• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Ziarah Kubur itu Nggak Haram Kok

Berziarah langsung ke kubur dapat memberikan ibrah yang berbeda bagi diri kita. Seperti para santri yang lebih senang nderes al-Quran di area makam

Ayu Bejoo Ayu Bejoo
17/05/2024
in Hikmah
0
Ziarah Kubur

Ziarah Kubur

1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sepengalaman saya waktu kecil, saya dan Bapak selalu berziarah ke kubur untuk waktu tertentu saja. Seperti saat hendak memasuki bulan Ramadan, maupun ketika sore atau pagi hari Raya. Namun, ketika menjejaki kaki di tanah Jawa, saat saya memasuki Pesantren Tebuireng di waktu Aliyah. Saya sadar bahwa ziarah kubur menjadi hal yang hampir bisa saya katakan seperti tradisi dan kewajiban.

Khususnya di kawasan Tebuireng terdapat Makam Pahlawan Mbah Hasyim Asy’ari serta Makam Gus Dur. Tentu saja, hampir setiap saat tak luput dari rombongan orang yang berziarah.

Bahkan, bagi santri seperti kami, berziarah ke makam adalah rutinitas yang setiap hari harus kami lakukan. Karena dengan begitu, tidak hanya terasa seperti dekat dengan para Alim Ulama. Melainkan juga merasakan kedamaian dan ketenangan untuk menghafal maupun nderes al-Quran.

Tidak hanya di kawasan Tebuireng saja. Di Pulau Jawa, masyarakat terbiasa untuk berziarah ke makam para Wali Allah Swt. khususnya Makam Wali Songo. Sehingga saya katakan merupakan sebuah tradisi yang hangat untuk menjadi sebuah rutinitas bahkan kewajiban.

Namun, suatu hari saya membaca dan berdiskusi kepada teman-teman sekelas. Ternyata, ada lho golongan orang-orang yang beranggapan bahwa berziarah ke kubur itu hukumnya haram. Saya langsung kepikiran dan mencari-cari referensi terkait.

Baca Juga:

KB dalam Pandangan Islam

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

Waisak: Merayakan Noble Silence untuk Perenungan Dharma bagi Umat Buddha

Ziarah Kubur dan Dasar Hukumnya

Ziarah kubur adalah sebuah kegiatan berkunjung ke makam-makam atau pesarean orang Islam yang sudah wafat. Termasuk orang muslim biasa, ulama, wali, dan makam Nabi. Bisa dilakukan baik beramai-ramai maupun sendirian. Tidak ada syarat tertentu dalam melakukannya.

Menurut Ulama Ahlussunnah hukum berziarah ke kubur adalah mubah bahkan sunnah secara mutlak. Baik itu berziarah ke makam orang muslim biasa, ulama, wali, maupun makam Nabi. Dasar hukum yang menguatkan berziarah ke makam itu boleh ialah:

كنت نهيتكم عن زيارة القبور ألا فزورها فإنها ترق القلب وتدمع العين وتذكر الآخرة، ولا تقولوا هجرا. [رواه الحاكم]

Artinya:

“Aku (Nabi) dulu melarang kamu ziarah kubur, maka sekarang berziarahkuburlah kamu, karena ziarah kubur itu bisa melunakkan hati, bisa menjadikan air mata bercucuran dan mengingatkan adanya alam akhirat, dan janganlah kamu berkata buruk.” (HR. Hakim).

Sementara golongan yang mengatakan bahwa berziarah kubur itu haram ialah golongan yang selalu mengambil potongan hadis, seperti: كنت نهيتكم عن زيارة القبور Jika berhenti hanya pada kalimat tersebut, tentu pemaknaan menjadi sebuah larangan.

Padahal, dengan melanjutkan hadis tersebut, dapat kita ketahui bahwa banyak sekali manfaat yang bisa kita peroleh dari berziarah ke kubur, termasuk: Dapat melunakkan hati agar selalu mengingat bahwa hidup di dunia hanya sementara. Sehingga merupakan sebuah kewajiban bagi kita semua untuk melakukan kebaikan dan menghindari keburukan.

Mengapa Ziarah Kubur Dikatakan Haram?

Memang pada dasarnya kegiatan berziarah ke kubur merupakan ibadah yang awalnya diharamkan pada masa awal-awal keislaman. Karena para Sahabat masih dalam masa transisi meningalkan kepercayaan jahiliyah. Termasuk salah satunya suka meminta sesuatu kepada kuburan. Padahal hal tersebut termasuk syirik, karena percaya akan sesuatu yang dapat memberikan pertolongan selain Allah Swt.

Namun, seiring perkembangan Islam, dan iman para Sahabat telah mantap. Rasulullah Saw. pun memperbolehkan berziarah ke makam guna mempertebal keimanan dan selalu menjadi pengingat bahwa ada kematian yang menunggu kita. Sehingga dapat menjalankan kehidupan dengan penuh amalan dan kebaikan.

Ini juga menjadi suatu jawaban dari pertanyaan banyak orang. Kenapa sih harus repot-repot berziarah ke kubur? Bukankan mengirim doa untuk para mayit dapat kita lakukan dari rumah saja? Tentunya, berdoa bisa dari mana saja.

Namun, dengan berziarah langsung ke kubur dapat memberikan ibrah yang berbeda bagi diri kita. Seperti para santri yang lebih senang nderes al-Quran di area makam. Karena percaya bahwa ia akan mendapat ketenangan yang lebih dalam. []

Tags: Dasar Hukum IslamHukum Ziarah KuburislamSunnah NabiTradisiZiarah Kubur
Ayu Bejoo

Ayu Bejoo

Pegiat Literasi & Aktivis Gender

Terkait Posts

KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!
  • KB dalam Pandangan Islam
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version