Mubadalah.id – Begitulah saripati khutbah siang ini dari Masjid Kampung Sebelah, Jatimerta Gunungjati. Sambil menyitir berbagai ayat dan hadits, serta kepribadian Sang Nabi yang penuh cinta kasih, pengkhutbah mengajak jama’ah mengamalkan sifat-sifat mulia Baginda Nabi di bulan Muludan cinta kasih serta penuh kemuliaan ini. Rabiul Awal 1438 H. Bulan kelahiran Sang Rasul teladan. Muhammad sallahu alaihi wasallam.
“Kita harus merayakan kelahiran baginda dalam kehidupan kita sehari-hari”, cetus sang khatib. “Bagaimana caranya?”, sang khatib bertanya tetapi untuk dijawab sendiri. “Caranya, dengan merasakan kegemberiaan pada bulan ini karena kelahiran Baginda Nabi, lalu meneladani segala sikap baik Baginda: melakukan silaturahim pada segenap keluarga, membantu orang miskin, menyayangi anak-anak yatim, berbuat baik pada tetangga, dan menyayangi sesama”, tegas sang khatib.
Khutbah ini menyadarkan saya yang lama sedang sesak dada. Karena jagat sosial media penuh dengan sumpah serapah, caci maki, olok-olok dan berita-berita fitnah. Siapa lagi kalau bukan ulah mereka yang membenci dan memuja Gubernur DKI non-aktif. Basuki Tjahaya Purnama. Atau yang populer disapa Ahok. Proses pengadilan yang sudah berlangsung masih tidak menghentikan kita untuk saling mencaci, melaknat, dan lebih sering lagi memfitnah dan menebar berita bohong. Dengan gadget yang melekat di tangan, jari kita ini mudah sekali meng-klik berita-berita untuk memuaskan dahaga kebencian pada seseorang atau kelompok tertentu.
Sekalipun khutbah itu tidak secara langsung berbicara soal ini, tetapi keteladana Baginda Nabi soal cinta kasih ini menyengat sekali. Tidakkah baginda bersabda: “Orang-orang yang penyayang akan disayang Allah Maha Penyayang. Sayangi dan kasihi semua yang di muka bumi, agar kamu disayang dan dikasihi mereka yang ada di langit” (Riwayat Abu Dawud, no. 4943). Tidakkah juga baginda berseru: “Allah tidak akan menyangi mereka yang tidak menyayangi sesama manusia” (Riwayat Bukhari, no. 7465).
Tidakkah perilaku kita yang membuat atau menshare berita-berita untuk membakar kebencian pada seseorang atau kelompok tertentu bertentangan dengan seruan kasih sayang Baginda seperti yang tertulis di atas?
Mari berpikir sejenak di bulan Mulud ini, bulan kelahiran Baginda Nabi Saw, apakah perilaku kita lebih dekat pada kasih sayang atau justru pada kebencian pada sesama. Satu lagi ujaran Baginda Nabi Saw yang diriwayatkan Imam Ahmad dalam Musnadnya:
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِلنَّاسِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ. (رواه أحمد، رقم:14083).
“Tidak beriman seseorang sehingga bisa mencintai sesama manusia apa yang dicintai untuk dirinya sendiri” (Musnad Ahmad, no.: 14083).
Jika kasih sayang adalah baik untuk kita, maka berikanlah kepada semua. Jika kita merasa kebencian akan menistakan kita, maka tinggalkanlah dari sesama. Hanya dengan perilaku kasih sayang di antara kita, seperti janji Nabi Saw tersebut di atas, Allah Swt akan mencurahkan kasih sayang-Nya kepada kita semua. Bangsa Indonesia. Semoga segera. Amin. (FAK).