• Login
  • Register
Selasa, 3 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

4 Tips Menjaga Kehamilan Menurut Ulama KUPI

Redaksi Redaksi
25/05/2022
in Hikmah, Keluarga
0
4 Tips Menjaga Kehamilan Menurut Ulama KUPI

4 Tips Menjaga Kehamilan Menurut Ulama KUPI

174
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Masa kehamilan merupakan masa yang membahagiakan bagi pasangan yang akan memiliki keturunan. Berikut ini 4 tips menjaga kehamilan menurut ulama KUPI.

Kehamilan juga merupakan pintu dari sebuah fase kehidupan keluarga, saat suami dan istri akan menjalani proses kehidupan sebagai orang tua.

Oleh sebab itu, bagi istri yang sedang hamil sebaiknya perlu memperhatikan beberapa tips saat masa kehamilan.

Berikut empat tips menjaga kehamilan seperti di dalam buku Parenting With Love, yang ditulis oleh Maria Ulfah Anshor.

1. Menjaga Pola Hidup Sehat

Baca Juga:

Menilik Peran KUPI Muda dalam Momen Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Pesan Nyai Alissa Wahid di Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Tegaskan Eksistensi Keulamaan Perempuan

Bulan Kebangkitan: Menegaskan Realitas Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

Persiapan sebelum kehamilan berupa perencanaan dalam hal memperoleh hasil pembuahan yang bagus untuk calon anak. Sebaiknya 3-6 bulan sebelum masa konsepsi, kedua pasangan menjalani pola hidup sehat dengan asupan makanan sehat, nutrisi, serta gizi yang cukup.

Pasangan suami istri harus menghindari hal-hal yang dapat memengaruhi kesehatan, seperti alkohol, merokok, dan Zat adiktif narkotika. Juga tidak mengonsumsi obat-obatan, seperti aspirin, kafein, dan sejenisnya, termasuk pemberhentian konsumsi obat kontrasepsi dalam bentuk pil atau yang disuntikkan.

Dalam mempersiapkan kehamilan, calon ibu dan ayah dianjurkan untuk mencari informasi dan nasihat dari ahli medis atau dokter yang dapat membantu pasangan dalam hal perawatan kesehatan untuk persiapan kehamilan.

2. Merencanakan Keluarga dengan Program Keluarga Berencana (KB)

KB tidak sekadar menggunakan alat kontrasepsi, tetapi merencanakan keluarga secara matang, baik mengenai jumlah anak yang diinginkan maupun jarak antara anak yang satu dengan lainnya, sesuai dengan kondisi kita, baik kesehatan, sosial, ekonomi, dan sebagainya.

Hal tersebut dimaksudkan agar anak yang lahir benar-benar memiliki kualitas yang baik, sehingga persiapan pun harus dilakukan jauh sebelum kehamilan.

Sebaliknya, jika belum siap memiliki anak, jangan memaksakan diri, karena anak yang kelahirannya tidak dikehendaki orangtuanya sering kali menjadi beban yang sangat berat, baik secara fisik maupun psikis.

Bahkan, tidak jarang mereka mendapat perlakuan yang tidak sehat dan tidak manusiawi, baik saat kehamilan maupun setelah kelahirannya.

3. Tetap Sehat saat Hamil

Setelah diketahui seorang istri positif hamil, dianjurkan untuk menjaga kondisi kesehatan tubuhnya dengan cara memeriksakan diri ke dokter secara teratur, agar anak yang dikandungnya lahir menjadi anak yang sehat, kuat, dan cerdas.

Saat istri hamil, suami harus turut bertanggung jawab dengan memberikan dukungan moral dan materi, agar anak yang dikandungnya tumbuh sehat. Selain itu, senantiasa memohon kepada Allah Swt agar dikaruniai anak yang saleh dan salehah.

Perawatan kehamilan dilakukan sejak dini dengan cara mengonsumsi makanan yang bergizi, menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Dalam setiap kehamilan, dianjurkan memeriksakan diri sekurang-kurangnya empat kali ke dokter atau bidan.

4. Memperhatikan Gizi Ibu Hamil.

Ibu hamil membutuhkan asupan gizi yang cukup, agar janin yang dikandungnya tumbuh secara optimal. Ibu hamil harus mengonsumsi makanan yang bergizi tinggi supaya pertumbuhan janinnya sempurna.

Jika diperlukan, baik juga ditambah multivitamin guna mendukung gizi yang diperlukan oleh tubuhnya.

Sebab, kondisi ibu hamil yang kekurangan gizi atau kurang darah (anemia), dapat memengaruhi kesehatan bayi yang dikandungnya, bahkan bisa menimbulkan gangguan saat persalinan.

Pada masa kehamilan, konsumsi ibu sebaiknya tetap mengacu pada formula “empat sehat lima sempurna”, yang diyakini para ahli gizi mengandung tiga golongan utama makanan yang sangat diperlukan oleh tubuh.

Yaitu, sumber zat tenaga yang didapat dari makanan karbohidrat dan lemak, seperti padi-padian, kentang, umbiumbian, jagung, sagu, tepung-tepungan, roti, minyak, mentega, sumber zat pembangun berasal dari konsumsi protein, seperti telur, daging, tahu, tempe, ikan, dan kacang-kacangan, kemudian sumber zat pengatur yang berasal dari vitamin dan mineral didapat dari sayuran dan buah-buahan. (Rul)

Tags: hamiljagaKehamilanKupimenjagaulamaulama perempuan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Ibadah Kurban

Nilai Ekonomi dan Sosial dalam Ibadah Kurban

3 Juni 2025
Perempuan Memakai Jilbab

Mengapa dan Untuk Apa Perempuan Memakai Jilbab?

2 Juni 2025
Jilbab Menurut Ahli Tafsir

Jilbab Menurut Ahli Tafsir

2 Juni 2025
Surah Al-Ankabut Ayat 60

Refleksi Surah Al-Ankabut Ayat 60: Menepis Kekhawatiran Rezeki

28 Mei 2025
Etika Sosial Perempuan 'Iddah

Etika Sosial Perempuan dalam Masa ‘Iddah

28 Mei 2025
Kehidupan

Fondasi Kehidupan Rumah Tangga

27 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Tubuh yang Terlupakan

    Luka Cinta di Dinding Rumah: Tafsir Feminis-Spiritual atas Tubuh yang Terlupakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca Ulang Makna Aurat dalam Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perbedaan Feminisme Liberal dan Feminisme Marxis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa dan Untuk Apa Perempuan Memakai Jilbab?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Trans Jogja Ramah Difabel, Insya Allah!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Tafsir Perintah Menutup Aurat dalam al-A’raf Ayat 31
  • Nilai Ekonomi dan Sosial dalam Ibadah Kurban
  • Aurat Menurut Pandangan Ahli Fiqh
  • Trans Jogja Ramah Difabel, Insya Allah!
  • Membaca Ulang Makna Aurat dalam Al-Qur’an

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID