Mubadalah.id – Mengapa 3 kata ini dipilih oleh penulis? Barangkali memang tidak berdasar mengapa 3 kata tersebut dipilih sebagai sebuah term yang membingungkan, akan tetapi itu justru menjadi satu-kesatuan yang harus dimiliki oleh seorang perempuan. Persoalan perempuan memang selalu tidak pernah selesai dibicarakan.
Pada suatu waktu selalu menemukan titik permasalahan baru. Misalnya dalam ranah kekerasan perempuan. Pandemi Covid-19 yang awalnya membuat kita berfikir bahwa kekerasan terhadap perempuan akan berkurang, justru kekerasan beralih pada online yang kemudian dikenal sebagai kekerasan berbasis gender online.
Ini artinya, masalah perempuan dari waktu ke waktu terus menjadi pembahasan yang tidak pernah selesai. Apalagi ketika bersangkutan dengan persoalan diri, rasa insecure, overthinking selalu menyelinap dalam diri. Bahkan parahnya, overthinking menjadi kebiasaan yang sering dilakukan oleh para perempuan ketika selalu membandingkan dirinya dengan orang lain.
Padahal kebiasaan ini sangat tidak bermanfaat dilestarikan, justru menjadi racun untuk dirinya sendiri. Alih-alih justru bukan fokus terhadap pengembangan diri, justru sebaliknya, dan menganggap bahwa dunia tidak berpihak kepada dirinya. Dengan berdasar pada masalah tersebut, menurut hemat penulis ada beberapa hal yang wajib dimiliki oleh perempuan, diantaranya:
Beauty
Kata ini selalu menimbulkan polemik pembahasan yang sangat panjang. Sebab beberapa tahun belakangan ini, citra kecantikan di media sosial terus menjadi pembahasan yang selalu gencar dilaksanakan di berbagai forum. Mengapa perempuan harus cantik? Cantik yang dimaksud dalam tulisan ini tidak berdasar pada standar kecantikan yang dibuat oleh media. Baik dari media sosial, media massa.
Beberapa waktu belakangan ini, cantik diidentikkan dengan kulit putih, tubuh langsing, rambut terurai dan tampilan perfect luar biasa dalam ruang-ruang iklan kecantikan yang terus memperlihatkan sisi demikian. Namun, masih ada produk kecantikan yang menampilkan cantik dengan cara berbeda, yakni seperti iklan produk wardah.
Pada iklan produk wardah, cantik tidak lagi identik dengan kulit putih, langsing, akan tetaoi perempuan yang memakai jilbab dan inner beauty yang ditampilkan menjadikan wardah berbeda dari yang lain.
Behavior
Ingat tidak dengan tokoh Malala Yousafzai yang dinobatkan sebagai pemenang nobel perempuan perdamaian. Ia berjuang di Tanah Pakistan, ia mengalami cidera luar biasa, bahkan pernah ditembak saat berjuang.
Sementara di Indonesia sendiri, salah satu tokoh perempuan yang selalu fenomenal, diperingati perayaannnya tiap tahun adalah sosok Kartini. Kartini adalah tokoh pejuang emansipasi perempuan dengan berbagai kejadian hidup yang dialaminya.
Dengan dua contoh diatas, apakah berarti kita harus meniru keduanya? Tentu tidak. Akan tetapi spirit perjuangan, tingkah laku yang dicerminkan pada kedua tokoh bisa jadi representasi untuk kita ambil sebagai perempuan.
Tokoh tokoh tersebut memiliki pengalaman luar biasa dalam hidupnya. Tentu bukan berarti kita harus melakukan hal yang sama seperti mereka, sebab kondisi dan kebutuhan saat ini sangat berbeda jauh dibandingkan pada zaman mereka. Yang paling utama adalah bagaimana cara untuk terus survive dan bisa beradaptasi dengan lingkungan seperti apapun.
Tingkah laku yang kemudian bisa kita tampillkan sebagai perempuan harus bisa mencerminkan sebagai perempuan yang berdaya dengan kemampuan yang dimiliki, tidak gampang terdistrak dengan berbagai hal yang membuat kehilangan diri sendiri.
Be Your Self
Di antara berbagai term yang sudah dijelaskan, maka hal yang paling terakhir yang bisa dilakukan adalah be your self. Menjadi dirimu sendiri. Menjadi diri sendiri bukan berarti meniadakan keberadaan orang lain untuk memberi semangat, motivasi agar diri kita terus bergerak lebih baik. Menjadi diri sendiri, artinya kita memiliki versi terbaik untuk tidak serba ikut-ikutan terhadap orang lain.
Tidak berarti bahwa ketika memiliki orang yang menjadi motivator, maka semua hal yang ada dalam diri ia akan kita ikuti. Alhasil, justru kita kehilangan diri sendiri. Padahal, yang paling kenal dengan diri kita adalah diri kita sendiri.
Tanpa kehilangan diri sendiri, dan keberadaan orang lain sebagai dorongan, kekuatan, motivasi. Menjadi diri sendiri adalah harus dimiliki oleh diri kita. Sebab dengan menjadi diri sendiri, itu artinya kita sudah berhasil menerima diri sendiri seperti apapun keadaannya. []