Mengelola keuangan dan melek finansial seharusnya bukan lagi perihal tabu apalagi jika mengingat saat ini kita tengah diuji pandemi yang belum terlihat jelas titik penghujungnya. Keadaan ini tentu membuat sebagian besar masyarakat mencoba bertahan hidup dengan mengencangkan ikat pinggang yang artinya berusaha untuk hidup sehemat mungkin.
Terpenuhinya kebutuhan pokok seperti makan, dapat beristirahat, belajar, beribadah dengan tenang dan masih diberi sehat wal afi’at adalah sesuatu yang berharga saat ini. Terlebih jika tidak memiliki hutang piutang ataupun tidak dalam keadaan mendesak yang mengharuskan untuk berhutang.
Seandainya pun kenyataan pahitnya harus berhutang atau harus melunasi hutang, maka menurut Dedek A. Gunawan seorang ibu dua anak yang kerap berbagi seputar tips keuangan dalam mini blogging di instagramnya yang bertema ‘Perempuan Ngatur Duit’ ada beberapa cara sederhana untuk melunasi hutang yang bisa diterapkan oleh siapapun yang sedang terjebak dalam lilitan hutang piutang.
Pertama, buatlah daftar hutang lengkap dengan suku bunganya baik hutang yang nominalnya kecil ataupun yang suku bunganya besar. Jika setelah daftar tersebut jadi dan ternyata ada banyak hutang yang harus dilunasi, mulailah membuat prioritas untuk membuat hutang-hutang tersebut. Mana yang harus dilunasi dengan cepat dan mana yang bisa berada diantrian non-prioritas.
Daftar prioritas ini sangat mungkin karena kita tidak bisa melunasi hutang secara keseluruhan dalam kurun waktu bersamaan kecuali mendapatkan durian runtuh. Jika hal ini dilakukan, jangan sampai demi membayar semua hutang dalam satu tempo lalu kita berhutang di tempat yang lainnya untuk melunasi hutang tersebut. Maka cenderung akan terjadi gali lubang tutup lubang tak berkesudahan jika hal ini sampai terjadi.
Kedua, bayarlah hutang dengan dua metode yaitu metode Snowball atau metode Avalanche. Metode Snowball adalah cara membayar hutang dengan memprioritaskan hutang yang nominalnya kecil. Kelebihan metode ini adalah membuat seseorang yang sedang berusaha melunasi hutangnya menjadi semangat karena hutang dengan nominal kecil akan mudah dilunasi sehingga termotivasi untuk dapat berpindah ke daftar hutang selanjutnya dan melunasinya. Istilah ini disebut dengan quick win.
Metode yang kedua adalah metode Avalanche yaitu cara membayar hutang dengan memprioritaskan hutang yang bunga hutangnya paling besar. Metode ini lebih tepat untuk digunakan jika ingin membayar hutang secara keseluruhan karena hutang dengan suku bunga tertinggi sudah dibayarkan terlebih dulu. Sehingga yang tersisa adalah hutang-hutang dengan nominal yang lebih kecil.
Kedua langkah di atas tentu baik untuk diterapkan. Namun akan lebih maksimal jika dilengkapi dengan langkah pamungkas yang ketiga. Menurut Bu Nyai Masriyah Amva dalam bukunya yang berjudul Meraih Hidup Luar Biasa: Melalui Kekuatan Doa dan Iman, jangan sampai yang terpikirkan pertama kali cara mendapatkan uang untuk melunasi hutang adalah dengan berhutang di tempat yang lain.
Beliau menulis dalam buku tersebut, “Mulai saat ini kalau tidak punya uang atau tidak punya beras, jangan sekali-kali ingat akan hutang ke si A, B, C ataupun akan menggadaikan barang.” Artinya Jika dalam kesulitan yang diingat adalah hutang, maka yang akan kita lakukan adalah berhutang untuk menyelesaikan kesulitan tersebut. Jika kita terjebak secara finansial dan yang terfikirkan pertama kali adalah menggadaikan barang, maka yang terjadi adalah barang-barang yang kita miliki sedikit demi sedikit akan habis tergadaikan untuk melunasi hutang tersebut.
Kemudian beliau melanjutkan, “Bila dalam kesulitan, kita ingat Tuhan dan memohon pertolongannya terus-menerus dengan gigih, maka ia pasti akan datang menolong kita. Bukankah lebih baik kita membutuhkan Tuhan dari pada membutuhkan makhluknya sekalipun makhluknya adalah orang terdekat sekalipun. Jika kita meminta pertolongan Tuhan, maka Dia tidak akan pernah menghingakan dan merendahkan kita. Pemberian-Nya tulus dan tidak harus dibayar.
Oleh karena itu, dalam Islam pun Rasul mengajarkan kepada umatnya doa untuk melunasi hutang sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud nomor 1555 sebagai berikut, “Disebutkan oleh Abu Sa’id al-Khudri, pada suatu hari Rasulullah masuk ke masjid. Tertnyata di sana sudah ada seorang laki-laki Anshar yang bernama Abu Umamah. Beliau kemudian menyapanya, ‘Hai Abu Umamah, ada apa aku melihatmu untuk duduk di masjid di luar waktu salat?’ Abu Umamah Menjawab, ‘Kebingungan dan utang-utangku yang membuatku (begini) ya Rasul’.
Beliau kembali bertanya, ‘Maukah kamu jika aku ajarkan suatu bacaan yang jika kamu membacanya, Allah akan menghapuskan kebingunganmu dan memberi kemampuan melunasi hutang?’ Umamah menjawab, ‘Tentu, Ya Rasul’. Beliau menjawab, ‘Jika memasuki waktu pagi dan sore maka bacalah Allâhumma innî a‘ûdzu bika minal hammi wal hazan. Wa a‘ûdzu bika minal ‘ajzi wal kasal. Wa a‘ûdzu bika minal jubni wal bukhl. Wa a‘ûdzu bika min ghalabatid daini wa qahrir rijâl.’
Artinya “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan. Aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan. Aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran. Aku berlindung kepada-Mu dari lilitan hutang dan tekanan orang-orang”. Abu Umamah menuturkan, “Setelah aku mengamalkan doa itu, Allah benar-benar menghilangkan kebingunganku dan memberi kemampuan melunasi hutang.”
Demikian ulasan ini, semoga Allah mengabulkan doa dan permohonan kita dan senantiasa menolong setiap hambanya yang terjerat hutang dan memberi kemampuan untuk melunasi hutang-hutang tersebut dari arah manapun yang tak diduga dan disangka-sangka. Karena sesungguhnya Allah lah Yang Maha Kaya, Maha Pemberi Rizki, dan Maha Berkehendak. []