• Login
  • Register
Selasa, 8 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Teori Darwin Berbicara tentang Inferioritas Perempuan

Gagasan tentang inferioritas perempuan merupakan kepercayaan yang mengakar kuat dan telah diabadikan oleh narasi historis dan ilmiah

Moh. Nailul Muna Moh. Nailul Muna
24/09/2024
in Personal
0
Inferioritas Perempuan

Inferioritas Perempuan

723
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Mari kita mengenal sosok Charles Darwin dan Teori Evolusinya, termasuk Inferioritas perempuan. Charles Darwin adalah seorang naturalis dan geolog yang berasal dari Inggris. Darwin lahir pada 12 Februari tahun 1809 dan meninggal pada 19 April 1882. Salah satu ide yang membesarkan namanya adalah gagasan tentang teori evolusi.

Teori evolusi Charles Darwin pertama kali muncul melalui bukunya yang berjudul “The Origin of Species” pada tahun 1859. Teori ini memberikan gambaran yang berbeda atas perkembangan ilmu biologi dengan memperkenalkan konsep seleksi alam.

Gagasan tersebut merupakan hasil dari proses mencermati dari Darwin terhadap beragam flora dan fauna selama pelayarannya di HMS Beagle. Ia menyimpulkan bahwa spesies berevolusi dari waktu ke waktu melalui proses di mana sifat-sifat yang menguntungkan dipertahankan sementara sifat-sifat yang kurang menguntungkan dihilangkan.

Teori evolusi menyatakan bahwa semua spesies memiliki nenek moyang yang sama dan beradaptasi dengan lingkungan mereka melalui perubahan bertahap yang terpengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya.

Meskipun kontribusi Darwin menjadi dasar bagi kajian evolusi di bidang biologi, penting untuk menyadari bahwa Darwin sebenarnya kurang memiliki pengetahuan tentang genetika.  Padahal hal tersebut menjadi bagian integral dari teori evolusi modern.

Baca Juga:

Lelaki Patriarki : Bukan Tidak Bisa tapi Engga Mau!

Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

Dr Nahla Shabry: Qawwamun bukan Pemimpin yang Mendominasi Perempuan

Kritik tanpa Kesalingan: Ketika Patriarki Jadi Senjata Sepihak

Membaca Inferioritas Perempuan

Gagasan tentang inferioritas perempuan merupakan kepercayaan yang mengakar kuat dan telah diabadikan oleh narasi historis dan ilmiah. Salah satu kontributor signifikan terhadap ideologi ini adalah Darwin. Ia menyatakan bahwa perempuan secara biologis inferior karena tekanan evolusi yang lebih rendah.

Perspektif tersebut secara historis membenarkan seksisme dan diskriminasi sekaligus menormalisasi dominasi laki-laki dan ketundukan perempuan di struktur masyarakat. Ideologi semacam itu tidak hanya melemahkan kemampuan perempuan tetapi juga berkontribusi terhadap ketidaksetaraan sistemik yang masih ada hingga saat ini.

Selain itu, dampak psikologis patriarki semakin memperburuk masalah ini. Struktur patriarki memengaruhi kesehatan mental dan perkembangan perempuan secara negatif dengan menumbuhkan lingkungan yang penuh dengan ketidaksetaraan dan diskriminasi.

Sebagai kesimpulan, keyakinan yang terus-menerus tentang inferioritas perempuan berakar pada interpretasi yang salah tentang ilmu biologi dan diperkuat oleh struktur masyarakat yang patriarki. Saat kita berjuang untuk kesetaraan, maka menjadi keharusan untuk menantang gagasan yang sudah ketinggalan zaman ini. Namun perlawanan yang ditawarkan perlu melalui wacana akademis yang ketat. Melalui cara tersebut, kita dapat berharap adanya kesetaraan gender yang bersifat lebih merata.

Gagasan Darwin atas Inferioritas Perempuan

Charles Darwin mempromosikan gagasan bahwa laki-laki lebih bisa berevolusi sebab peran kompetitif mereka dalam struktur masyarakat. Namun, seperti yang para ilmuwan kontemporer ungkapkan, pernyataan tersebut sering kali mengandalkan logika yang dangkal daripada penyelidikan ilmiah yang ketat.

Teori Darwin secara signifikan memengaruhi persepsi masyarakat tentang peran gender. Ia berpendapat bahwa laki-laki secara evolusi lebih unggul karena mereka menghadapi tekanan kehidupan yang lebih besar terkait dengan kelangsungan hidup dari keluarga mereka.

Kesimpulan lainnya terkait dengan kurangnya evolusi perempuan secara biologis dan intelektual juga perlu kita kritisi. Sebab, ada kecenderungan keterpengaruhan dari budaya patriarki yang terjadi di akhir abad ke 19. Selain itu, Darwin juga mendapatkan hasil tersebut melalui pengamatannya terhadap perilaku hewan dan norma-norma sosial pada masanya. Tentu hal tersebut bisa tidak relevan jika dikaitkan dengan posisi perempuan di masyarakat.

Pandangan seperti itu tidak hanya memperkuat hierarki gender yang ada tetapi juga memengaruhi wacana ilmiah selama beberapa generasi. Pada akhirnya, pernyataan Darwin tentang inferioritas perempuan layak kita kaji secara kritis. Karena pernyataan tersebut lebih mencerminkan prasangka masyarakat yang bersifat subjektif daripada penyelidikan ilmiah yang objektif. []

Tags: Charles DarwinInferioritas PerempuanpatriarkiTeori DarwinTeori Evolusi
Moh. Nailul Muna

Moh. Nailul Muna

Penulis berasal dari Lamongan. Ia merupakan alumni PBSB S1 UIN Sunan Kalijaga dan LPDP S2 UIN Syarif Hidayatullah dengan jurusan IAT. Latar belakang pendidikan non-formalnya yakni: PP. Matholi’ul Anwar, LSQ Ar-Rahmah, Sirojut Ta'limil Quran, Al-Munawwir, PPA. Nur Medina, dll. Beberapa kajian yang pernah digeluti penulis antara lain, kepesantrenan, Tafsir, Hadis, dan gender yang menjadi tema tesis. Pada saat ini penulis sedang mengabdi di UIN Saizu, UNU Purwokerto dan PESMA An Najah.

Terkait Posts

Pernikahan Tradisional

Sadar Gender Tak Menjamin Bebas dari Pernikahan Tradisional

8 Juli 2025
Menemani dari Nol

From Zero to Hero Syndrome: Menemani dari Nol, Bertahan atau Tinggalkan?

7 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Mencari Nyai dalam Pusaran Sejarah: Catatan dari Halaqah Nasional “Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia”

7 Juli 2025
Hidup Tanpa Nikah

Yang Benar-benar Seram Itu Bukan Hidup Tanpa Nikah, Tapi Hidup Tanpa Diri Sendiri

5 Juli 2025
Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Vasektomi

Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

2 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Nikah Massal

    Menimbang Kebijakan Nikah Massal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menggugat Batas Relasi Laki-Laki dan Perempuan di Era Modern-Industrialis

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Intoleransi di Sukabumi: Ketika Salib diturunkan, Masih Relevankah Nilai Pancasila?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sejarah Ulama Perempuan yang Membisu dalam Bayang-bayang Kolonialisme Ekonomi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengrusakan Retret Pelajar Kristen di Sukabumi, Sisakan Trauma Mendalam bagi Anak-anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Sadar Gender Tak Menjamin Bebas dari Pernikahan Tradisional
  • Kemanusiaan sebagai Fondasi dalam Relasi Sosial Antar Manusia
  • Menanamkan Jiwa Inklusif Pada Anak-anak
  • Meruntuhkan Mitos Kodrat Perempuan
  • Menimbang Kebijakan Nikah Massal

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID