• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Meningkatkan Budaya Literasi Santri di Pesantren Fahmina Melalui Joglo Baca dan Kelas Menulis

Dengan adanya Joglo Baca, menjadi jalan untuk meningkatkan kembali kencintaan para santri kepada buku.

Muhammad Farid Najah Muhammad Farid Najah
31/10/2023
in Personal
0
Joglo Baca

Joglo Baca

1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Program Joglo Baca adalah satu program yang khusus Pesantren Luhur Manhajiy Fahmina untuk meningkatkan budaya literasi seluruh para santri.

Mubadalah.id – Pondok Pesantren Luhur Manhajiy Fahmina Cirebon menjadi salah satu pondok pesantren yang menurut saya cukup unik. Keunikan di pesantren ini adalah selain mengaji kitab kuning, seluruh para santri di sini wajib membaca buku dan menulis.

Dengan kewajiban membaca buku dan menulis menjadi salah satu cara yang ditawarkan oleh Pesantren Luhur Manhajiy Fahmina agar para santri dapat melek literasi, meng-update segala informasi dan mampu mengikuti seluruh perkembangan zaman.

Dalam kewajiban membaca buku, pihak pesantren mengemasnya dengan program Joglo Baca. Program Joglo Baca adalah satu program yang khusus Pesantren Luhur Manhajiy Fahmina untuk meningkatkan literasi seluruh para santri.

Para santri dalam program Joglo Baca, diwajibkan untuk membaca buku. Mereka harus menyelesaikan membaca satu buku. Lalu, mereka akan mempresentasikannya atau merefleksikan hasil bacaannya.

Baca Juga:

Falsafah Hidup Penyandang Disabilitas dalam “Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati”

Peran Pesantren dalam Kehidupan Kartini

Ketupat dalam Tradisi Jawa: Antara Simbol Rukun Islam dan Upaya Penyucian Diri

Indonesia Butuh Renaissance untuk Bangkit dari Stagnasi

Adapun presentasi atau refleksi hasil bacaanya ini bisa mereka tuangkan dalam berbagai hal. Misalnya seperti, diskusi buku, drama, ceramah, atau mengemasnya seperti dalam bentuk power point.

Meningkatkan Pengetahuan

Bagi saya, dengan adanya program Joglo Baca, dapat meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan pengalaman. Karena dengan adanya Joglo Baca, satu sisi kita membaca buku yang kita sukai. Sisi lain, kita juga mendapatkan pengetahuan dari hasil bacaan orang lain.

Jadi banyak manfaat yang dapat saya rasakan dalam program Joglo Baca. Bahkan, skill dan mental kita juga terlatih dalam program ini.

Selain itu, program Joglo Baca yang digawangi oleh A Arul dan Teh Fitri juga menjadi cara untuk menciptakan dan meningkatkan kembali budaya literasi di Indonesia. Karena seperti kita ketahui bersama indeks budaya literasi di Indonesia saat ini tengah mengalami peningkatkan.

Berdasarkan laporan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), nilai budaya literasi Indonesia sebesar 57,4 poin pada 2022. Nilai tersebut tercatat meningkat 5,7% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 54,29 poin.

Dengan peningkatkan ini lah, yang seharusnya kita jaga dan rawat bersama. Karena untuk menumbuhkan semangat literasi di masyarakat atau di pesantren masih menjadi tantangan terbesar.

Dengan begitu, Joglo Baca menjadi salah satu cara bagi kita semua, terutama kalangan santri untuk terus meningkatkan budaya literasi. Bahkan dengan adanya Joglo Baca, menjadi jalan untuk meningkatkan kembali kencintaan para santri kepada buku.

Adapun beberapa buku yang telah saya baca dalam dua bulan terakhir ini adalah buku Muslimah Reformis karya Prof. Musdah Mulia. Dan buku Perempuan bukan Makhluk Domestik karya Dr. Faqihuddin Abdul Kodir.

Kelas Menulis

Setelah kita semua diwajibkan untuk membaca, maka program selanjutnya adalah kelas menulis. Kelas menulis menjadi cara yang dibuat oleh Pesantren Luhur Manhajiy Fahmina untuk mengikat hasil bacaan para santri.

Jadi dalam kelas menulis, kami para santri didampingi oleh A Arul dan Teh Fitri untuk bisa menulis artikel populer. Nantinya tulisan kami ini, akan mereka muat di website Mubadalah.id.

Selama proses kelas menulis, kami selalu mereka temani untuk bagiamana membuat outline tulisan, membuat judul, pengantar, memasukan data atau dalil teks keagamaan, menguraikan data tersebut. Bahkan sampai bagaimana membuat kesimpulan.

Melalui kelas menulis inilah kami dapat mengetahui bagaimana kita bisa menulis dengan baik dan benar. Bahkan saya sendiri merasa bangga karena dalam meningkatkan budaya literasi ini, saya sudah menerbitkan 7 tulisan artikel populer.

Oleh sebab itu, melalui dua program di atas lah yang dapat meningkatkan budaya literasi kita. Bahkan melalui Joglo Baca dan Kelas Menulis, telah memberikan dampak yang positif bagi kita semua. Kita mampu menjadi santri yang produktif.

Untuk menutup tulisan ini, saya teringat dari perkataan indah untuk meningkatkan budaya literasi kita dari KH. Husein Muhammad atau yang kerap kita sapa Buya Husein.

“Jangan biarkan hari-harimu pergi tanpa membaca, menulis, membagi pengetahuan, dan menebarkan cinta.” []

Tags: BudayaJoglo Bacakelas menulisliterasiMeningkatkanPesantren Luhur Manhajiy FahminaSantri
Muhammad Farid Najah

Muhammad Farid Najah

Saya adalah mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon

Terkait Posts

Inspirational Porn

Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!

19 Mei 2025
Kehamilan Tak Diinginkan

Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

18 Mei 2025
Noble Silence

Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

17 Mei 2025
Suami Pengangguran

Suami Pengangguran, Istri dan 11 Anak Jadi Korban

16 Mei 2025
Keadilan Semu

Membuka Tabir Keadilan Semu: Seruan Islam untuk Menegakkan Keadilan

15 Mei 2025
Memahami Disabilitas

Memahami Disabilitas: Lebih Dari Sekadar Tubuh

14 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

    KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version