Mubadalah.id – Anggota Majelis Musyawarah Keagamaan (MM) Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) Dr. Nyai Hj. Nur Rofiah, Bil. Uzm menegaskan bahwa peran perempuan di ruang publik memiliki akar kuat, baik dalam sejarah Islam maupun sejarah Indonesia.
“Malam ini kita diberi kesempatan untuk merefleksikan tafsir Al-Qur’an tentang peran perempuan di luar rumah,” ujar Dr. Nyai Nur Rofiah di hadapan ribuan jamaah salat tarawih. Ia menyoroti bagaimana Islam sejak awal telah memberikan ruang bagi perempuan untuk berperan aktif di masyarakat.
Menurutnya, sejarah Islam mencatat banyak tokoh perempuan yang berkiprah di ruang publik. “Sayyidah Khadijah adalah pebisnis andal, Sayyidah Aisyah menjadi guru para sahabat, dan Sayyidah Nusaibah bahkan turut berperang,” jelasnya.
Tak hanya dalam sejarah Islam, Indonesia pun memiliki banyak perempuan yang memainkan peran penting di ruang publik. Nyai Nur Rofiah mencontohkan empat sultanah di Aceh—Safiyatuddin, Nakiyatuddin, Zakiyatuddin, dan Kamalat Syah—yang memimpin selama 58 tahun.
Ia juga menyebut Rahmah El-Yunusiyah, pendiri Diniyah Puteri Padang Panjang, yang menginspirasi Universitas Al-Azhar Kairo membuka Kulliyyatul Banat (Fakultas Perempuan).
“Di Jawa Timur, kita punya Nyai Khoiriyah yang mendirikan Madrasah Lil-Banat di Mekah. Keilmuan agamanya sangat dihormati, bahkan oleh para ulama laki-laki,” lanjutnya.
Hingga hari ini, Indonesia terus memberi ruang bagi perempuan untuk berkiprah. Banyak perempuan yang menjadi rektor perguruan tinggi Islam, hakim, anggota DPR RI, bahkan pernah menjadi presiden. Namun, menurut Nyai Nur Rofiah, masih ada sebagian pihak yang mempertanyakan apakah hal ini sesuai dengan ajaran Islam.
“Bukankah tempat terbaik bagi perempuan adalah di rumah? Mari kita refleksikan bersama!” pungkasnya, mengajak jamaah untuk merenungkan peran perempuan dalam perspektif Islam yang lebih luas.
Ceramah Nyai Nur Rofiah menjadi pengingat bahwa perempuan bukan hanya memiliki hak. Tetapi juga potensi besar dalam membangun masyarakat, sebagaimana yang telah para tokoh perempuan dalam sejarah contohkan kepada kita. []