• Login
  • Register
Sabtu, 7 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Lebaran dan Seni Memaafkan: Membangun Relasi Seimbang dalam Rumah Tangga

Menjadikan lebaran sebagai awal untuk membangun rumah tangga yang lebih harmonis adalah langkah yang sejalan dengan ajaran Islam.

Lailatuz Zuhriyah Lailatuz Zuhriyah
01/04/2025
in Keluarga
0
Lebaran

Lebaran

1k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Lebaran tidak hanya menjadi momen perayaan yang kita lakukan setelah melakukan ritual puasa selama sebulan penuh. Lebaran juga menjadi momentum spiritual yang menghadirkan kesempatan bagi setiap individu untuk merefleksi dan mereset hubungan, terutama dalam kehidupan rumah tangga.

Tradisi memohon dan memberi maaf tidak hanya menjadi formalitas sosial, tetapi juga jalan untuk membersihkan hati dari dendam dan kekhilafan yang mungkin terjadi dalam interaksi sehari-hari. Dalam Islam, memaafkan adalah salah satu bentuk ketakwaan yang dianjurkan, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-A’raf (7:199):

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَاَعْرِضْ عَنِ الْجٰهِلِيْنَ ۝١٩٩

“Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.”

Memaafkan dalam konteks rumah tangga tidak hanya tentang menghapus kesalahan, tetapi juga tentang bagaimana membangun kembali ikatan yang lebih kuat. Kesalahan dan ketidaksempurnaan adalah bagian dari dinamika rumah tangga. Dengan sikap saling memaafkan, pasangan dapat menciptakan ruang untuk tumbuh bersama.

Baca Juga:

Perspektif Heterarki: Solusi Konseptual Problem Maraknya Kasus Kekerasan Seksual di Lembaga Pendidikan Agama  

Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)

Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

Fondasi Kehidupan Rumah Tangga

Dalam kitab Ihya’ Ulum al-Din, Imam Al-Ghazali menekankan bahwa keharmonisan rumah tangga dapat tercapai dengan kesalingan dalam kebaikan, kasih sayang, dan kesabaran. Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa pernikahan bukan hanya ikatan fisik, tetapi juga jalan menuju penyempurnaan akhlak dan kebahagiaan di dunia serta akhirat (Imam Ghazali, ‘Revival Of Religious Learnings (Ihya Ulum-Id-Din), II, 1993).

Oleh karena itu, momentum Lebaran bisa menjadi awal bagi pasangan untuk menciptakan relasi yang lebih harmonis dan seimbang.

Mengapa Momen Lebaran Penting untuk Relasi Rumah Tangga?

Lebaran menghadirkan nuansa kebersamaan yang kuat. Hal ini karena lebaran merupakan saat di mana banyak keluarga berkumpul, menjalin kembali silaturahmi, dan menghidupkan nilai-nilai kasih sayang. Dalam rumah tangga, momen ini bisa menjadi refleksi tentang bagaimana pasangan telah berinteraksi satu sama lain selama setahun terakhir. Konflik yang terjadi, bisa kita jadikan bahan evaluasi agar ke depan dapat menjalin relasi yang lebih sehat dan berlandaskan prinsip keadilan.

Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam kitabnya Tuhfatul Maudud bi Ahkam al-Maulud menekankan bahwa pernikahan yang harmonis harus berlandaskan kasih sayang (mawaddah) dan keadilan (Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Tuhfatul Maudud bi Ahkam al-Maulud, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1994).

Menurutnya, keadilan dalam rumah tangga tidak hanya terkait dengan aspek materi, tetapi juga dalam hal perhatian, penghargaan, dan perlakuan yang penuh cinta terhadap pasangan.

Oleh karena itu, lebaran memberikan peluang bagi pasangan suami istri untuk saling mengevaluasi, menyampaikan perasaan mereka dengan jujur, dan berkomitmen untuk memperbaiki hubungan. Dalam hadis Nabi menyebutkan, “Orang yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya.” (HR. Tirmidzi). Oleh karena itu, menjadikan lebaran sebagai awal untuk membangun rumah tangga yang lebih harmonis adalah langkah yang sejalan dengan ajaran Islam.

Memulai Relasi Seimbang Setelah Lebaran

Setelah saling memaafkan, pasangan suami istri perlu mengambil langkah konkrit untuk memastikan relasi dalam rumah tangga tetap dalam keadaan sehat dan seimbang. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan membangun komunikasi yang lebih terbuka.

Komunikasi yang jujur dan transparan akan membuat pasangan bisa lebih memahami kebutuhan satu sama lain, menghindari prasangka buruk, serta menciptakan ruang bagi kedekatan emosional di antara keduanya.

Selain komunikasi, hal yang penting pasangan suami istri lakukan adalah dengan saling menegaskan kembali komitmen terhadap nilai-nilai kesalingan. Kesalingan dalam rumah tangga berarti bahwa baik suami maupun istri memiliki hak dan kewajiban yang setara dalam membangun kehidupan bersama.

Islam mengajarkan prinsip ini dalam QS. Al-Baqarah (2: 187) yang menegaskan pentingnya peran saling melindungi dan mendukung satu sama lain.:

 هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنّ

“Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka,”

Selain itu, hal yang paling penting dilakukan oleh pasangan suami istri adalah dengan membagi peran dalam rumah tangga secara adil. Rasulullah SAW memberikan teladan dalam hal ini, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits bahwa beliau membantu pekerjaan rumah tangga dan berinteraksi dengan keluarganya dengan penuh kasih sayang (HR. Bukhari). Pembagian peran yang proporsional dapat membantu mencegah ketimpangan dan menciptakan keharmonisan dalam rumah tangga.

Relasi yang seimbang juga harus kita imbangi dengan meluangkan waktu yang berkualitas bersama. Kegiatan sederhana seperti berbincang dari hati ke hati, berjalan-jalan bersama, atau merencanakan masa depan dapat mempererat hubungan di antara keduanya. Hal ini karena menjadikan waktu berkualitas sebagai prioritas akan membantu menjaga keintiman dalam rumah tangga. Terutama bagi pasangan suami istri yang memiliki tingkat kesibukan yang tinggi.

Menjaga Relasi Harmonis dalam Rumah Tangga

Sejatinya, relasi yang seimbang dan harmonis tidak dapat tercapai hanya dalam satu malam saja, tetapi harus terus dipupuk dengan kesabaran dan kesalingan di setiap harinya. Salah satu cara untuk mempertahankan hubungan yang sehat adalah dengan senantiasa mengedepankan rasa syukur dan penghargaan terhadap pasangan. Memperlakukan pasangan dengan penuh kasih sayang dan penghormatan merupakan bagian dari akhlak yang baik dalam Islam.

Selain itu, hal yang tak kalah penting untuk dilakukan oleh pasangan suami istri adalah dengan menumbuhkan empati dalam rumah tangga. Dengan memahami perspektif pasangan, maka konflik akan dapat kita minimalisir, dan hubungan menjadi lebih kokoh. Dalam QS. Ar-Rum (30: 21), Allah berfirman:

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةًۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ ۝٢١

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya adalah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri supaya kamu merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang.”

Dari semua penjelasan di atas, maka dapat kita pahami bahwa lebaran bukan hanya tentang perayaan belaka, tetapi juga tentang bagaimana melakukan refleksi dan perbaikan diri, termasuk dalam relasi rumah tangga. Dengan menjadikan momen ini sebagai titik awal untuk membangun kembali hubungan yang lebih sehat, adil, dan harmonis, pasangan suami istri dapat menciptakan rumah tangga yang penuh berkah dan kebahagiaan.

Selain itu, membangun komunikasi yang baik, pembagian peran yang adil, serta kasih sayang yang berkelanjutan, dapat menjadikan rumah tangga menjadi ruang yang nyaman dan mendukung bagi setiap anggota keluarga. []

 

Tags: Hari Raya Idulfitri 1446 HIdulfitriKesalinganlebaranRelasirumah tangga
Lailatuz Zuhriyah

Lailatuz Zuhriyah

Dosen Filsafat dan Kepala Pusat Penelitian LP2M UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Terkait Posts

Najwa Shihab dan Ibrahim

Najwa Shihab dan Ibrahim: Teladan Kesetaraan dalam Pernikahan

26 Mei 2025
Program KB

KB: Ikhtiar Manusia, Tawakal kepada Allah

23 Mei 2025
Alat KB

Dalil Agama Soal Kebolehan Alat KB

22 Mei 2025
Kekerasan Seksual Sedarah

Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

19 Mei 2025
Keberhasilan Anak

Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

17 Mei 2025
Pendidikan Seks

Pendidikan Seks bagi Remaja adalah Niscaya, Bagaimana Mubadalah Bicara?

14 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • KDRT

    3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Walid; Membaca Relasi Kuasa dalam Kasus Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Spirit Siti Hajar dalam Merawat Kehidupan: Membaca Perjuangan Perempuan Lewat Kacamata Dr. Nur Rofiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Jam Masuk Sekolah Lebih Pagi Bukan Kedisiplinan, Melainkan Bencana Pendidikan
  • Iduladha: Lebih dari Sekadar Berbagi Daging Kurban
  • Masyarakat Adat dan Ketahanan Ekologi
  • 3 Faktor Sosial yang Melanggengkan Terjadinya KDRT
  • Dari Sapi Hingga Toleransi : Sebuah Interaksi Warga Muslim Saat Iduladha di Bali

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID