• Login
  • Register
Kamis, 3 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Sumur Tujuh Cikajayaan: Upaya Warga Desa Pasawahan Merawat Sumber Air

Dengan dikeramatkannya sumur tujuh, bagi saya hal tersebut menjadi upaya masyarakat untuk menjaga dan merawat air sebagai sumber kehidupan

Muhibbatul Hasanah Muhibbatul Hasanah
24/07/2023
in Publik
0
Kerja Domestik

Kerja Domestik

831
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pada tanggal 4 hingga 10 Juli, saya bersama teman-teman Mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) ISIF diberikan kesempatan untuk bisa melakukan mini riset di Desa Pasawahan, Kabupaten Kuningan.

Desa Pasawahan merupakan salah satu desa yang berada di bawah kaki Gunung Ceremai. Sehingga suasana dan udara di Desa Pasawahan terasa sejuk, asri dan kalau malam cukup dingin.

Selain karena suasananya yang membuat saya menjadi nyaman, kondisi air di rumah-rumah warga, kemudian di sungai-sungai kecil di Desa Pasawahan ini sangat jernih, bersih dan terasa dingin.

Setelah saya melakukan menelusuran lebih mendalam, ternyata sumber air yang disalurkan ke rumah warga termasuk sungai kecil ini sumbernya ada di Sumur Tujuh Cikajayaan.

Selain menjadi sumber air yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Pasawahan. Sumur Tujuh Cikajayaan saat ini telah menjadi satu destinasi wisata air yang diresmikan pada tahun 2022 oleh pemerintah Desa Pasawahan.

Baca Juga:

Khitan Perempuan: Upaya Kontrol atas Tubuh Perempuan

Merawat Toleransi, Menghidupkan Pancasila

Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

Dampak Tambang Ilegal di Merapi: Sumber Air Mengering, Lingkungan Rusak

Sebelum resmi menjadi destinasi wisata, dalam penuturan penjaga sumur tujuh, Abah Otong menyebutkan bahwa sumur ini berawal dari inisiatif warga setempat yang beranggotakan 10 orang. Mereka membuat Kelompok Pergerakkan Wisata (Kompepar).

Dari inisiatif 10 orang ini, menurut Abah Otong mereka melakukan gerakkan bersama para warga Desa Pasawahan untuk membangun sumur tujuh ini menjadi destinasi wisata.

Dengan dijadikannya sumur tujuh menjadi destinasi wisata, maka kata Abah Otong, setidaknya mampu meningkatkan dan memperbadayakan perekonomian warga setempat. Mereka bisa berjualan, menjaga lahan parkir, dan juga termasuk tiketnya.

Tujuh Sumur

Selain menjadi objek destinasi wisata, sumur tujuh juga menyimpan hal menarik. Yaitu dari setiap sumur sampai sumur ketujuh, airnya memiliki manfaat. Tujuh sumur itu sebagai berikut:

Pertama, Sumur Cikajayaan. Sumur memiliki manfaat untuk membersihkan diri. Kedua, Sumur Cikawedukan, air yang ada di dalam sumur Cikawedukan memiliki khasiat untuk kekebalan.

Ketiga, Sumur Cikahuripan, berguna untuk kehidupan. Keempat, Sumur Si Gajah Putih, memberikan manfaat untuk memiliki ilmu yang tinggi. Kelima, Sumur Singa Barong, di sumur ini, menurut Abah Otong memiliki manfaat untuk kewibawaan.

Keenam, Sumur Cijalak Kuda, memiliki manfaat untuk kekuasaan. Dan yang terakhir, Sumur Si Kumis, bermanfaat untuk menumbuhkan rambut.

Dari ketujuh sumur di atas, selain memiliki manfaat dan khasiat masing-masing, tetapi sebetulnya yang ingin saya tarik adalah soal nilai dari sumur tujuh ini. Yaitu soal pentingnya menjaga dan merawat air.

Dengan dikeramatkannya sumur tujuh, bagi saya hal tersebut menjadi upaya masyarakat untuk menjaga dan merawat air sebagai sumber kehidupan. Bisa kita bayangkan kalau sumber air tersebut tidak mereka jaga dan rawat, mungkin mereka akan kesulitan untuk mengakses air bersih.

Prinsip Ajaran Islam

Oleh sebab itu, bagi saya, dengan merawat dan menjaga air sebagaimana warga Desa Pasawahan lakukan, hal tersebut sesungguhnya telah sejalan dengan prinsip ajaran Islam tentang perawatan sumber air sebagai sumber kehidupan.

Bahkan melalui firman-Nya, Allah Swt memerintahkan kepada seluruh makhluk hidup untuk selalu menjaga dan merawat air. Karena dengan air akan menjadi sumber kehidupan bagi kita semua sebagai makhluk hidup di muka bumi ini.

اَللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَخْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۚوَسَخَّرَ لَكُمُ الْفُلْكَ لِتَجْرِيَ فِى الْبَحْرِ بِاَمْرِهٖ ۚوَسَخَّرَ لَكُمُ الْاَنْهٰرَ

Artinya: “Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air (hujan) dari langit, kemudian dengan (air hujan) itu Dia mengeluarkan berbagai buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Dan Dia telah menundukkan kapal bagimu agar berlayar di lautan dengan kehendak-Nya. Dan Dia telah menundukkan sungai-sungai bagimu.” (QS. Ibrahim ayat 32).

Oleh sebab itu, dengan adanya gerakan masyarakat Desa Pasawahan yang memiliki kesadaran untuk menjaga dan merawat air, ini penting kita berikan apresiasi. Sekaligus dukungan kepada mereka untuk selalu menjaga dan merawat sumber air tersebut. Karena air adalah sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup. []

Tags: CikajayaanDesa PasawahanMerawatSumber AirSumur TujuhUpayaWarga
Muhibbatul Hasanah

Muhibbatul Hasanah

Saya adalah mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Isu Iklim

Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

3 Juli 2025
KB sebagai

Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama

3 Juli 2025
Poligami atas

Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

3 Juli 2025
Konten Kesedihan

Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

3 Juli 2025
SAK

Melihat Lebih Dekat Nilai Kesetaraan Gender dalam Ibadah Umat Hindu: Refleksi dari SAK Ke-2

2 Juli 2025
Wahabi Lingkungan

Ironi: Aktivis Lingkungan Dicap Wahabi Lingkungan Sementara Kerusakan Lingkungan Merajalela

2 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID