Mubadalah.id – Bentar lagi tanggal 16 November nih teman-teman. Tanggal ini merupakan hari untuk memperingati Hari Toleransi Internasional.
Dalam momen ini banyak banget yang bisa kita lakukan untuk memperkuat dan mempraktikkan nilai-nilai toleransi di lingkungan kita. Salah satunya adalah dengan mengajarkan anak-anak tentang pentingnya punya sikap toleransi.
Dalam beberapa referensi yang saya baca di internet, secara bahasa makna toleransi itu adalah sikap memahami, menghargai dan menghormati perbedaan. Secara lebih luas toleransi dapat diartikan sebagai fondasi untuk mewujudkan perdamaian dalam kehidupan yang beragam.
Toleransi dapat diterapkan dalam banyak tempat, misalnya di sekolah, rumah, tempat mengaji di media sosial dan yang lainnya. Toleransi juga bisa kita ajarkan pada anak-anak, baik mulai dari usia dini hingga pada remaja.
Sebab pengetahuan ini penting untuk mendidik anak-anak supaya tidak mudah menyalahkan orang lain, tidak membully dan juga belajar menghormati serta menghargai segala bentuk perbedaan yang ada di sekitarnya.
Tentu saja dalam proses ini, orang tua serta tenaga pendidik sangat berperan penting. Sebab, mereka lah yang mendampingi serta menemani proses pertumbuhan anak-anak.
4 Tips Ajarkan Toleransi kepada Anak
Dilansir dari halodoc.com setidaknya ada empat tips bagaimana orang tua serta tenaga pendidik dalam mengajarkan toleransi pada anak.
Pertama, berikan contoh yang baik pada anak tentang menghormati orang yang berbeda. Anak-anak biasanya akan gampang meniru apa yang dilakukan atau diucapkan oleh orang dewasa, dalam hal ini orang tua dan pendidik.
Oleh karena itu, orang dewasa ini, harus berhati-hati dalam membicarakan atau memperlakukan orang yang berbeda dengannya Apabila anak mendengarkan ucapan negatif dari orang lain, maka orang tua perlu menasehati bahwa sebuah perbedaan bukanlah hal yang buruk.
Kedua, ajarkan anak untuk berempati pada orang lain. Ajak anak untuk tidak melakukan perbuatan buruk pada orang lain, selalu berbuat baik dan menolong orang yang tengah kesulitan. Terutama kelompok-kelompok minoritas, seperti disabilitas atau yang lainnya.
Ketiga, orang tua harus memperhatikan anak agar merasa nyaman dengannya sendiri. Anak yang merasa nyaman akan cenderung baik dan dapat menerima dengan hormat hal-hal yang berbeda dengan diri mereka sendiri.
Jika anak merasa buruk tentang diri mereka sendiri, anak akan menilai atau memperlakukan orang lain dengan buruk dan tidak adanya rasa hormat. Maka dari itu, orang tua harus membantu dan memperhatikan anak agar merasa anak terhormati dan hargai.
Berikan Kesempatan
Keempat, berikan anak kesempatan untuk mendekatkan ia pada sekitar yang berbeda dengannya. Cara ini dapat kita lakukan dengan mengajak anak bersosialisasi dengan orang lain yang berbeda dengannya. Dan anak secara langsung akan melihat kerukunan dan akan menerapkan rasa toleransi pada hidupnya dengan orang lain dari beragam latar belakang.
Hal tersebut dapat membantu untuk menghargai dan menghormati perbedaan yang mereka temuinya, dan membantu anak bersikap toleran yang nantinya akan menjadi bekal ketika anak tumbuh dewasa.
Cara ini bisa kita lakukan dengan mengajak mereka berkunjung ke tempat-tempat ibadah yang lain misalnya, atau melihat tradisi-tradisi di kampung, atau bisa juga ajak mereka untuk bertemu dan bermain dengan Anak-anak berkebutuhan khusus.
Itu lah empat tips yang bisa orang tua ataupun guru-guru praktikkan di sekolah. Saya kira jika empat hal ini terus kita lakukan, akan banyak anak yang tumbuh dengan rasa empati dan dapat menghargai segala perbedaan. []