• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Penelusuran Aksi Gen-Z Indonesia dalam Masalah Krisis Iklim

Munculnya beberapa akun, konten, hingga selebgram yang peduli perubahan iklim menjadi salah satu contoh dari kepedulian gen-z terhadap isu ini

Salsabila Septi Salsabila Septi
09/10/2024
in Pernak-pernik
0
Krisis Iklim

Krisis Iklim

770
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id- Indonesia yang kaya akan sejarah, budaya, hingga kuliner ini merupakan negeri yang elok dan mempesona. Luas Indonesia yang mencapai 1,9 juta km² menyebabkan negara ini menjadi negara yang multikultural. Tidak hanya itu, problem atau permasalahan yang kita alami juga beragam. Tetapi ada satu hal pasti yang Indonesia hadapi yaitu permasalahan krisis iklim.

Krisis Iklim Terjadi Pada Siapa Saja

Sebenarnya, Indonesia bukan satu-satunya negara yang terdampak secara langsung krisis iklim. Semua negara pastinya mengalami permasalahan serupa, walau ada negara yang dapat mengatasinya, tetapi permasalahan ini menjadi masalah jangka panjang dan terjadi di belahan dunia. Oleh karena itu, dalam mengatasi maupun adaptasi dari perubahan iklim harus melakukan aksi nyata.

Menelusuri beragam aksi dalam mengatasi perubahan iklim bukanlah hal yang sulit dilakukan saat ini. Banyak sekali gen-z yang sudah sadar dan paham bahwa perubahan iklim jadi salah satu masalah penting yang terjadi.

Munculnya beberapa akun, konten, hingga selebgram yang peduli perubahan iklim menjadi salah satu contoh dari kepedulian gen-z terhadap isu ini. Oleh karenanya itu, gen-z dan perubahan iklim memiliki keterikatan yang sangat dekat.

Menelusuri Aksi Gen Z

Menjadi gen-z sendiri tidak lepas dari stigma-stigma yang melekat pada mereka. Gen-z sering kali dapat anggapan menjadi generasi yang lemah, pemalas, bahkan memiliki tingkat stress yang tinggi. Tetapi dari stigma negatif tersebut, ada segudang potensi yang gen-z miliki yang harusnya dapat meningkatkan kualitas para gen-z. Dan peningkatan kualitas ini salah satunya mereka dapat dari pendidikan.

Baca Juga:

Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim

Apa Kepentingan Kita Menjaga Ekosistem?

Pentingkah Melabeli Wahabi Lingkungan?

Menakar Ekoteologi Kemenag Sebagai Kritik Antroposentrisme

Pendidikan sendiri merupakan tombak dari pembangunan sebuah bangsa. Pendidikan jadi hal fundamental dalam menghadapi tantangan baik dalam skala individu maupun global. Saat ini, pendidikan dapat menggunakan dengan beragam metode, hingga dengan penggunaan berbagai media. Salah satu metode pendidikan yaitu dengan aksi nyata yang dapat menjadi pelatihan secara langsung bagi para gen-z.

Aksi nyata atau praktik jadi salah satu media dalam pembelajaran yang dapat menjadi alternatif dan juga solusi jangka panjang. Walau aksi yang gen-z lakukan sudah pernah generasi sebelumnya lakukan juga, tetapi memiliki efek yang berbeda. Hal ini karena adanya persebaran informasi yang sangat masif dikalangan gen-z.

Aksi terkait permasalahan perubahan iklim yang dilakukan gen-z dan akan dipaparkan, yaitu aksi para gen-z  yang berlokasi di pesisir utara pulau Jawa. Tepatnya yaitu aksi para gen-z di Kota Pekalongan. Kota ini sendiri menjadi kota yang memiliki prediksi cukup ekstrim dalam hal perubahan iklim. Dan di tahun 2035 sendiri, kota ini diprediksi akan tenggelam.

Sedikit Mengenai Kobar Pekalongan

Menyikapi hal ini para gen-z yang ada disana pastilah tidak tinggal diam. Apalagi mereka pasti terpapar isu perubahan iklim secara luas melalui media. Beragam komunitas, organisasi, hingga pemerintah daerah juga fokus pada permasalahan perubahan iklim yang terjadi di kota ini. Salah satu aksi gen-z yang ada yaitu melalui sebuah komunitas aksi yaitu komunitas kobar atau kolaborasi bareng.

Kobar sendiri merupakan komunitas yang beranggotakan para gen-z yang peduli dalam perubahan iklim khususnya yang terjadi di Kota Pekalongan. Melakukan beberapa kegiatan yang berdasarkan pada prinsip-prinsip adaptasi dan pencegahan perubahan iklim. Salah satu kegiatan yang rutin dilakukan adalah penanaman pohon.

Tujuan dari penanaman pohon ini yaitu mengatasi terjadinya banjir rob atau banjir air pasang dan juga melakukan penghijauan pada lokasi-lokasi tertentu di Kota ini. Salah satu penanaman pohon yang mereka lakukan adalah penanaman pohon mangrove di pesisir kota Pekalongan. Penanaman ini bertujuan untuk mencegah abrasi dan juga dapat dijadikan sebagai wisata ketika sudah tumbuh nantinya.

Selain penanaman pohon, komunitas ini juga melakukan sosialisasi berkala terkait batik pewarna alami. Sebagai kota dengan julukan “Kota Batik” kota ini, memiliki pengusaha batik yang ada di setiap sisi kota. Batik jadi jantung ekonomi masyarakat baik dari skala besar msupun kecil. Tetapi salah satu sisi, limbah batik sendiri menjadi masalah lain di kota ini selain prediksi tenggelam tadi. Oleh karenanya, pengenalan pewarna batik alami dapat berguna menjadi solusi dalam permasalahan limbah ini.

Gen z Bentuk Beragam Komunitas Kreatif

Sebenarnya komunitas ini hanya salah satu dari besarnya kepedulian gen-z terhadap perubahan iklim. Tidak hanya di Kota Pekalongan, kepedulian gen-z nyatanya berkembang disemua daerah terutama daerah dengan dampak terparah dari perubahan iklim.

Hal ini jadi pandangan lain buat gen-z terkait Indonesia. Negara dengan bentuk kepulauan ini, tidak hanya punya segudang budaya dan sejarah. Negeri ini juga punya permasalahan yang tidak kalah rumitnya. Dan ini jadi sesuatu yang patutnya menjadi perhatian bersama.

Saya sendiri bangga hidup di Indonesia. Walaupun cuaca panas, tidak menentu dan sering terjadi permasalahan baik alam maupun sosial. Saya sendiri bangga dengan Indonesia dengan keragaman multikultural, dan toleransinya. Terakhir, saya juga bangga pada sikap gotong royo  dan saling menghormati, yang merupakan identitas asli dari bangsa Indonesia. []

 

Tags: Gen ZIsu LingkungaKrisis IklimPemanasan GlobalPerubahan Iklim
Salsabila Septi

Salsabila Septi

Menulis untuk ketenangan, dan menjaga alam untuk kemaslahatan.

Terkait Posts

Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Boys Don’t Cry

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

2 Juli 2025
Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Fikih Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

1 Juli 2025
amar ma’ruf

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID