Mubadalah.id – Melalui linimasa media sosial dan lalu lalang masyarakat, sering ditemukan perempuan berjilbab dengan mudah menjatuhkan sesamanya yang belum menggunakan jilbab. Banyak yang langsung men-judge bahwa perempuan tidak berjilbab itu salah atau tidak diampuni oleh Tuhan. Padahal, setiap yang terjadi pada mahluk ialah Kuasa Tuhan. Padalah jilbab bukanlah penutup pikiran perempuan.
Setiap perempuan mempunyai jalan dan pemikiran sendiri untuk memenuhi imannya. Jika jilbab mampu menutupi kepala, seharusnya dengan jilbab pula perempuan bisa menggunakan ruang untuk berpikir secara leluasa. Dapat dikatakan bahwa dengan jilbab seharusnya perempuan bisa meghargai perbedaan, jangan menjadikan jilbab sebagai alasan untuk menyalahkan.
Sering ada yang bilang “Mbak kok tidak berjilbab, bukankah memperlihatkan aurat itu dosa ?” Nah, pertanyaan macam ini yang sering menimbulkan hati perempuan yang belum berjilbab merasa tersakiti, padahal sesama perempuan harusnya saling menjaga hati. Melindungi bagaimana supaya perempuan tidak saling mengumpat atau bahkan menjatuhkan. Barangkali perempuan yang belum berjilbab justru lebih peduli dan terbuka pikirannya menghargai segala perbedaan di depannya.
Kalau berkacamata dari sosok R.A Kartini yang memang secara visualnya tidak berjilbab, justru beliau menjadi perempuan inpiratif yang sering dibanggakan oleh kaum perempuan. Beliau memiliki adab serta pemikiran dalam memperjuangkan hak-hak perempuan yang perlu dicontoh.
R.A Kartini dengan bijaknya melawan penindasan yang menimpa kaum perempuan tanpa menjatuhkan kaum lainnya. Selama ini tidak ada pula yang memandang sosok Kartini itu buruk dari segi penampilan. Semua mmenganggap bahwa R.A Kartini ini baik dan patut dibanggakan.
So, teruntuk perempuan yang sudah berjilbab, jangan mudah menjudge perempuan belum berjilbab itu murni salah, berpikirlah bahwa umat Tuhan itu memiliki kadar kemampuan sendiri untuk memenuhi imannya.
Mulailah berpikir jika penampilan secara visual belum tentu akan selaras dengan batinnya, belum tentu juga perempuan berjilbab murni tidak memiliki dosa. Setiap perempuan mempunyai jalan dan proses masing-masing, jangan sampai saling menjatuhkan hanya karena perbedaan penampilan.[]