• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

5 Hadis Tentang Kesunahan Puasa di Bulan Sya’ban

Bulan Sya'ban sendiri kita sebut sebagai bulan Rasul atau bulan selawat. Karena pada bulan inilah turun ayat perintah untuk berselawat kepada Nabi saw

Muhammad Hendrawan Muhammad Hendrawan
23/02/2023
in Hikmah
0
Puasa di Bulan Sya'ban

Puasa di Bulan Sya'ban

479
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.Id – Bulan Sya’ban adalah salah satu bulan mulia dalam penanggalan bulan hijriyah. Bulan Sya’ban sendiri kita sebut sebagai bulan Rasul atau bulan selawat. Karena pada bulan inilah turun ayat perintah untuk berselawat kepada Nabi saw (al-ahzab ayat 56). Selain itu, banyak amalan yang bisa kita kerjakan pada bulan yang mulia ini. Salah satunya adalah kesunahan untuk memperbanyak puasa di bulan Sya’ban.

Kesunahan untuk berpuasa di bulan Sya’ban ini banyak sekali penegasan oleh hadis. Berikut ini adalah hadis yang melatarbelakangi disunnahkannya puasa di bulan sya’ban.

Pertama, hadis dari Usamah Bin Zaid Ra.

عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ: قُلْتُ: رَأَيْتُكَ تَصُومُ فِي شَعْبَانَ مَا لَا تَصُومُ فِي غَيْرِهِ مِنَ الشُّهُورِ؟، قَالَ: ” ذَاكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَفِيهِ تُرْفَعُ الْأَعْمَالُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ فَأَنَا أُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Artinya: “dari Usamah Bin Zaid, ia berkata kepada Rasulullah Saw: aku melihatmu wahai Rasul berpuasa di bulan sya’ban dengan puasa yang tidak aku lihat di bulan yang lain. Rasulullah menjawab:. “Bulan itu (sya’ban) antara Rajab dan Ramadan banyak manusia melalaikannya. Yaitu bulan terangkatnya amal perbuatan kepada Tuhan semesta alam. Dan saya suka ketika amalku diangkat, saya dalam keadaan berpuasa.” (H.R. An-Nasai)

Baca Juga:

5 Keutamaan Puasa Syawal

Lailatul Qadar, sebagai Momentum Muhasabah Diri

Spiritualitas Perempuan dan Pencarian Lailatul Qadar: Perspektif Mubadalah

Peluang Wanita Haid dalam Meraih Keutamaan Lailatul Qadar dalam Pandangan Islam

Kedua, hadis dari Anas Ra.

سنن الترمذي ت شاكر عَنْ أَنَسٍ قَالَ: سُئِلَ النَّبِيُّ  صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَيُّ الصَّوْمِ أَفْضَلُ بَعْدَ رَمَضَانَ؟ فَقَالَ: شَعْبَانُ لِتَعْظِيمِ رَمَضَانَ، قِيلَ: فَأَيُّ الصَّدَقَةِ أَفْضَلُ؟ قَالَ: صَدَقَةٌ فِي رَمَضَانَ

Artinya: “dari Anas Ra. Rasulullah ditanya, apa puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan wahai Rasulullah? Rasulullah menjawab: puasa Sya’ban karena untuk mengagungkan bulan ramadhan. Dan dikatakan : apa shadaqah yang paling utama ya Rasulullah? Rasulullah menjawab: sadaqah pada bulan Ramadan. (H.R. At-tirmidzi)

Hadis Riwayat dari Sayyidah Aisyah

Ketiga, dari Aisyah Ra.

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ، عَنْ مُعَاوِيَةَ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ أَبِي قَيْسٍ، أَنَّهُ سَمِعَ عَائِشَةَ تَقُولُ: كَانَ  أَحَبُّ الشُّهُورِ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَصُومَهُ شَعْبَانَ، ثُمَّ يَصِلَهُ بِرَمَضَانَ

Artinya: “Menceritakan Abdurrahman Bin Mahdi, dari Mu’awiyah, dari Abdullah bin Abi Qais, bahwasannya ia mendengar Aisyah ra berkata : bulan yang paling Rasulullah saw sukai untuk berpuasa adalah bulan sya’ban, kemudian Rasulullah meneruskannya sampai Ramadan”

Keempat, dari Aisyah Ra.

 عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: ” لَمْ يَكُنْ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِشَهْرٍ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ لِشَعْبَانَ، فَكَانَ يَصُومُهُ أَوْ عَامَّتَهُ

Artinya: “dari Aisyah Ra. Berkata : Rasulullah tidak pernah dalam satu bulan berpuasa lebih banyak dibanding puasa pada bulan sya’ban, maka Rasul berpuasa di bulan Sya’ban atau terkadang sebulan penuh.”

Kesunahan Puasa Bulan Sya’ban

Kelima, dari Aisyah Ra.

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، قَالَتْ: “كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ، وَلَمْ أَرَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرًا كَامِلًا إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ، يَصُومُهُ حَتَّى يَعْجِبَ النَّاسُ، يَعْجَبُونَ مِنْ صِيَامِهِ وَيَفْتَرُونَ مِنْ قِلَّةِ صِيَامِهِ”.

 

Artinya: “dari Aisyah Ra. Berkata: Rasulullah Saw terbiasa berpuasa sehingga kami mengatakan bahwa beliau tidak akan berbuka, dan beliau tidak berpuasa sehingga kami mengatakan bahwa beliau tidak akan berpuasa. Dan saya tidak pernah melihat Rasulullah Saw berpuasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadaan. Dan saya tidak pernah melihat Rasul berpuasa dalam satu bulan lebih banyak dari bulan sya’ban. Beliau berpuasa sepanjang bulan sya’ban hingga membuat manusia kagum, manusia kagum dengan puasanya dan terheran-heran dengan jumlah puasa yang beliau lakukan.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Selain di atas, masih banyak lagi hadis yang menjadi latar belakang dalam kesunahan puasa pada bulan Sya’ban. Semoga kita bisa senantiasa maksimal dalam menjalankan amalan apapun. Hingga nanti bertemu puasa wajib di bulan Ramadan. Sekian, semoga bermanfaat. []

 

 

 

Tags: HadispuasaramadanSelawatSunnahSya'ban
Muhammad Hendrawan

Muhammad Hendrawan

Mahasantri Ma’had Aly Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo Jawa Timur

Terkait Posts

Oligarki

Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

4 Juli 2025
Islam Harus

Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

3 Juli 2025
Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Fikih Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kritik Tambang

    Pak Bahlil, Kritik Tambang Bukan Tanda Anti-Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Islam Harus Membela Kaum Lemah?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Islam Melawan Oligarki: Pelajaran dari Dakwah Nabi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Belajar Inklusi dari Sekolah Tumbuh: Semua Anak Berhak Untuk Tumbuh
  • Tahun Baru Hijriyah: Saatnya Introspeksi dan Menata Niat
  • Pesan Pram Melalui Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer
  • Rumah Tak Lagi Aman? Ini 3 Cara Orang Tua Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
  • Berjalan Bersama, Menafsir Bersama: Epistemic Partnership dalam Tubuh Gerakan KUPI

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID