• Login
  • Register
Sabtu, 1 April 2023
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Do'a

Tiga Kiat Melunasi Hutang

Cara Ketiga Paling Jitu

Karimah Iffia Rahman Karimah Iffia Rahman
31/10/2020
in Do'a, Personal
0
128
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mengelola keuangan dan melek finansial seharusnya bukan lagi perihal tabu apalagi jika mengingat saat ini kita tengah diuji pandemi yang belum terlihat jelas titik penghujungnya. Keadaan ini tentu membuat sebagian besar masyarakat mencoba bertahan hidup dengan mengencangkan ikat pinggang yang artinya berusaha untuk hidup sehemat mungkin.

Terpenuhinya kebutuhan pokok seperti makan, dapat beristirahat, belajar, beribadah dengan tenang dan masih diberi sehat wal afi’at adalah sesuatu yang berharga saat ini. Terlebih jika tidak memiliki hutang piutang ataupun tidak dalam keadaan mendesak yang mengharuskan untuk berhutang.

Seandainya pun kenyataan pahitnya harus berhutang atau harus melunasi hutang, maka menurut Dedek  A. Gunawan seorang ibu dua anak yang kerap berbagi seputar tips keuangan dalam mini blogging di instagramnya yang bertema ‘Perempuan Ngatur Duit’ ada beberapa cara sederhana untuk melunasi hutang yang bisa diterapkan oleh siapapun yang sedang terjebak dalam lilitan hutang piutang.

Pertama, buatlah daftar hutang lengkap dengan suku bunganya baik hutang yang nominalnya kecil ataupun yang suku bunganya besar. Jika setelah daftar tersebut jadi dan ternyata ada banyak hutang yang harus dilunasi, mulailah membuat prioritas untuk membuat hutang-hutang tersebut. Mana yang harus dilunasi dengan cepat dan mana yang bisa berada diantrian non-prioritas.

Daftar prioritas ini sangat mungkin karena kita tidak bisa melunasi hutang secara keseluruhan dalam kurun waktu bersamaan kecuali mendapatkan durian runtuh. Jika hal ini dilakukan, jangan sampai demi membayar semua hutang dalam satu tempo lalu kita berhutang di tempat yang lainnya untuk melunasi hutang tersebut. Maka cenderung akan terjadi gali lubang tutup lubang tak berkesudahan jika hal ini sampai terjadi.

Daftar Isi

  • Baca Juga:
  • Momen Ramadan, Mengingat Masa Kecil yang Berkemanusiaan
  • Kasus KDRT: Praktik Mikul Dhuwur Mendem Jero yang Salah Tempat
  • Kiprah Nyai Khairiyah Hasyim Asy’ari: Ulama Perempuan yang terlupakan
  • Gerakan Perempuan Melestarikan Tradisi Nyadran

Baca Juga:

Momen Ramadan, Mengingat Masa Kecil yang Berkemanusiaan

Kasus KDRT: Praktik Mikul Dhuwur Mendem Jero yang Salah Tempat

Kiprah Nyai Khairiyah Hasyim Asy’ari: Ulama Perempuan yang terlupakan

Gerakan Perempuan Melestarikan Tradisi Nyadran

Kedua, bayarlah hutang dengan dua metode yaitu metode Snowball atau metode Avalanche. Metode Snowball adalah cara membayar hutang dengan memprioritaskan hutang yang nominalnya kecil. Kelebihan metode ini adalah membuat seseorang yang sedang berusaha melunasi hutangnya menjadi semangat karena hutang dengan nominal kecil akan mudah dilunasi sehingga termotivasi untuk dapat berpindah ke daftar hutang selanjutnya dan melunasinya. Istilah ini disebut dengan quick win.

Metode yang kedua adalah metode Avalanche yaitu cara membayar hutang dengan memprioritaskan hutang yang bunga hutangnya paling besar. Metode ini lebih tepat untuk digunakan jika ingin membayar hutang secara keseluruhan karena hutang dengan suku bunga tertinggi sudah dibayarkan terlebih dulu. Sehingga yang tersisa adalah hutang-hutang dengan nominal yang lebih kecil.

Kedua langkah di atas tentu baik untuk diterapkan. Namun akan lebih maksimal jika dilengkapi dengan langkah pamungkas yang ketiga. Menurut Bu Nyai Masriyah Amva dalam bukunya yang berjudul Meraih Hidup Luar Biasa: Melalui Kekuatan Doa dan Iman, jangan sampai yang terpikirkan pertama kali cara mendapatkan uang untuk melunasi hutang adalah dengan berhutang di tempat yang lain.

Beliau menulis dalam buku tersebut, “Mulai saat ini kalau tidak punya uang atau tidak punya beras, jangan sekali-kali ingat akan hutang ke si A, B, C ataupun akan menggadaikan barang.” Artinya Jika dalam kesulitan yang diingat adalah hutang, maka yang akan kita lakukan adalah berhutang untuk menyelesaikan kesulitan tersebut. Jika kita terjebak secara finansial dan yang terfikirkan pertama kali adalah menggadaikan barang, maka yang terjadi adalah barang-barang yang kita miliki sedikit demi sedikit akan habis tergadaikan untuk melunasi hutang tersebut.

Kemudian beliau melanjutkan, “Bila dalam kesulitan, kita ingat Tuhan dan memohon pertolongannya terus-menerus dengan gigih, maka ia pasti akan datang menolong kita. Bukankah lebih baik kita membutuhkan Tuhan dari pada membutuhkan makhluknya sekalipun makhluknya adalah orang terdekat sekalipun. Jika kita meminta pertolongan Tuhan, maka Dia tidak akan pernah menghingakan dan merendahkan kita. Pemberian-Nya tulus dan tidak harus dibayar.

Oleh karena itu, dalam Islam pun Rasul mengajarkan kepada umatnya doa untuk melunasi hutang sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud nomor 1555 sebagai berikut, “Disebutkan oleh Abu Sa’id al-Khudri, pada suatu hari Rasulullah masuk ke masjid. Tertnyata di sana sudah ada seorang laki-laki Anshar yang bernama Abu Umamah. Beliau kemudian menyapanya, ‘Hai Abu Umamah, ada apa aku melihatmu untuk duduk di masjid di luar waktu salat?’ Abu Umamah Menjawab, ‘Kebingungan dan utang-utangku yang membuatku (begini) ya Rasul’.

Beliau kembali bertanya, ‘Maukah kamu jika aku ajarkan suatu bacaan yang jika kamu membacanya, Allah akan menghapuskan kebingunganmu dan memberi kemampuan melunasi hutang?’ Umamah menjawab, ‘Tentu, Ya Rasul’. Beliau menjawab, ‘Jika memasuki waktu pagi dan sore maka bacalah Allâhumma innî a‘ûdzu bika minal hammi wal hazan. Wa a‘ûdzu bika minal ‘ajzi wal kasal. Wa a‘ûdzu bika minal jubni wal bukhl. Wa a‘ûdzu bika min ghalabatid daini wa qahrir rijâl.’

Artinya “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan. Aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan. Aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran. Aku berlindung kepada-Mu dari lilitan hutang dan tekanan orang-orang”.  Abu Umamah menuturkan, “Setelah aku mengamalkan doa itu, Allah benar-benar menghilangkan kebingunganku dan memberi kemampuan melunasi hutang.”

Demikian ulasan ini, semoga Allah mengabulkan doa dan permohonan kita dan senantiasa menolong setiap hambanya yang terjerat hutang dan memberi kemampuan untuk melunasi hutang-hutang tersebut dari arah manapun yang tak diduga dan disangka-sangka. Karena sesungguhnya Allah lah Yang Maha Kaya, Maha Pemberi Rizki, dan Maha Berkehendak. []

Tags: HaditsislamkeluargaKeuangan
Karimah Iffia Rahman

Karimah Iffia Rahman

Alumni Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan Kesehatan Lingkungan yang kini beraktivitas sebagai Fulltime Mommy and Freelance CDMs. Karya pertamanya yang dibukukan ada pada antologi Menyongsong Society 5.0. Saat ini sedang melanjutkan pendidikan di SGPP Indonesia, Founder Ibuku Content Creator (ICC) dan menulis di Iffiarahman.com. Terbuka untuk menerima kerja sama dan korespondensi melalui [email protected]

Terkait Posts

Agama Perempuan Separuh Lelaki

Pantas Saja, Agama Perempuan Separuh Lelaki

31 Maret 2023
Kontroversi Gus Dur

Kontroversi Gus Dur di Masa Lalu

30 Maret 2023
Food Waste

Bulan Puasa: Menahan Nafsu Atau Justru Memicu Food Waste?

30 Maret 2023
Perempuan Haid Mendapat Pahala

Bisakah Perempuan Haid atau Nifas Mendapat Pahala Ibadah di Bulan Ramadan?

29 Maret 2023
Pengasuhan Anak

Jalan Tengah Pengasuhan Anak

28 Maret 2023
Sittin al-‘Adliyah

Kitab Sittin Al-‘Adliyah: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental

27 Maret 2023
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Melestarikan Tradisi Nyadran

    Gerakan Perempuan Melestarikan Tradisi Nyadran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hadis Relasi Rumah Tangga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pekerjaan Rumah Tangga Bisa Dikerjakan Bersama, Suami dan Istri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kiprah Nyai Khairiyah Hasyim Asy’ari: Ulama Perempuan yang terlupakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memaknai Kembali Hadis-hadis Pernikahan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Momen Ramadan, Mengingat Masa Kecil yang Berkemanusiaan
  • Kasus KDRT: Praktik Mikul Dhuwur Mendem Jero yang Salah Tempat
  • Nabi Muhammad Saw Biasa Melakukan Kerja-kerja Rumah Tangga
  • Kiprah Nyai Khairiyah Hasyim Asy’ari: Ulama Perempuan yang terlupakan
  • Pekerjaan Rumah Tangga Bisa Dikerjakan Bersama, Suami dan Istri

Komentar Terbaru

  • Profil Gender: Angka tak Bisa Dibiarkan Begitu Saja pada Pesan untuk Ibu dari Chimamanda
  • Perempuan Boleh Berolahraga, Bukan Cuma Laki-laki Kok! pada Laki-laki dan Perempuan Sama-sama Miliki Potensi Sumber Fitnah
  • Mangkuk Minum Nabi, Tumbler dan Alam pada Perspektif Mubadalah Menjadi Bagian Dari Kerja-kerja Kemaslahatan
  • Petasan, Kebahagiaan Semu yang Sering Membawa Petaka pada Maqashid Syari’ah Jadi Prinsip Ciptakan Kemaslahatan Manusia
  • Berbagi Pengalaman Ustazah Pondok: Pentingnya Komunikasi pada Belajar dari Peran Kiai dan Pondok Pesantren Yang Adil Gender
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist