Mubadalah.id – Ibn Arabi adalah sufi terbesar sepanjang zaman. Para ulama memberinya gelar al-syaikh al-akbar, “Sang Guru Terbesar”.
Ibn Arabi dilahirkan pada tanggal 28 Juli 1165 di Al-Andalus, Spanyol. Pada usianya yang kedelapan, ia pindah bersama keluarganya ke Sevilla. Pada tahun 1198, ia pergi ke Fez, Maroko. Ia dikenal di dunia Sufi sebagi pencetus gagasan wahdah al-wujud, “Kesatuan Eksistensi”.
Kebesarannya diperoleh, antara lain, dari paling tidak tiga orang perempuan ulama atau ulama perempuan. Ia banyak menimba ilmu dari mereka.
Pertama, Fakhr al-Nisa. Perempuan ini adalah sufi terkemuka dan idola para ulama laki-laki dan perempuan. Kepadanya dia mengaji kitab hadis Sunan al-Tirmidzi dan kitab hadis lainnya.
Kedua, Qurrah al-‘Ain. Pertemuannya dengan perempuan ini terjadi ketika Ibn Arabi tengah asyik tawaf, memutari Kakbah. Katanya, “Hubunganku dengannya sangat dekat. Aku mengaji padanya. Aku memandang dia seorang perempuan yang sangat kaya pengetahuan ketuhanan.”
Perempuan ketiga adalah Sayyidah Nizham (Lady Nizham). Ia biasa dipanggil ‘Ain al-Syams (mata matahari), dan Syaikhah al-Haramdin (Guru Besar Makkah dan Madinah). Kemudian, Ibn Arabi mengatakan:
“la adalah salah seorang perempuan yang tekun beribadah, perempuan wama, yang rajin puasa, yang bersahaja dan guru besar di dua tempat Suci, Makkah dan Madinah.”
Lalu katanya lagi:
“Ia adalah matahari di antara ulama, taman indah di antara para sastrawan. Bahkan wajahnya jelita, tutur bahasanya lembut, otaknya sangat cemerlang, kata-katanya bagai untaian kalung yang gemerlap penuh keindahan dan penampilannya benar-benar anggun. Jika dia bicara, semua yang hadir menjadi bisu.” []