• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Tauhid sebagai Fondasi Utama

Tauhid adalah jantung dan ruh Islam. Kepadanyalah seluruh gerak dan pemikiran manusia dilandaskan, diarahkan, dan dikerahkan

Redaksi Redaksi
04/04/2025
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Tauhid

Tauhid

867
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Seluruh diktum maqashid asy-syar’iah merupakan dasar-dasar konseptual dari prinsip utama keyakinan Islam, yakni tauhid. Prinsip fundamental ini menegaskan bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah. Pernyataan ini mengandung makna bahwa tidak ada di jagat raya ini, eksistensi pemilik otoritas absolut selain Tuhan, Allah.

Eksistensi Kemahatunggalan Tuhan dalam segala hal tidak melulu diberikan dalam kerangka pemaknaan teosentrisnya, tetapi lebih dalam kerangka kemanusiaan (antroposentris).

Dengan kata lain, ke Maha Esaan Tuhan harus menjadi landasan utama untuk tata kelola manusia dalam siklus kehidupan mereka di muka bumi ini.

Tauhid adalah jantung dan ruh Islam. Kepadanyalah seluruh gerak dan pemikiran manusia kita landaskan, arahkan, dan kerahkan.

Pemaknaan tauhid seperti ini sejatinya mengandung gagasan tentang pembebasan manusia dari segala bentuk perendahan (subordinasi), diskriminasi, dan penindasan atas martabat manusia (human dignity).

Baca Juga:

Mandat Utama Manusia di Muka Bumi

Tauhid Menempatkan Laki-laki dan Perempuan Sama sebagai Manusia

Tauhid Meniscayakan Kesetaraan Gender

Maqashid Asy-Syari’ah sebagai Fondasi Hak Asasi Manusia dalam Islam

Pada sisi lain, gagasan teologis ini hendak menempatkan manusia sebagai ciptaan Tuhan yang terhormat dengan konsekuensi keharusan manusia memandang sesamanya sebagai makhluk yang mandiri (bebas) dan dalam posisi yang setara. Serta memperlakukannya secara adil.

Kesetaraan, kemandirian, dan keadilan merupakan makna paling genuine dari kata takwa yang berulang kali tertulis dalam teks-teks suci al-Qur’an dan hadits Nabi.

Pemaknaan tauhid seperti di atas menjadi sangat fundamental bagi isu-isu gender. Para feminis muslim telah menempatkan prinsip ini sebagai titik sentral dalam seluruh bangunan pemikiran dan tafsir mereka mengenai hak-hak perempuan.

Ayat-ayat tentang perempuan ini demikian banyak tertulis di dalam al-Qur’an. Isu tentangnya jauh lebih banyak daripada isu lainnya. Kesetaraan manusia merupakan keniscayaan tauhid.

Meyakini bahwa hanya Allah Yang Maha Besar dan Maha Tinggi, secara otomatis meniscayakan pula suatu keyakinan bahwa selain Dia adalah Sama atau setara.

Saya kira jika saja tidak ada tuntutan penjelasan lebih luas. Maka gagasan tauhid ini kiranya sudah cukup untuk menjadi dasar bagi penyelesaian isu-isu kemanusiaan. Termasuk ketimpangan relasi gender yang selama ini kita perjuangkan. []

Tags: Fondasitauhidutama
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

KB

KB dalam Pandangan Riffat Hassan

20 Mei 2025
KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman
  • Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version