• Login
  • Register
Kamis, 31 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Krisis Iklim

    Green Youth Quake: Pemuda NU dan Muhammadiyah Bergerak Lawan Krisis Iklim

    ‘Aisyiyah Bojongsari

    ‘Aisyiyah Bojongsari Rayakan HAN dan Milad ke-108 Lewat Lomba dan Diskusi

    KOPRI

    Buka Perspektif Geopolitik Kader Perempuan, KOPRI Bedah Buku 75 Tahun Indonesia Tiongkok

    Pengelolaan Sampah

    Ulama Perempuan Serukan Pelestarian Alam dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

    PIT Internasional

    ISIF Buka Kolaborasi Akademik Global Lewat PIT Internasional

    PIT SUPI

    Mengglobal: SUPI ISIF Jalani PIT di Malaysia dan Singapura

    Ma'had Aly Kebon Jambu

    S.Fu: Gelar Baru, Tanggung Jawab Baru Bagi Lulusan Ma’had Aly Kebon Jambu

    Wisuda Ma'had Aly Kebon Jambu

    Mudir Ma’had Aly Kebon Jambu Soroti Fiqh al-Usrah dan SPS sebagai Distingsi Wisuda ke-5

    Fiqh al-Usrah

    Dr. Faqih: Ma’had Aly Kebon Jambu akan Menjadi Pusat Fiqh Al-Usrah Dunia

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Menjaga Bumi

    Perempuan Tidak Bercerita; Jihad Sunyi Menjaga Bumi

    Percaya pada Kesetaraan

    Jika Aku Percaya pada Kesetaraan, Harus Bagaimana Aku Bersikap?

    Emansipasi Perempuan

    Emansipasi Perempuan Menurut Al-Ghazali: Telaah atas Kitab Ihya’ Ulum al-Din

    Lintas Iman

    Ajaran tentang Cinta Lingkungan dalam Lintas Iman

    S-Line

    S-Line dan Pubertas Digital: Saat Tren Media Sosial Menjadi Cermin Krisis Literasi Seksual

    Politik inklusif

    Mengapa Politik Inklusif bagi Disabilitas Penting? 

    Melawan Lupa

    Perempuan Melawan Lupa terhadap Upaya Penghapusan Sejarah

    Pengalaman Perempuan

    A Letter for 23: Pengalaman Perempuan Menjadi Sehat, Cerdas, dan Berdaya

    Sekolah Rakyat

    Ketika Sekolah Rakyat Menggusur SLB: Potret Pendidikan Inklusi yang Semu

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Hukum Menikah

    Memahami Hukum Menikah secara Kontekstual

    Menikah Sunnah

    Menikah Tak Selalu Sunnah: Bisa Jadi Wajib, Makruh, atau Bahkan Haram

    Pernikahan sebagai

    Pernikahan sebagai Kontrak Kesepakatan

    Pernikahan Perempuan yang

    Perempuan Berhak Menolak Pernikahan yang Dipaksakan

    Menikah adalah hak

    Menikah Bukan Kewajiban, Melainkan Hak yang Harus Dihormati

    Keheningan Batin

    Keheningan Batin Menjadi Kunci Dalam Meditasi

    Perkawinan

    Perempuan Berhak Memilih Pasangan dan Mengakhiri Perkawinan

    Rumah Tangga

    Membangun Rumah Tangga Ideal: Belajar dari Keseharian Rasulullah Saw

    Relasi Suami Istri

    Pola Relasi Suami dan Istri

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Krisis Iklim

    Green Youth Quake: Pemuda NU dan Muhammadiyah Bergerak Lawan Krisis Iklim

    ‘Aisyiyah Bojongsari

    ‘Aisyiyah Bojongsari Rayakan HAN dan Milad ke-108 Lewat Lomba dan Diskusi

    KOPRI

    Buka Perspektif Geopolitik Kader Perempuan, KOPRI Bedah Buku 75 Tahun Indonesia Tiongkok

    Pengelolaan Sampah

    Ulama Perempuan Serukan Pelestarian Alam dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

    PIT Internasional

    ISIF Buka Kolaborasi Akademik Global Lewat PIT Internasional

    PIT SUPI

    Mengglobal: SUPI ISIF Jalani PIT di Malaysia dan Singapura

    Ma'had Aly Kebon Jambu

    S.Fu: Gelar Baru, Tanggung Jawab Baru Bagi Lulusan Ma’had Aly Kebon Jambu

    Wisuda Ma'had Aly Kebon Jambu

    Mudir Ma’had Aly Kebon Jambu Soroti Fiqh al-Usrah dan SPS sebagai Distingsi Wisuda ke-5

    Fiqh al-Usrah

    Dr. Faqih: Ma’had Aly Kebon Jambu akan Menjadi Pusat Fiqh Al-Usrah Dunia

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Menjaga Bumi

    Perempuan Tidak Bercerita; Jihad Sunyi Menjaga Bumi

    Percaya pada Kesetaraan

    Jika Aku Percaya pada Kesetaraan, Harus Bagaimana Aku Bersikap?

    Emansipasi Perempuan

    Emansipasi Perempuan Menurut Al-Ghazali: Telaah atas Kitab Ihya’ Ulum al-Din

    Lintas Iman

    Ajaran tentang Cinta Lingkungan dalam Lintas Iman

    S-Line

    S-Line dan Pubertas Digital: Saat Tren Media Sosial Menjadi Cermin Krisis Literasi Seksual

    Politik inklusif

    Mengapa Politik Inklusif bagi Disabilitas Penting? 

    Melawan Lupa

    Perempuan Melawan Lupa terhadap Upaya Penghapusan Sejarah

    Pengalaman Perempuan

    A Letter for 23: Pengalaman Perempuan Menjadi Sehat, Cerdas, dan Berdaya

    Sekolah Rakyat

    Ketika Sekolah Rakyat Menggusur SLB: Potret Pendidikan Inklusi yang Semu

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Hukum Menikah

    Memahami Hukum Menikah secara Kontekstual

    Menikah Sunnah

    Menikah Tak Selalu Sunnah: Bisa Jadi Wajib, Makruh, atau Bahkan Haram

    Pernikahan sebagai

    Pernikahan sebagai Kontrak Kesepakatan

    Pernikahan Perempuan yang

    Perempuan Berhak Menolak Pernikahan yang Dipaksakan

    Menikah adalah hak

    Menikah Bukan Kewajiban, Melainkan Hak yang Harus Dihormati

    Keheningan Batin

    Keheningan Batin Menjadi Kunci Dalam Meditasi

    Perkawinan

    Perempuan Berhak Memilih Pasangan dan Mengakhiri Perkawinan

    Rumah Tangga

    Membangun Rumah Tangga Ideal: Belajar dari Keseharian Rasulullah Saw

    Relasi Suami Istri

    Pola Relasi Suami dan Istri

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Featured

Soroti Nilai Perempuan dan Ubudiah Perayaan Hari Raya Iduladha

Di balik pesan yang terlupakan dari eksploitasi dan peminggiran perempuan pada zaman Nabi Ibrahim AS, lebih jauh kita dapat belajar makna kesetaraan dari pelaksanaan ibadah haji saat wukuf di Arafah

Ni'am Khurotul Asna Ni'am Khurotul Asna
2 Juni 2025
in Featured, Publik
0
Hari Raya Iduladha

Hari Raya Iduladha

813
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Hari raya Iduladha identik dengan pelaksanaan ibadah pokok (haji) yang kaum muslimin laksanakan, yaitu wukuf di Arafah atau yang disebut dengan “Hari Raya Haji”. Selain Hari raya Haji, Iduladha juga merupakan hari raya kurban atau “Idul kurban”, di mana Allah memberi kesempatan bagi orang muslim yang belum mampu melaksanakan ibadah haji untuk menyembelih hewan kurban.

Pada hari raya Iduladha ini, baik haji maupun kurban merupakan perwujudan kecintaan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT dan sebagai cara untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya. Memperingati hari raya Iduladha, kita pasti teringat histori masa lampau bagaimana perjalanan Nabi Ibrahim yang akan menyembelih putranya Nabi Ismail dan mereka yakini itu adalah perintah Allah SWT melalui mimpinya sebagai bentuk cinta dan ketakwaan pada Allah SWT.

Dari kisah wahyu yang Nabi Ibrahim terima melalui mimpinya tersebut, kita perlu tahu dan paham bahwa ada sisi nilai yang tak kalah penting untuk kita tilik. Yakni mengenai bagaimana Ibunya Ismail, Siti Hajar menjadi perempuan tangguh dan taat dalam menjalankan perintah Allah SWT.

Kisah tentang Hajar

Siti Hajar mulanya adalah budak perempuan yang Raja Mesir hadiahkan kepada Ibrahim. Sedangkan Ibrahim telah menikahi Siti Sarah. Namun kemudian Sarah mengizinkan Ibrahim menikahi Hajar agar mendapatkan keturunan. Dari pernikahan Ibrahim dan Hajar maka lahirlah Ismail. Atas perintah Allah, Ibrahim membawa Hajar dan Ismail untuk hijrah ke Mekkah dan meninggalkan mereka di sana.

Hajar dan Ismail menempati lembah yang tandus dan gersang sehingga tidak ada satu pun penghuni yang mendiami tempat tersebut. Saat bekal makanan dan air yang terbawa Hajar habis, ia harus berlari-lari kecil mencari sumber air antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Dan kemudian Allah mengutus malaikat Jibril membuat mata air zamzam sehingga Hajar dan Ismail memperoleh sumber kehidupan.

Datangnya air zamzam dari kaki kecil Ismail menjadikan lembah tersebut tidak lagi gersang karena air yang datang melimpah ruah. Dari situ, lembah tersebut terkenal menjadi sebuah kota yang makmur dan banyak manusia berdatangan dari berbagai daerah yang terkenal dengan nama Makkah Al-Mukaramah.

Ibrahim berkata: “Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka berpikirlah apa pendapatmu? Ismail menjawab: Wahai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS. As-saffat:102).

Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demikianlah Dia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik (QS. Al-Hajj: 37).

Sejarah Hari Raya Iduladha

Dari dua ayat ini, kisah Hajar, Ibrahim dan Ismail menjadi penanda sejarah hari raya Iduladha. Kisah Hajar menjadi salah satu rangkaian ibadah haji yaitu Sa’i (berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah. Sedangkan kisah Ibrahim dan Ismail menjadi penanda sejarah kurban.

Hari raya Iduladha dikenal dengan nama “Idul Nahr” juga memiliki makna yang sama yaitu hari raya penyembelihan. Yang berarti pula untuk memperingati ujian terberat yang harus Nabi Ibrahim As hadaipi. Sehingga dari ketabahan Ibrahim dalam menghadapi ujian dan cobaan, Allah memberinya sebuah kehormatan “Khalilullah” yang artinya kekasih Allah.

Perjuangan Hajar dan Ibrahim tidak berhenti di situ. Saat Ismail berumur tujuh tahun, Ibrahim bermimpi mendapat wahyu dari Allah Swt untuk menyembelih, dan mengorbankan putranya. Begitu besar ketaatan dan ketabahan Ibrahim dan Hajar. Bahkan ketika akan menyembelih putranya, Hajar lah yang mengasah pedang dengan tajam agar tidak menyakiti putranya.

Banyak sekali pelajaran yang dapat kita ambil dari konteks perjalanan munculnya hari raya kurban ini. Kita bisa melihat pengorbanan dan kerja keras Sarah dan Hajar dalam kerja reproduksi yang memungkinkan Ibrahim dan Ismail As menjadi nabi pilihan.

Pentingnya peran Hajar menjadi seorang ibu yang tangguh dalam membesarkan Ismail hingga menjadi seorang nabi begitu penting kita diskusikan pada tatanan edukasi keluarga. Begitu pula, ketaatan yang mereka yakini sebagai orang tua dalam menjalankan perintah Allah SWT menjadi pelajaran berharga dalam rangka bagaimana kita mendekatkan diri pada Allah SWT, dan saling menyadari bahwa apa yang kita pegang sekarang adalah sesungguhnya milik Allah SWT.

Peran Perempuan dalam Sejarah

Maka dari itu, peran perempuan dalam sejarah terkadang tak terlihat meski hanya permukaan. Struktur dominasi yang patriarkal menjadi figur yang berada di atas kemanusiaan. Sehingga perempuan merasa tereksploitasi dan terpinggirkan dalam sejarah yang lestari.

Apa yang Hajar rasakan dalam hidupnya, dan putranya membuat ia tersingkir dari rumah majikannya. Lalu perjuangan Hajar bertahan hidup di padang pasir yang tandus, dan ketangguhan hatinya menghadapi Ismail yang harus disembelih meski tentu saja Allah SWT menggantikannya dengan seekor domba yang kita maknai sebagai perayaan hari raya kurban. Perjuangan Hajar membesarkan Ismail dari kerasnya kehidupan di Mekkah menjadi penanda bahwa Hajar begitu tegar membesarkan Ismail seorang diri.

Perjuangan dan hidup bertahan dari jerat eksploitasi masa lalu juga masih tergambarkan oleh perempuan masa kini. Seperti buruh pabrik perempuan yang harus memenuhi tuntutan hidup keluarga sekaligus mengerjakan tugas rumah tangga, perempuan pekerja migran yang harus meninggalkan anaknya demi memenuhi kebutuhan hidup dengan bekerja mendominasi pekerjaan domestik.

Atau perempuan korban kekerasan seksual yang harus berhadapan dengan trauma dan sanksi sosial dari masyarakat. Semua ini merupakan perwujudan dari nasib, pengorbanan yang tak nampak namun tampak langgeng di ranah patriarki.

Pelajaran Penting dari Prosesi Ibadah Haji dan Berkurban

Di balik pesan yang terlupakan dari eksploitasi dan peminggiran perempuan pada zaman Nabi Ibrahim AS, lebih jauh kita dapat belajar makna kesetaraan dari pelaksanaan ibadah haji saat wukuf di Arafah. Kaum muslimin yang berhaji memakai pakaian ihram yang serba putih dan tidak berjahit.

Pakaian ini melambangkan persamaan akidah dan pandangan hidup yang sama dalam bidang kehidupan. Atribut ini mencitrakan bahwa mereka semua sama dan tidak dapat dibedakan. Mereka sama dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan bersama-sama membaca kalimat talbiyah.

Iduladha memberikan pelajaran penting kepada umat Islam bahwa tidak cukup hanya berhenti pada ibadah haji dan kurban saja kita mengerti. Kita juga harus tahu pelajaran lain di balik sejarah lampau tersebut. Tak nampaknya peran pengorbanan perempuan sering kali terbalut sempurna dengan narasi keagamaan yang membatasi ruang imaji keimanan kita dan berhenti dari cerita yang dianggap selesai.

Padahal penting bagaimana memahami perjalanan perempuan dalam berjuang bertahan hidup untuk dirinya, anak, dan keluarganya dengan kondisi yang termarginalkan menjadi salah satu ritual yang terus lestari untuk umat Islam rayakan setiap tahunnya. []

 

Tags: Hari Raya IduladhaHari Raya KurbanIbadah HajiKisah NabiSejarah Islam
Ni'am Khurotul Asna

Ni'am Khurotul Asna

Ni'am Khurotul Asna. Mahasiswa pendidikan UIN SATU Tulungagung. Gadis kelahiran Sumsel ini suka mendengarkan dan menulis.

Terkait Posts

Selir
Buku

Ulasan Buku Concubines and Courtesans: Kisah Para Selir yang Mengubah Sejarah Islam

28 Juli 2025
Hajar dan Sarah
Pernak-pernik

Kisah Ibunda Hajar dan Sarah dalam Dialog Feminis Antar Agama

16 Juni 2025
Semangat Haji
Hikmah

Merawat Semangat Haji Sepanjang Hayat: Transformasi Spiritual yang Berkelanjutan

11 Juni 2025
Haji yang
Publik

Perempuan yang Terlupakan di Balik Ritual Agung Haji

9 Juni 2025
Hari Raya Iduladha
Pernak-pernik

Refleksi Hari Raya Iduladha: Setiap Kita Adalah Ibrahim, Setiap Ibrahim punya Ismail

9 Juni 2025
Narasi Hajar
Personal

Pentingnya Narasi Hajar dalam Spiritualitas Iduladha

6 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Menjaga Bumi

    Perempuan Tidak Bercerita; Jihad Sunyi Menjaga Bumi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jika Aku Percaya pada Kesetaraan, Harus Bagaimana Aku Bersikap?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memahami Hukum Menikah secara Kontekstual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menikah Tak Selalu Sunnah: Bisa Jadi Wajib, Makruh, atau Bahkan Haram

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ajaran tentang Cinta Lingkungan dalam Lintas Iman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Memahami Hukum Menikah secara Kontekstual
  • Perempuan Tidak Bercerita; Jihad Sunyi Menjaga Bumi
  • Menikah Tak Selalu Sunnah: Bisa Jadi Wajib, Makruh, atau Bahkan Haram
  • Jika Aku Percaya pada Kesetaraan, Harus Bagaimana Aku Bersikap?
  • Pernikahan sebagai Kontrak Kesepakatan

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2025 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein

© 2025 MUBADALAH.ID