Senin, 18 Agustus 2025
  • Login
  • Register
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Kenaikan Pajak

    Demokrasi di Titik Nadir: GUSDURian Ingatkan Pemerintah Soal Kenaikan Pajak dan Kebijakan Serampangan

    Musawah Art Collective

    Lawan Pernikahan Anak Lewat Seni: Musawah Art Collective Gelar Trip Exhibition “Breaking the Chain” di Tiga Kota

    Krisis Iklim

    Green Youth Quake: Pemuda NU dan Muhammadiyah Bergerak Lawan Krisis Iklim

    ‘Aisyiyah Bojongsari

    ‘Aisyiyah Bojongsari Rayakan HAN dan Milad ke-108 Lewat Lomba dan Diskusi

    KOPRI

    Buka Perspektif Geopolitik Kader Perempuan, KOPRI Bedah Buku 75 Tahun Indonesia Tiongkok

    Pengelolaan Sampah

    Ulama Perempuan Serukan Pelestarian Alam dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

    PIT Internasional

    ISIF Buka Kolaborasi Akademik Global Lewat PIT Internasional

    PIT SUPI

    Mengglobal: SUPI ISIF Jalani PIT di Malaysia dan Singapura

    Ma'had Aly Kebon Jambu

    S.Fu: Gelar Baru, Tanggung Jawab Baru Bagi Lulusan Ma’had Aly Kebon Jambu

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Janji Kemerdekaan

    Dari Pati untuk Indonesia: Mengingatkan Kembali Janji Kemerdekaan

    Kemerdekaan

    Kemerdekaan dan Iman Katolik: Merawat Persaudaraan dalam Kebhinekaan

    80 Tahun Indonesia Merdeka

    80 Tahun Indonesia Merdeka, Tapi Tubuh Perempuan Masih Tersandera

    80 Tahun Merdeka

    80 Tahun Merdeka: Menakar Kemerdekaan dari Kacamata Mubadalah dan KUPI

    80 Tahun Indonesia

    80 Tahun Ke(tidak)beragaman Indonesia: Membicarakan Konflik Sesama Bangsa dari Masa ke Masa

    Malam Tirakatan

    Malam Tirakatan Ruang Renungan dan Kebersamaan Menyambut Kemerdekaan

    Kemerdekaan Sejati

    Kemerdekaan Sejati dan Paradoks di Tanah yang Kaya

    Pati Bergejolak

    Pati Bergejolak: Ketika Relasi Penguasa dan Rakyat Tidak Lagi Berkesalingan

    PLTU Cirebon

    PLTU Cirebon dan Gelapnya Hidup Nelayan Waruduwur

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Masa Pubertas

    Memahami Masa Pubertas: Perubahan Fisik, Emosi, dan Pentingnya Edukasi Reproduksi

    Organ Reproduksi

    Pentingnya Peran Orangtua dan Guru dalam Edukasi Organ Reproduksi Anak

    Reproduksi Anak

    Mengenalkan Organ-organ Reproduksi dan Fungsinya Kepada Anak

    Kesehatan Reproduksi Sejak dini

    Pendidikan Kesehatan Reproduksi Sejak Dini

    Keturunan

    Memilih Pasangan dari Keturunan Keluarga Orang Baik

    Membina Keluarga Sakinah

    Membina Keluarga Sakinah: Dimulai dari Akhlak Suami Istri

    Pasangan Memiliki Akhlak

    Memilih Pasangan Hidup yang Memiliki Akhlak yang Baik

    Pasangan Hidup

    Memilih Pasangan Hidup yang Setara

    Kriteria Pasangan

    Kriteria Pasangan yang Dianjurkan oleh Islam

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Kenaikan Pajak

    Demokrasi di Titik Nadir: GUSDURian Ingatkan Pemerintah Soal Kenaikan Pajak dan Kebijakan Serampangan

    Musawah Art Collective

    Lawan Pernikahan Anak Lewat Seni: Musawah Art Collective Gelar Trip Exhibition “Breaking the Chain” di Tiga Kota

    Krisis Iklim

    Green Youth Quake: Pemuda NU dan Muhammadiyah Bergerak Lawan Krisis Iklim

    ‘Aisyiyah Bojongsari

    ‘Aisyiyah Bojongsari Rayakan HAN dan Milad ke-108 Lewat Lomba dan Diskusi

    KOPRI

    Buka Perspektif Geopolitik Kader Perempuan, KOPRI Bedah Buku 75 Tahun Indonesia Tiongkok

    Pengelolaan Sampah

    Ulama Perempuan Serukan Pelestarian Alam dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

    PIT Internasional

    ISIF Buka Kolaborasi Akademik Global Lewat PIT Internasional

    PIT SUPI

    Mengglobal: SUPI ISIF Jalani PIT di Malaysia dan Singapura

    Ma'had Aly Kebon Jambu

    S.Fu: Gelar Baru, Tanggung Jawab Baru Bagi Lulusan Ma’had Aly Kebon Jambu

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Janji Kemerdekaan

    Dari Pati untuk Indonesia: Mengingatkan Kembali Janji Kemerdekaan

    Kemerdekaan

    Kemerdekaan dan Iman Katolik: Merawat Persaudaraan dalam Kebhinekaan

    80 Tahun Indonesia Merdeka

    80 Tahun Indonesia Merdeka, Tapi Tubuh Perempuan Masih Tersandera

    80 Tahun Merdeka

    80 Tahun Merdeka: Menakar Kemerdekaan dari Kacamata Mubadalah dan KUPI

    80 Tahun Indonesia

    80 Tahun Ke(tidak)beragaman Indonesia: Membicarakan Konflik Sesama Bangsa dari Masa ke Masa

    Malam Tirakatan

    Malam Tirakatan Ruang Renungan dan Kebersamaan Menyambut Kemerdekaan

    Kemerdekaan Sejati

    Kemerdekaan Sejati dan Paradoks di Tanah yang Kaya

    Pati Bergejolak

    Pati Bergejolak: Ketika Relasi Penguasa dan Rakyat Tidak Lagi Berkesalingan

    PLTU Cirebon

    PLTU Cirebon dan Gelapnya Hidup Nelayan Waruduwur

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Masa Pubertas

    Memahami Masa Pubertas: Perubahan Fisik, Emosi, dan Pentingnya Edukasi Reproduksi

    Organ Reproduksi

    Pentingnya Peran Orangtua dan Guru dalam Edukasi Organ Reproduksi Anak

    Reproduksi Anak

    Mengenalkan Organ-organ Reproduksi dan Fungsinya Kepada Anak

    Kesehatan Reproduksi Sejak dini

    Pendidikan Kesehatan Reproduksi Sejak Dini

    Keturunan

    Memilih Pasangan dari Keturunan Keluarga Orang Baik

    Membina Keluarga Sakinah

    Membina Keluarga Sakinah: Dimulai dari Akhlak Suami Istri

    Pasangan Memiliki Akhlak

    Memilih Pasangan Hidup yang Memiliki Akhlak yang Baik

    Pasangan Hidup

    Memilih Pasangan Hidup yang Setara

    Kriteria Pasangan

    Kriteria Pasangan yang Dianjurkan oleh Islam

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Kisah Luna Maya, Merayakan Perempuan yang Dicintai dan Mencintai

Luna maya adalah representasi segala ketidakadilan pada tubuh perempuan. Belasan tahun komentar buruk terus mengarah padanya.

Halimatus Sa'dyah Halimatus Sa'dyah
9 Mei 2025
in Personal
0
Kisah Luna Maya

Kisah Luna Maya

1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Luna Maya resmi menikah dengan Maxime Bouttier pada Rabu, 7 Mei 2025, di COMO Shambhala Estate, Gianyar, Bali. Mas kawin berupa 7,5 gram logam mulia dan uang tunai sebesar US$ 2.025. Pesta pernikahan yang memberikan kebahagiaan sebagian besar perempuan Indonesia.

Sayangnya, kabar ini membuat panas para netizen julid tentang kehidupan dan kisah Luna Maya. Karena hidupnya di masa lalu yang selalu dikuliti netizen. Momen indah ini juga sempat menjadi bahan komentar negatif dari para pemilik cara pandang patriarki.

Kalimat yang mengatakan, “Segel rusak-lah, janda-lah, sudah tua-lah, masa lalu kelam-lah dll”. Padahal para komentator tersebut belum tentu memiliki kepribadian yang baik dalam kesehariannya. Bahkan belum tentu bersih kehidupannya. Pun, belum tentu “masih perjaka saat menikah”. Komentar yang mencerminkan sebagai manusia sok suci, bersih tanpa noda, dengan menghakimi manusia lainnya. Merasa dirinya paling benar atas nama agama.

Cara Pandang Patriarki dari Kaum Lelaki

Para kaum laki-laki tersebut, tidak pernah berpikir, bahwa memiliki masa lalu itu ibarat spion mobil, yang sesekali saja kita perlu tengok. Selebihnya kita harus menatap masa depan supaya tidak salah arah.

Komentar buruk itu sebetulnya mencerminkan bagaimana pola pikir manusia dalam bersikap. Jika teko air berisi teh, maka akan keluar teh. Lantas jika berisi kopi akan mengeluarkan kopi, dan apabila berisi air busuk maka mengeluarkan air busuk. Tepat seperti kalimat yang terungkapkan bagaimana netizen merespons momen bahagia tersebut.

Kita patut berpikir, dalam konteks ini, siapa sebenarnya yang rusak. Perempuan yang berani hidup dan bangkit lagi dari keterpurukan? Atau laki-laki dan society yang masih mengukur nilai perempuan dari status dan masa lalu?

Pembahasan ini bukan hanya seputar kisah Luna Maya. Ini tentang tradisi dan bagaimana cara pandang masyarakat patriarki. Para komentator mayoritas kaum laki-laki yang frustasi (baca: insecure). Mereka gagal move on dari standar usang yang mereka buat sendiri, mereka masih berpijak di masa lalu. Mereka frustrasi ketika perempuan yang mereka hina justru mampu bangkit, bahagia dan menang.

Para laki-laki komentator tersebut memiliki rasa sakit hati karena perempuan yang mereka lecehkan tidak tumbang, tetap berdiri tegap. Mereka sebetulnya iri karena Luna adalah sosok perempuan yang tidak tunduk pada stigma. Mereka marah karena skenario patriarkinya gagal. Luna tidak jatuh karena masa lalunya. Dia bangkit, mandiri, berkarya dan sekarang menemukan cintanya tanpa menurunkan standarnya.

Cukup menggelikan netizen yang julid tersebut ternyata hidupnya biasa saja. Mereka terlalu fokus untuk mengomentari urusan orang lain sampai lupa mengurus dirinya. Mereka tidak sadar diri bahwa tidak memiliki legacy ataupun  kontribusi.

Dengan kepercayaan diri penuh mereka merasa pantas untuk menghakimi hidup Luna yang jauh lebih sukses, independen, dan dihormati. Mereka harusnya menyadari perempuan yang mereka caci maki tidak bisa mereka miliki, apalagi tumbang karena masa lalunya.

Stigma Perempuan dalam Pernikahan

Sama dengan laki-laki, perempuan bukan properti. Nilai seorang perempuan tidak ditentukan oleh keperawanannya, jumlah pasangannya, atau catatan kelam masa lalunya. Nilainya ada pada keberanian mencintai diri, bangkit, bertobat, dan tetap berjalan meski dihujat, menjadi manusia yang bermanfaat.

Status perawan sering kali dianggap sebagai simbol kehormatan dan moralitas perempuan dalam pernikahan, sementara laki-laki tidak menghadapi standar serupa. Perempuan menghadapi berbagai tantangan dalam meraih kemerdekaan atas tubuh mereka. Norma sosial dan budaya sering kali menempatkan perempuan dalam posisi subordinat, membatasi kebebasan mereka untuk mengekspresikan diri dan membuat keputusan independen.

Dalam masyarakat tradisional, perempuan yang tidak lagi perawan sebelum menikah kerap mendapat label negatif seperti “tidak bermoral” atau “tidak layak dinikahi”. Hal ini mencerminkan bias gender yang menempatkan nilai perempuan pada kondisi fisik tertentu. Indikator keperawanan tidak hanya bisa dinilai dari lapisan tipis, bernama “selaput dara”. tidak bisa dijadikan jaminan pasti ukuran keperawanan, karena sobek juga bisa diakibatkan sebab jatuh, misalnya.

Selain itu, istilah “perawan tua” digunakan untuk merujuk pada perempuan yang belum menikah di usia tertentu. Stigma tersebut berdampak tekanan psikis dan sosial pada perempuan, bahkan keluarga perempuan tersebut. Perempuan sering kali dianggap “gagal” jika tidak menikah pada usia muda, sementara laki-laki tidak menghadapi tekanan serupa.

Upaya Advokasi dan Legislasi Kemerdekaan Perempuan

Pengesahan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) pada April 2022 merupakan langkah penting dalam memberikan perlindungan hukum bagi korban kekerasan seksual dan memperkuat hak-hak perempuan. Memastikan bahwa setiap perempuan dapat hidup bebas dari kekerasan, diskriminasi, dan penindasan.

Stigma tentang tubuh perempuan dapat menyebabkan dampak psikologis serius bagi perempuan. Mengatasi stigma terhadap keperawanan perempuan memerlukan perubahan budaya yang mendalam. Masyarakat perlu menghargai perempuan berdasarkan integritas, prestasi, dan pilihan hidup mereka, bukan pada kondisi fisik yang tidak relevan.

Menengok Prestasi Luna

Luna Maya Sugeng, lahir pada 26 Agustus 1983 di Denpasar, Bali, adalah seorang aktris, model, presenter, penyanyi, produser, sutradara, dan pengusaha Indonesia berdarah campuran Jawa dan Austria. Masa Kecil dan Pendidikan Luna merupakan anak bungsu dari pasangan Uut Bambang Sugeng dan Desa Maya Waltraud Maiyer. Dia memiliki dua kakak laki-laki, salah satunya adalah Tipi Jabrik, seorang peselancar profesional.

Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah di Bali, Luna melanjutkan studi di Universitas Langlang Buana, mengambil jurusan hukum. Kemudian, ia juga menempuh pendidikan di STIE Mahardhika untuk meraih gelar di bidang kewirausahaan.

Awal Karier Karier Luna di dunia hiburan dimulai pada usia 15 tahun sebagai model. Pada tahun 1999, ia meraih juara 3 dalam ajang Cover Girl Aneka Yess!, yang membuka jalan bagi kariernya di dunia modeling dan iklan. Ia juga tampil dalam video klip lagu “Sahabat Sejati” milik Sheila On 7.

Luna memulai debut aktingnya pada tahun 2004 dalam film “30 Hari Mencari Cinta”. Sejak itu, ia membintangi berbagai film populer seperti “Brownies” (2005), “Jakarta Undercover” (2006), dan “Suzzanna: Bernapas dalam Kubur” (2018). Selain itu, ia juga merambah dunia tarik suara dengan merilis album dan beberapa single.

Kisah Luna Maya dan Masa Lalunya

Luna maya adalah representasi segala ketidakadilan pada tubuh perempuan. Belasan tahun komentar buruk terus mengarah padanya. Pelecehan verbal berupa hujatan dan makian mulai tentang usianya, statusnya, masa lalunya, identitas, tubuhnya, fungsi reproduksinya dan eksistensinya. Masyarakat sampai menganggap wajar hujatan tersebut. Tanpa menyadari, bahwa komentar pedas yang mereka berikan bisa menorehkan luka seseorang yang menerimanya.

Komentar yang tertuju pada Luna sesungguhnya merepresentasikan perasaan superior untuk menertawakan perempuan saat melakukan kesalahan. Mereka berusaha untuk melemahkan dan membuatnya semakin tidak berdaya. Sementara hujatan serupa tidak tertuju pada pihak laki-laki apabila melakukan kesalahan serupa. Kita anggap wajar dan termaafkan.

Luna Maya adalah representasi segala ketidakadilan yang mungkin akan menimpa perempuan lainnya. Satu kesalahan bisa membuat perempuan dilemahkan baik secara sosial dan psikisnya. Sementara kaum laki-laki tidak mendapatkan perlakuan serupa.

Kita, sebagai perempuan juga bisa bernasib sama. Bisa mendapatkan labeling karena ketidaksempurnaan diri kita. Dianggap tidak berbakti, melanggar norma, mendapatkan prasangka, melanggar agama.

Luna Maya melewati proses terjal untuk bangkit dari masa terpuruknya. Merasakan patah hati saat ditinggal kekasihnya karena tidak mendapat restu dari keluarga pasangan. Dia menanggung sendiri label kesalahan di masa lalunya. Dipojokkan saat belum siap menikah. Dihujat saat terlihat tua. Dihujat karena terlambat menikah pada usianya yang kepala empat. Bahkan di momen bahagianya,  dianggap serakah saat mendapatkan pasangan yang tampan dan berusia lebih muda.

Luna, Berbahagialah!

Luna Maya tidak pernah menurunkan standarnya. Dia tidak tergesa-gesa demi menyenangkan sosial untuk menikah bukan dengan standarnya. Hingga waktu itu pun tiba, Luna mendapatkan pasangan beserta keluarga yang tidak mempersoalkan masa lalunya. Seseorang yang mampu melihatnya sebagai manusia seutuhnya yang layak untuk dicintai.

Tidak ada ayat Al-Quran yang secara spesifik melarang menilai manusia dari masa lalunya. Namun, Al-Quran dan hadis menekankan pentingnya melihat kebaikan dan potensi positif seseorang, bukan hanya fokus pada kesalahan masa lalu.

Allah SWT tidak melihat fisik atau harta, tetapi hati dan amal kebaikan. Apabila manusia memiliki kesalahan, biar Alloh SWT saja yang berhak untuk menilainya. Kita hanyalah manusia biasa yang juga memiliki dosa.

Sekali lagi, setiap manusia yang bersalah, memiliki kesempatan kedua. Maka biarkan Luna bahagia bersama pasangannya dan mendoakan kebaikannya. Mari kita rayakan bersama supaya langgeng dalam berumah tangga. Selamat menikah Luna! []

 

 

Tags: Artis IndonesiaLuna MayaLuna Maya MenikahMaxime BouttierperempuanPublic FigureStigmatisasi Perempuan
Halimatus Sa'dyah

Halimatus Sa'dyah

Penulis adalah  konsultan hukum dan pengurus LPBHNU 2123038506

Terkait Posts

Kemerdekaan
Hikmah

Islam dan Kemerdekaan

13 Agustus 2025
Tidak Good Looking
Personal

Merana Tidak Diperlakukan Baik Karena Tidak Good Looking itu Pilihan, Tapi Menjadi Mandiri Itu Sebuah Keharusan

8 Agustus 2025
Tidak Menikah
Personal

Tidak Menikah Itu Tidak Apa-apa, Asal Hidupmu Tetap Bermakna

8 Agustus 2025
Cantik
Personal

“Cantik”, Tak Lebih Dari Sekadar Konstruksi Ontologis Sempit

7 Agustus 2025
Fiqh Haid
Hikmah

Menghidupkan Kembali Fiqh Haid Berbasis Pengalaman Perempuan

1 Agustus 2025
Anak Perempuan
Hikmah

Tidak Diskriminatif Terhadap Anak Laki-laki dan Perempuan

1 Agustus 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • 80 Tahun Indonesia

    80 Tahun Ke(tidak)beragaman Indonesia: Membicarakan Konflik Sesama Bangsa dari Masa ke Masa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 80 Tahun Merdeka: Menakar Kemerdekaan dari Kacamata Mubadalah dan KUPI

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Malam Tirakatan Ruang Renungan dan Kebersamaan Menyambut Kemerdekaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenalkan Organ-organ Reproduksi dan Fungsinya Kepada Anak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pendidikan Kesehatan Reproduksi Sejak Dini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Dari Pati untuk Indonesia: Mengingatkan Kembali Janji Kemerdekaan
  • Memahami Masa Pubertas: Perubahan Fisik, Emosi, dan Pentingnya Edukasi Reproduksi
  • Kemerdekaan dan Iman Katolik: Merawat Persaudaraan dalam Kebhinekaan
  • Pentingnya Peran Orangtua dan Guru dalam Edukasi Organ Reproduksi Anak
  • 80 Tahun Indonesia Merdeka, Tapi Tubuh Perempuan Masih Tersandera

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2025 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2025 MUBADALAH.ID