Judul Buku : Memori Tubuh Kami
Penulis : Fadiyah Alaidrus
Penerbit : EA Books
Tahun Terbit : 2023
Mubadalah.id – Buku Memori Tubuh Kami ini merupakan kumpulan hasil liputan Fadiyah tentang diskriminasi gender dan kekerasan terhadap anak. Sebagai sebuah bacaan yang sensitif, Fadiyah mewanti-wanti dengan mencantumkan trigger warning atau konten pemicu pada bagian cover belakang buku. Kewaspadaan yang Fadiyah maksud agar tidak memantik ingatan buruk bagi pemilik pengalaman kekerasan.
Mengingat konten ini adalah liputan tentang kekerasan seksual, kekerasan dalam pacaran, KDRT, kehamilan luar nikah, perundungan, pernikahan anak, terapi konversi, dan bunuh diri.
Fadiyah sebagai seorang jurnalis sepertinya telah menerapkan salah satu kaidah jurnalistik yakni cover both sides. Hal ini tampak dari cara yang ia lakukan dengan menghadirkan narasumber sebagai pemilik pengalaman itu, pemangku kebijakan, pendamping korban seperti lembaga bantuan hukum, dan data-data pendukung dari lembaga yang berwenang seperti BPS.
Sinopsis
Kita perlu memberikan apresiasi pada usaha-usaha Fadiyah ini. Saat masih maraknya jurnalisme yang mengandung konten nir-empati dan tidak pro terhadap korban.
Seperti judul berita ini “Sadis! Baru Kenal di Medsos, Cewek 13 Tahun 2 Kali digagahi Om Om” yang diterbitkan oleh grid.id pada 18 Oktober 2018 atau “Bocah SMP digagahi 8 Pria Hingga Hamil, Kini Dipaksa Keluar Sekolah” yang diterbitkan oleh Tribunnews pada 21 Januari 2023. Beberapa judul sejenis masih marak kita temui dalam banyak media populer hari ini.
Seolah-olah dengan melakukan pemerkosaan itu laki-laki telah menunjukkan kegagahannya. Sedangkan, perempuan layak menjadi korban sebab posisinya yang rentan. Padahal, dengan dalih apapun kekerasan tetaplah kekerasan. Publik berhak marah dan mengecam tindakan amoral itu.
Dalam konteks ini, media turut menyuburkan budaya menyalahkan korban, sekalipun korban berada dalam kondisi tidak berdaya.
Pada bagian kekerasan terhadap anak ini. Fadiyah menyayangkan kekosongan edukasi seks. Padahal, ada tidaknya edukasi seksual ini menjadi ukuran atas pilihan sadar dalam menentukan sikap pada masing-masing individu.
Edukasi Seks Menjadi Komponen Penting
Selain itu, edukasi seks yang menjadi salah satu komponen penting untuk mereduksi sekaligus menjaga anak-anak perempuan dan laki-laki terjerumus menjadi korban maupun pelaku selanjutnya.
Sebagai akibat dari kekosongan edukasi seks ini. Para anak yang tumbuh dewasa dengan bingung dan banyak yang memilih pornografi sebagai pengisi kekosongan pengetahuan itu. Sekalipun, menurut studi adanya pornografi tidak membantu dalam memberikan edukasi. Tetapi justru menguatkan pandangan objektivikasi dan kekerasan terhadap perempuan.
Pada liputan lain tentang HIV misalnya. Fadiyah menjumpai penyintas HIV yang terstigma sampai mendapatkan isolasi sosial dari lingkungannya.
Pada akhirnya Fadiyah sebagai seorang jurnalis berterima kasih atas kesediaan para penyintas yang telah membagikan kisah hidupnya. Sebab pengalaman tersebut adalah fakta dan terjadi sekitar kita. Maka, perlu diskusi terus-menerus serta kerjasama semua komponen dengan memastikan seluruh warga negara termasuk anak-anak terjamin keselamatannya.
Fadiyah memberikan kongklusi bahwa “Ketidaktahuan mengantarkan pada lebih banyak keputusan-keputusan buruk. Ketidaktahuan membuat kita merasa sendiri. Terlebih saat menghadapi permasalahan yang tabu dan terasa memalukan untuk dibicarakan.”
Kelebihan Buku
Buku Memori Tubuh Kami ini terkemas dengan turut mencantumkan kontak layanan pendampingan dan konsultasi. Sebagai sebuah buku yang berangkat dari kisah teman-teman penyintas. Fadiyah tampaknya ingin agar ada deteksi dini dengan adanya pencegahan sampai upaya pendampingan dari lembaga yang pemerintah tunjuk untuk mengatasi ini.
Selain itu, saat masih maraknya budaya menyalahkan korban kekerasan lewat media. Liputan yang ia hadirkan bisa menjadi contoh tentang liputan yang berpihak kepada korban dan penuh empati. Meskipun usaha untuk menghadirkan liputannya tidaklah semudah clickbait dan tentunya merusak pandangan bad news is a good news. []