• Login
  • Register
Senin, 21 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Dr. Faqih: Ma’had Aly Kebon Jambu akan Menjadi Pusat Fiqh Al-Usrah Dunia

Dengan semua capaian ini, Dr. Faqih optimistis Ma’had Aly Kebon Jambu akan berkembang menjadi pusat kajian fikih keluarga dunia.

Redaksi Redaksi
20/07/2025
in Aktual
0
Fiqh al-Usrah

Fiqh al-Usrah

830
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Mudir Ma’had Aly Kebon Jambu, Dr. Faqihuddin Abdul Kodir menegaskan bahwa Ma’had Aly Kebon Jambu memiliki keunikan tersendiri sebagai perguruan tinggi keislaman. Keunikan itu terletak pada kurikulum fikih keluarga (fiqh al-usrah) yang dikembangkan dengan pendekatan musyarakah (kerja sama) dan mubadalah (kesalingan).

“Saya jamin, lulusan Ma’had Aly Kebon Jambu adalah yang paling distingtif, paling unik, dan berbeda. Distingsi itu terletak pada basis kurikulum fikih keluarga (fiqh al-usrah) yang dibangun dengan semangat musyarakah (kerja sama) dan mubadalah (kesalingan),” tegas Dr. Faqih—sapaan akrabnya, dalam Wisuda Marhalah Ula Ma’had Aly Kebon Jambu Ke-V, di Masjid Perempuan Sang Dwi Cahya Mulya pada Minggu, 20 Juli 202

Ia menjelaskan, selama empat tahun belajar, para mahasantri dididik untuk memahami relasi rumah tangga tidak dalam pola dominasi. Melainkan sebagai ruang dialogis antara laki-laki dan perempuan yang setara.

“Yang tadi dibacakan itu adalah 40 kaidah fikih keluarga yang merupakan sari pati dari proses belajar para santri. Itu bukan hanya ilmu, tapi pondasi hidup,” ujarnya.

Dari tahun pertama hingga menjelang kelulusan, kurikulum Ma’had Aly disusun untuk memastikan para mahasiswa memahami bahwa relasi rumah tangga yang sehat dibangun atas dasar saling menghormati, bukan saling mendominasi.

“Contohnya, izin dalam rumah tangga. Umumnya hanya kita kenal sebagai ‘istri perlu izin dari suami’. Tapi di sini, kami ajarkan bahwa suami juga perlu izin dari istri. Karena izin adalah bagian dari akhlakul karimah, bagian dari penghormatan,” ujar Ketua Yayasan Fahmina itu.

Baca Juga:

Fiqh Al-Usrah Menjembatani Teks Keislaman Klasik dan Realitas Kehidupan

Fiqh Al Usrah: Menemukan Sepotong Puzzle yang Hilang dalam Kajian Fiqh Kontemporer

Membangun Rumah Tangga yang Berdimensi Akhlak Mulia

Al-Qur’an Membebaskan Manusia dari Situasi Dunia Gelap Menuju Cahaya

Melahirkan Kyai dan Nyai Progresif

Dr. Faqih menambahkan, Ma’had Aly Kebon Jambu adalah tempat lahirnya “kyai-kyai dan nyai-nyai baru” yang memahami dan membela perempuan, tanpa menanggalkan akar tradisi keislaman dan kepesantrenan.

“Kami belajar dari figur-figur seperti Buya Husein Muhammad, seorang kyai yang kita kenal sebagai pembela hak-hak perempuan,” katanya.

Menurutnya, penting bagi para lulusan, baik laki-laki maupun perempuan, untuk menjadi pribadi yang tidak hanya mencari pasangan yang saleh/salihah, tetapi juga menjadi pasangan yang saleh/salihah itu sendiri.

“Seorang suami yang shalih bukan hanya baik kepada orang luar, tetapi juga kepada istrinya. Begitu pula istri. Dan itu kami tanamkan dalam pendidikan,” tegasnya.

Menjadi Pusat Fiqh al-Usrah Dunia

Ma’had Aly Kebon Jambu juga telah merumuskan ajaran fikih keluarga (fiqh al-usrah) ini ke dalam berbagai format: kitab berbahasa Arab, Indonesia, dan Inggris. Di antaranya adalah Kitab Nabiyurrahmah, Sittin al-‘Adliyah dan Mambaussadah.

Bahkan, rencana ke depan adalah menerbitkan kitab fikih keluarga dalam bahasa Arab yang akan menjadi pijakan global.

“Ini akan menjadi kitab pertama di dunia yang merumuskan fikih keluarga dalam perspektif kesalingan dan telah mendapatkan sambutan dari Prof. Omaima Abu Bakr dari Mesir dan Prof. Mulki Al-Sharmani dari Finlandia, serta Kementerian Agama lewat Dr. H. Nazaruddin Umar,” ungkapnya.

Dengan semua capaian ini, Dr. Faqih optimistis Ma’had Aly Kebon Jambu akan berkembang menjadi pusat kajian fikih keluarga dunia.

“Pusatnya kita mulai dari Babakan Ciwaringin, Cirebon. Ini akan menjadi kontribusi besar dari pesantren untuk dunia Islam,” tutupnya. []

Tags: Dr. FaqihduniaFiqh Al UsrahMa'had Aly Kebon JambuPusat
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Ma'had Aly Kebon Jambu

Nyai Awanillah Amva: Wisuda Bukan Akhir, Tapi Awal Kiprah Mahasantri di Tengah Masyarakat

20 Juli 2025
Marzuki Wahid

Membongkar Narasi Sejarah Maskulin: Marzuki Wahid Angkat Dekolonisasi Ulama Perempuan

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan

Menulis Ulang Sejarah Ulama Perempuan: Samia Kotele Usung Penelitian Relasional, Bukan Ekstraktif

6 Juli 2025
Samia

Samia Kotele: Bongkar Warisan Kolonial dalam Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

6 Juli 2025
Ulama Perempuan

Menelusuri Jejak Ulama Perempuan Lewat Pendekatan Dekolonial

6 Juli 2025
Sejarah Ulama Perempuan ISIF

ISIF akan Gelar Halaqoh Nasional, Bongkar Ulang Sejarah Ulama Perempuan Indonesia

5 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Karakter Anak yang

    Pentingnya Membentuk Karakter Anak Sejak Dini: IQ, EQ, dan SQ

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Dukung Anak Miliki Cita-cita Tinggi!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menguatkan Peran Ibu Nyai Pesantren dengan Penulisan Ulang Sejarah Ulama Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membentuk Karakter Anak Lewat Lingkungan Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nikah atau Mapan Dulu? Menimbang Realita, Harapan, dan Tekanan Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Dr. Faqih: Ma’had Aly Kebon Jambu akan Menjadi Pusat Fiqh Al-Usrah Dunia
  • Nyai Awanillah Amva: Wisuda Bukan Akhir, Tapi Awal Kiprah Mahasantri di Tengah Masyarakat
  • Nikah atau Mapan Dulu? Menimbang Realita, Harapan, dan Tekanan Sosial
  • Menguatkan Peran Ibu Nyai Pesantren dengan Penulisan Ulang Sejarah Ulama Perempuan
  • Membentuk Karakter Anak Lewat Lingkungan Sosial

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID