Mubadalah.id – Dalam Islam, sebagian para tokoh keagamaan kerap kali menyebut bahwa perempuan itu tercipta dari tulang rusuk laki-laki.
Sebagian tokoh keagamaan itu kerap kali merujuk pada teks Hadis dalam Shahih al-Bukhari, dan beberapa kitab Hadis yang lain.
Tetapi jika dibaca secara jeli, pesan dalam teks Hadis bukan soal penciptaan. Apalagi ada riwayat lain, dalam isu yang sama, dengan redaksi: “seperti tulang rusuk?” bukan “tercipta dari tulang rusuk?”.
Jika keduanya kita gabungkan dan kita tambah teks-teks Hadis lain dan ayat-ayat al-Qur’an, dengan metode mubadalah, akan keluar makna yang lebih integral dengan visi Islam rahmah li al-‘alamin dan misi akhlak mulia.
Dari Abu Hurairah r.a., berkata: Rasulullah Saw. bersabda: “Saling bernasihatlah kalian semua (untuk kebaikan) perempuan. Karena sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk.”
“Dan sesungguhnya bagian yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah atasnya. Jika kamu luruskan, akan patah. Dan jika kamu bi- arkan, maka ia akan tetap bengkok. Maka (sekali lagi), saling bernasihatlah di antara kalian (untuk kebaikan) perempuar”. (Shahih al-Bukhari, Kitab Hadis al-Anbiya’, no. 3366).
Sebagaimana teks di atas, Hawa a.s. sama sekali tidak disebut sebagai manusia yang diciptakan dari Adam a.s. Ini hanyalah pemahaman asumtif yang jauh dari konteks Hadis.
Pernyataan perempuan tercipta dari tulang rusuk, sebagaimana di dalam teks hadis, tidak faktual dan bertentangan dengan realitas. Karena semua manusia Allah Swt ciptakan melalui proses reproduksi biologis.
Pernyataan ini juga bertentangan dengan sejumlah ayat yang sudah kita singgung sebelumnya tentang penciptaan manusia dari air, tanah, dan esensi yang satu. []