• Login
  • Register
Selasa, 8 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Mengenal Amrah binti Abdurrahman

Di kalangan ulama dan tokoh masyarakat pada masanya, Amrah memperoleh pujian sebagai perempuan ulama. Pandangan-pandangannya didengar dan dikutip mereka.

Redaksi Redaksi
25/10/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Amrah binti Abdurrahman

Amrah binti Abdurrahman

315
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Umar bin Abdul Aziz, seorang khalifah terbaik dari Dinasti Umaiyah, menulis surat kepada Abu Bakar bin Muhammad di Madinah: “Lihatlah dan periksalah hadits-hadits Nabi dan fatwa-fatwa para sahabat atau hadits Amrah binti Abdurrahman. Jangan lupa mendokumentasikannya. Aku khawatir kehilangan jejak pengetahuan yang berharga dan wafatnya para ulama.”

Umar dalam surat itu menyebut nama Amrah. Siapakah ia?

Nama lengkapnya ialah Amrah binti Abdurrahman bin Sa’d bin Zurarah bin Adas al-Anshariyah an-Najjariyah al-Madaniyah.

Kemudian, kakek Amrah termasuk generasi sahabat besar dari kaum Anshar. Ibunya bernama Salimah binti Hakim bin Hasyim bin Qawalah.

Amrah lahir pada masa pemerintahan Utsman bin Affan, sekitar tahun 29 H/629 M. Ia termasuk murid dan didikan Sayyidah Aisyah binti Abu Bakar.

Baca Juga:

Mengenal Perbedaan Laki-laki dan Perempuan secara Kodrati

Hari Raya Waisak: Mengenal 7 Tradisi dan Nilai-Nilai Kebaikan Umat Buddha

Mengenal Istilah Keulamaan Perempuan

Mengenal Konsep Keluarga Maslahah An-Nahdliyyah (KMaN)

Kemudian, kedekatan dengan Sayyidah Aisyah membawa Amrah banyak memperoleh pengetahuan keagamaan. Ia banyak hafal hadits Nabi Saw. yang didengarnya dari gurunya itu.

Di kalangan ulama dan tokoh masyarakat pada masanya, Amrah memperoleh pujian sebagai perempuan ulama. Pandangan-pandangannya didengar dan dikutip mereka.

Seorang ahli hadits terkemuka, Sufyan bin Uyainah, mengatakan:

“Ada tiga orang yang paling tahu tentang hadits dari Sayyidah Aisyah. Mereka ialah Al-Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar, Urwah bin Zubair, dan Amrah binti Abdurrahman.”

Kemudian, Imam adz-Dzahabi mengatakan, “Amrah adalah perempuan ulama, ahli figh, cerdas, argumentator, dan kaya pengetahuan. Riwayat hadits Nabi Saw. darinya terdokumentasi dalam buku-buku Islam.”

Selain itu, Imam Ibnu Ishaq al-Fazari dalam buku As-Siyar dan Ibnu Sa’d dalam Ath-Thabaqat menulis, “Ia (Amrah) adalah perempuan yang sangat cerdas dan kuat hafalan. Ia memperoleh banyak sekali hadits dari Sayyidah Aisyah.” []

Tags: Amrah binti Abdurrahmanmengenal
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

IBu

Kasih Sayang Seorang Ibu

7 Juli 2025
Kasih Sayang Orang Tua

Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak

7 Juli 2025
Amalan Muharram

Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual

7 Juli 2025
Kewajiban dan hak

Jangan Hanya Menuntut Hak, Tunaikan Juga Kewajiban antara Orang Tua dan Anak

7 Juli 2025
Bekerja adalah bagian dari Ibadah

Bekerja itu Ibadah

5 Juli 2025
Bekerja

Jangan Malu Bekerja

5 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Sejarah Ulama Perempuan

    Mencari Nyai dalam Pusaran Sejarah: Catatan dari Halaqah Nasional “Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia”

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • From Zero to Hero Syndrome: Menemani dari Nol, Bertahan atau Tinggalkan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Hanya Menuntut Hak, Tunaikan Juga Kewajiban antara Orang Tua dan Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Kasih Sayang Seorang Ibu
  • Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?
  • Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak
  • From Zero to Hero Syndrome: Menemani dari Nol, Bertahan atau Tinggalkan?
  • Pentingnya Relasi Saling Kasih Sayang Hubungan Orang Tua dan Anak

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID