• Login
  • Register
Jumat, 23 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Featured

Filosofi Ketupat

AD Kusumaningtyas AD Kusumaningtyas
05/06/2019
in Featured, Pernak-pernik, Publik
0
filosofi ketupat
54
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Tulisan Filosofi Ketupat ini dibuat, tanpa niat sama sekali untuk ikut-ikutan sebuah judul film nasional yang sempat menghiasi layar lebar, Filosofi Kopi. Namun, karena di jelang beberapa lebaran tahun lalu aku pernah menulis tentang “The Philosophy of Mudik”.Sementara, tahun ini, mudikku baru besok setelah shalat Ied.

Ketupat, adalah tradisi kuliner utama lebaran nusantara. Ia bisa dipadu padankan dengan berbagai jenis masakan atau olahan daging atau ayam. Pada saat Lebaran, biasanya akan di combine dengan opor ayam dan sambal goreng. Bisa sambal goreng ati, sambal goreng kreni, sambal goreng kentang, sambal goreng labu siam dan sebagainya. Di Betawi, biasanya sambal goreng itu diganti dengan sayuran berkuah santan dengan nama sayur godog. Sementara di Padang, ketupat biasa dinikmati dengan olahan rendang.

Ketupat sendiri, di beberapa daerah tidak selalu identik dengan hari raya. Sehari-hari, di Jabodetabek, dengan mudah kita jumpai ‘ketupat sayur’ yang dijual oleh pedagang kaki lima di gerobaknya, atau dijajakan oleh pedagang keliling sepeda motor, atau dijual di warung-warung makan. Di Magelang atau di Solo, banyak dijual ketupat dikombinasikan dengan sayuran, tahu, bakwan goreng dan kuah kecap, sehingga dikenal jenis makanan yang bernama ‘tahu kupat’.

Ketupat, yang di Jawa sering dikenal dengan istilah ‘kupat’, adalah olahan beras yang dibungkus dengan daun kelapa yang disebut dengan janur. Entah sejak kapan kupat ini ada, namun konon merupakan hasil akulturasi kebudayaan antara tradisi Hindu dengan ajaran Islam. Wali Songo, mengajarkan nilai-nilai keagamaan melalui makna “kupat” ini. “Kupat” mempunyai arti “ngaku lepat”, yang bermakna sebuah simbol permintaan maaf atas sebuah kesalahan yang pernah kita perbuat pada seseorang, apakah itu saudara, tetangga, kerabat dan handai taulan.

Sebuah ekspresi Ksatria untuk mengakui bahwa kita pernah berbuat dosa dan melakukan kesalahan pada seseorang, yang dengan semangat Idul Fitri (kembali pada asal usul manusia yang fitrah, yang dengan kebeningan hatinya cenderung kepada yang hanif -kebenaran, kebaikan, dan keindahan -). Oleh karenanya saat ketupat dibelah dua, seolah-olah kita ingin mengatakan, nih lihat hatiku yang putih suci. Nggak ada marah, nggak ada dendam, no hurt feeling at all.

Baca Juga:

Eling lan Waspada, Sebuah Nilai tentang Filosofi Jawa

Versi lain mengatakan bahwa “kupat”, berasal dari kata “kaaffah” yang artinya sempurna, lengkap, total. Oleh karenanya, melalui simbol ketupat kita diajarkan untuk pasrah kepada Allah secara total, dan menjalani kehidupan yang dianugerahkan oleh Allah SWT. dengan penuh totalitas sebagai manifestasi peran kekhalifahan (wakil Tuhan) di muka bumi. Puasa di bulan Ramadhan selama 29 atau 30 hari dirasa belum cukup untuk men-charging kehidupan kita, sehingga setelah Idul Fitri perlu disempurnakan dengan menjalankan kembali puasa sunnah di bulan Syawal.

Oleh karenanya, di masyarakat di Jawa Tengah kebanyakan hidangan ketupat tidak selalu ditemui di hari-H Lebaran, namun di hari ke-7 Lebaran sehingga dikenal istilah “Bakdo Kupat”, atau Hari Raya Ketupat. Hari Raya bagi mereka yang setelah ber-Idul Fitri menyempurnakan puasa fardhu-nya dengan puasa Syawal. Sementara di Yogyakarta, kita lebih mengenal istilah Syawalan.[]

Tags: Filosofi Jawafilosofi ketupat
AD Kusumaningtyas

AD Kusumaningtyas

Terkait Posts

Obituari

Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim

23 Mei 2025
Memahami Disabilitas

Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

23 Mei 2025
KB perempuan

Benarkah KB Hanya untuk Perempuan?

23 Mei 2025
KB dan Politik

KB dan Politik Negara

22 Mei 2025
KB Modern

5 Jenis KB Modern

22 Mei 2025
Kontrasepsi

Bolehkah Dokter Laki-laki Memasangkan Alat Kontrasepsi (IUD) kepada Perempuan?

22 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Hj. Biyati Ahwarumi

    Hj. Biyati Ahwarumi, Perempuan di Balik Bisnis Pesantren Sunan Drajat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Benarkah KB Hanya untuk Perempuan?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Filosofi Santri sebagai Pewaris Ulama: Implementasi Nilai Islam dalam Kehidupan Sosial
  • Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Telaah Buku Umat Bertanya, Ulama Menjawab
  • Membaca Bersama Obituari Zen RS: Karpet Terakhir Baim
  • Yuk Belajar Keberanian dari Ummu Haram binti Milhan…!!!
  • Belajar Memahami Disabilitas dan Inklusivitas “Hanya” Dengan Naik Transjatim

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version