kejauhan dan dapat membedakan apakah pohon itu pohon kelapa atau pohon pinang.”

“Salah lagi,” kata sang guru.

“Kalau begitu, apa jawabannya?” tanya salah seorang murid yang lain.

“Ketika Anda menatap wajah setiap laki-laki dan mengenalinya sebagai saudaramu;

ketika Anda menatap wajah setiap perempuan dan mengenalinya sebagai saudarimu.

Kalau Anda tidak dapat melakukan hal ini, entah hari menunjukkan pukul berapa menurut perhitungan matahari, hari masih tetaplah malam.”

Hari akan disinari penuh cahaya tatkala kita mampu memperlakukan orang lain dengan baik, laki-laki maupun perempuan. Sebelum itu, langit kita masih dipenuhi kegelapan. Kita berada di remang malam.

Selanjutnya, siang akan menjadi sangat benderang dan transparan saat ke-aku-an menghilang, lalu hanya tersisa engkau.[]

Abdul Rosyidi

Abdul Rosyidi

Abdul Rosyidi, editor. Alumni PP Miftahul Muta'alimin Babakan Ciwaringin Cirebon.

Terkait Posts

Aurat Perempuan

Memaknai Aurat Perempuan secara Utuh

4 Juni 2025
Pesan Mubadalah

Pesan Mubadalah dari Keluarga Ibrahim As

4 Juni 2025
Ibadah Kurban

Nilai Ekonomi dan Sosial dalam Ibadah Kurban

3 Juni 2025
Perempuan Memakai Jilbab

Mengapa dan Untuk Apa Perempuan Memakai Jilbab?

2 Juni 2025
Jilbab Menurut Ahli Tafsir

Jilbab Menurut Ahli Tafsir

2 Juni 2025
Surah Al-Ankabut Ayat 60

Refleksi Surah Al-Ankabut Ayat 60: Menepis Kekhawatiran Rezeki

28 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Resident Playbook

    Resident Playbook dan Pentingnya Perspektif Empati dalam Dunia Obgyn

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ragam Pendapat Ahli Fiqh tentang Aurat Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ibadah Kurban dan Hakikat Ketaatan dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Batasan Aurat Perempuan dalam Tinjauan Madzhab Fiqh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Memaknai Aurat Perempuan secara Utuh
  • Ibadah Kurban dan Hakikat Ketaatan dalam Islam
  • Batasan Aurat Perempuan dalam Tinjauan Madzhab Fiqh
  • Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal
  • Ragam Pendapat Ahli Fiqh tentang Aurat Perempuan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID