• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

5 Dampak Buruk Perubahan Iklim bagi Perempuan dan Kelompok Rentan

Bencana akibat perubahan iklim dapat memperparah angka kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan, terutama di lokasi pengungsian. Sering kali, tenda pengungsian tidak menyediakan ruang aman bagi perempuan.

Masum Alfikri Masum Alfikri
10/12/2024
in Publik
0
Dampak Buruk Perubahan Iklim Bagi Perempuan

Dampak Buruk Perubahan Iklim Bagi Perempuan

800
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Meskipun Festival Beda Setara yang diselenggarakan oleh GUSDURian telah selesai pada 16 November 2024 lalu, ada beberapa hal penting, yang saya kira perlu untuk diangkat, khususnya mengenai dampak buruk perubahan iklim bagi perempuan dan kelompok rentan.

Dampak buruk perubahan bagi perempuan dan kelompok rentan ini disampaikan oleh Dewi Candraningrum, seorang akademisi dan aktivis perempuan yang dikenal dengan kajian-kajiannya terkait ekologi dan gender.

Menurut Dewi, setidaknya ada lima dampak buruk perubahan iklim yang sangat berpengaruh kepada perempuan. Lima dampak buruk tersebut sebagai berikut:

Pertama, kehamilan terganggu. Perubahan iklim dapat menyebabkan curah hujan ekstrem, badai tropis, dan banjir. Fenomena ini menciptakan lebih banyak genangan air yang mendukung pertumbuhan nyamuk pembawa penyakit seperti malaria, virus zika, dan demam berdarah.

Penyakit-penyakit tersebut dapat memicu komplikasi kehamilan, seperti preeklampsia, persalinan prematur, cacat lahir, peningkatan risiko keguguran, hingga kematian ibu atau bayi.

Baca Juga:

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Membantah Ijma’ yang Melarang Perempuan Jadi Pemimpin

Kedua, menghambat pendidikan perempuan dan meningkatkan pernikahan anak. Cuaca ekstrem yang menyebabkan curah hujan ekstrem yang mengakibatkan terjadinya berbagai bencana sering kali dapat menghambat pendidikan perempuan.

Dengan kondisi bencana tersebut, menurut Dewi tidak banyak anak perempuan kerap dipaksa untuk berhenti sekolah. Lalu para orang tua lebih memilih untuk menikahkan anak perempuannya dengan alasan keamanan dan ekonomi keluarga.

Sebagian orang tua percaya bahwa menikahkan anak lebih cepat dapat memperbaiki ekonomi keluarga. Padahal, pernikahan anak justru memperburuk kondisi sosial-ekonomi dan terkait dengan peningkatan kerentanan terhadap perubahan iklim.

Meningkatkan Risiko Kekerasan Seksual

Ketiga, meningkatkan risiko kekerasan seksual. Bencana akibat perubahan iklim dapat memperparah angka kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan, terutama di lokasi pengungsian. Sering kali, tenda pengungsian tidak menyediakan ruang aman bagi perempuan.

Menurut National Sexual Violence Resource Center, sepertiga kasus kekerasan seksual yang dilaporkan selama Badai Katrina dan Rita terjadi di tempat penampungan. Setelah Badai Matthew pada 2016, Haiti juga mengalami peningkatan perdagangan seks akibat krisis ekonomi yang semakin parah.

Keempat, meningkatkan kerawanan pangan dan air. Perubahan iklim berdampak langsung pada pasokan makanan dan air. Perempuan sering kali menjadi pihak yang paling terdampak oleh kerawanan pangan dan air, terutama saat hamil.

Ibu hamil yang kekurangan gizi berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah. Selain itu, naluri keibuan membuat perempuan cenderung mengorbankan asupan gizi mereka demi anak-anak. Sulitnya mendapatkan air bersih juga meningkatkan risiko penyakit menular pada perempuan dan anak perempuan.

Kelima, stres akibat perubahan iklim berdampak pada kesehatan mental. Stres akibat perubahan iklim dapat memengaruhi kesehatan mental, baik laki-laki maupun perempuan. Namun, perempuan, terutama yang sedang hamil, memiliki risiko lebih tinggi.

Stres saat hamil dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, kelainan perkembangan otak janin, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, hingga keguguran.

Lima Cara Mengatasi Dampak Buruk Perubahan Iklim

Selain menjelaskan lima dampak buruk, Dewi Candraningrum juga memberikan lima rekomendasi untuk menghadapi dampak perubahan iklim terhadap perempuan:

Pertama, menguatkan petani dan nelayan perempuan sebagai bagian dari ketahanan pangan. Kedua, berinvestasi dalam kerja domestik dan perawatan. Ketiga, mendukung kepemimpinan perempuan dalam kebijakan iklim.

Keempat, mendukung pendanaan bagi organisasi perempuan. Kelima, melindungi kesehatan dan hak kesehatan seksual serta reproduksi perempuan.

Tentang Festival Beda Setara

Festival Beda Setara diselenggarakan oleh Jaringan GUSDURian ini bekerja sama dengan UIN Sunan Kalijaga. Festival Beda Setara bertujuan untuk merayakan perjuangan menegakkan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) di Indonesia.

Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi mahasiswa, aktivis, akademisi, dan masyarakat umum untuk berbagi pengalaman serta upaya memperjuangkan hak asasi manusia. []

Tags: burukdampakiklimKelompok RentanperempuanPerubahan
Masum Alfikri

Masum Alfikri

Saya adalah mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Nakba Day

Nakba Day; Kiamat di Palestina

15 Mei 2025
Nenek SA

Dari Kasus Nenek SA: Hukum Tak Lagi Melindungi yang Lemah

15 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version