Senin, 29 September 2025
  • Login
  • Register
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Makan Bergizi Gratis

    Ironi Makan Bergizi Gratis: Ketika Urusan Dapur Menjadi Kebijakan Publik

    Nyai Sinta Nuriyah

    Kunjungi Aktivis yang Ditahan, Nyai Sinta Nuriyah Tunjukkan Keteguhan Ulama Perempuan dalam Membela Rakyat

    Hari Tani

    Hari Tani Nasional 2025: Menghargai Petani dan Menjaga Pangan Negeri

    Jaringan WPS

    5 Tuntutan Jaringan WPS Indonesia atas Penangkapan Perempuan Pasca Demonstrasi

    Kampanye Inklusivitas

    Inklusivitas di Era Digital: Strategi Baru Kampanye di Media Sosial

    Tempat Ibadah Ramah Disabilitas

    Rektor ISIF Dorong Gerakan Tempat Ibadah Ramah Disabilitas dalam MISI ke-10

    Amal Maulid KUPI

    Amal Maulid KUPI dan Majelis Taklim di Yogyakarta Gelar Santunan untuk 120 Perempuan

    Pengaburan Femisida

    Di Balik Topeng Penyesalan: Narasi Tunggal Pelaku dan Pengaburan Femisida

    Bincang Syariah Goes to Campus

    Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Konflik Agraria

    Konflik Agraria; Membaca Kembali Kasus Salim Kancil hingga Raja Ampat

    Kampanye Inklusivitas

    Medsos dan Kampanye Inklusivitas: Bayang-bayang Kapitalisme Modern

    Tepuk Sakinah

    Ramai Dibully karena Tepuk Sakinah, Peluang Edukasi Perkawinan Menjadi FYP

    UIN Satu

    Asa yang Menyatu di Kampus UIN Satu

    Kenduri Suara Ibu Indonesia

    Kenduri Suara Ibu Indonesia: Revolusi Negara Memang Harus Dimulai dari Panci dan Suthil

    La Rimpu

    Di Balik Tirai La Rimpu, Ketika Cinta Kasih Menjadi Keluarga

    Zhalim

    Nabi Muhammad Saw Menolak Berbuat Zhalim kepada Yahudi Khaibar

    Pembelaan Gus Dur

    Perbedaan Tidak Berarti Perpecahan: Belajar dari Pembelaan Gus Dur terhadap Ahmadiyah

    Yahudi dari

    Ketika Nabi Saw Membela Yahudi dari Kezhaliman Seorang Muslim

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Teladan Nabi dan Abu Bakar terhadap Umat Berbeda Agama

    Teladan Nabi dan Abu Bakar terhadap Umat Berbeda Agama

    Akhlak Nabi yang

    Akhlak Nabi Tak Pernah Berubah, Meski pada yang Berbeda Agama

    Nabi Muhammad Saw

    Kesaksian Khadijah Ra atas Kemuliaan Akhlak Nabi Muhammad Saw

    Berbeda Agama

    Membaca Kembali Relasi Nabi dengan Umat Berbeda Agama

    Akhlak Nabi dalam

    Meneladani Akhlak Nabi dalam Relasi Antarumat Beragama

    Akhlak Luhur Nabi

    Meneladani Akhlak Luhur Nabi Muhammad Saw

    Bulan Pernikahan

    Rahasia Bulan Pernikahan yang Disunnahkan: Menyatukan Budaya dan Syariat

    Pernikahan adalah Pilihan

    Pernikahan adalah Pilihan, Bukan Paksaan

    Penyusuan Anak

    Implikasi Hukum Penyusuan Anak

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Makan Bergizi Gratis

    Ironi Makan Bergizi Gratis: Ketika Urusan Dapur Menjadi Kebijakan Publik

    Nyai Sinta Nuriyah

    Kunjungi Aktivis yang Ditahan, Nyai Sinta Nuriyah Tunjukkan Keteguhan Ulama Perempuan dalam Membela Rakyat

    Hari Tani

    Hari Tani Nasional 2025: Menghargai Petani dan Menjaga Pangan Negeri

    Jaringan WPS

    5 Tuntutan Jaringan WPS Indonesia atas Penangkapan Perempuan Pasca Demonstrasi

    Kampanye Inklusivitas

    Inklusivitas di Era Digital: Strategi Baru Kampanye di Media Sosial

    Tempat Ibadah Ramah Disabilitas

    Rektor ISIF Dorong Gerakan Tempat Ibadah Ramah Disabilitas dalam MISI ke-10

    Amal Maulid KUPI

    Amal Maulid KUPI dan Majelis Taklim di Yogyakarta Gelar Santunan untuk 120 Perempuan

    Pengaburan Femisida

    Di Balik Topeng Penyesalan: Narasi Tunggal Pelaku dan Pengaburan Femisida

    Bincang Syariah Goes to Campus

    Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Konflik Agraria

    Konflik Agraria; Membaca Kembali Kasus Salim Kancil hingga Raja Ampat

    Kampanye Inklusivitas

    Medsos dan Kampanye Inklusivitas: Bayang-bayang Kapitalisme Modern

    Tepuk Sakinah

    Ramai Dibully karena Tepuk Sakinah, Peluang Edukasi Perkawinan Menjadi FYP

    UIN Satu

    Asa yang Menyatu di Kampus UIN Satu

    Kenduri Suara Ibu Indonesia

    Kenduri Suara Ibu Indonesia: Revolusi Negara Memang Harus Dimulai dari Panci dan Suthil

    La Rimpu

    Di Balik Tirai La Rimpu, Ketika Cinta Kasih Menjadi Keluarga

    Zhalim

    Nabi Muhammad Saw Menolak Berbuat Zhalim kepada Yahudi Khaibar

    Pembelaan Gus Dur

    Perbedaan Tidak Berarti Perpecahan: Belajar dari Pembelaan Gus Dur terhadap Ahmadiyah

    Yahudi dari

    Ketika Nabi Saw Membela Yahudi dari Kezhaliman Seorang Muslim

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Teladan Nabi dan Abu Bakar terhadap Umat Berbeda Agama

    Teladan Nabi dan Abu Bakar terhadap Umat Berbeda Agama

    Akhlak Nabi yang

    Akhlak Nabi Tak Pernah Berubah, Meski pada yang Berbeda Agama

    Nabi Muhammad Saw

    Kesaksian Khadijah Ra atas Kemuliaan Akhlak Nabi Muhammad Saw

    Berbeda Agama

    Membaca Kembali Relasi Nabi dengan Umat Berbeda Agama

    Akhlak Nabi dalam

    Meneladani Akhlak Nabi dalam Relasi Antarumat Beragama

    Akhlak Luhur Nabi

    Meneladani Akhlak Luhur Nabi Muhammad Saw

    Bulan Pernikahan

    Rahasia Bulan Pernikahan yang Disunnahkan: Menyatukan Budaya dan Syariat

    Pernikahan adalah Pilihan

    Pernikahan adalah Pilihan, Bukan Paksaan

    Penyusuan Anak

    Implikasi Hukum Penyusuan Anak

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Medsos dan Kampanye Inklusivitas: Bayang-bayang Kapitalisme Modern

Perlahan, kita perlu berangsur hijrah dari zona nyaman medsos menuju kerja-kerja lapangan di dunia nyata yang sungguh melibatkan manusia. 

M. Khoirul Imamil M M. Khoirul Imamil M
29 September 2025
in Publik
0
Kampanye Inklusivitas

Kampanye Inklusivitas

1.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

“Kalau bukan kita yang mengisi dakwah inklusivitas di medsos, maka konten tak inklusiflah yang bakal bertebaran, ” kata seorang aktivis.

Mubadalah.id – Ungkapan di atas tentu tak asing di telinga para pejuang inklusivitas yang perlahan mengalihkan atensi kampanyenya ke ruang media sosial (medsos).

Tentu, siapapun tak bakal bisa memungkiri bahwa medsos memang telah banyak menyedot arah pandang kehidupan umat. Adagium semisal “No Viral No Justice” bahkan menunjukkan betapa kuatnya hegemoni ruang maya dalam hajat hidup publik.

Kita bisa saja—tentu jika kita mau—mengadopsi adagium semacam itu menjadi “No Viral No Inclusivity” untuk menunjukkan krusialnya peran medsos hari-hari ini. Namun, sadarkah kita bahwa kampanye baik tentang inklusivitas di ruang invisible itu senantiasa dibayang-bayangi oleh ancaman kapitalisme modern?

Medsos dan kapitalisme digital

Dominasi medsos sejatinya tidak dapat lepas dari perkembangan kapitalisme modern yang berekspansi menginvasi ruang digital.

Medsos kini menjelma menjadi raksasa adidaya yang memegang kendali atas produksi sekaligus distribusi informasi (Gabul, 2024). Di Indonesia, dengan rata-rata konsumsi orang lebih dari tiga jam per hari, medsos berperan besar dalam membentuk opini publik.

Merujuk pada analisis wacana Van Dijk, hal ini berarti bahwa medsos menjelma menjadi otoritas simbolik yang punya peran kuasa. Konsekuensinya, medsos berubah menjadi arena persaingan terbuka lagi bebas yang menjanjikan keuntungan simbolik maupun material.

Wacana tentang kampanye inklusivitas pada akhirnya mesti bersaing dengan jutaan narasi lain—baik afirmatif maupun resisten—dalam situasi information overload alias banjir kabar. Dan seperti yang kita tahu, banjir tak pernah jernih. Selalu ada sampah dan kotoran yang turut hanyut lalu menyangkut di otak manusia.

Medsos dan bias ruang

Tren penggunaan medsos untuk kampanye inklusivitas yang terus menanjak menunjukkan deliberasi dan demokratisasi ruang publik. Siapapun, tanpa terikat pada perbedaan modal (capital distinction) seperti ujaran Bourdieu, kini dapat menyuarakan gagasan ini secara bebas.

Namun, agaknya hal ini bersifat subjektif saja. Maksudnya, pada peninjauan yang lebih luas, medsos nyatanya juga tak lepas dari sekat pembatas. Ruang digital yang katanya bebas lagi merdeka ternyata masih harus tunduk pada otoritas super otoriter bernama algoritma.

Ini menunjukkan adanya bias ruang yang sangat nyata. Kemerdekaan yang medsos janjikan, pada tahap kritisnya, agaknya sekadar kesemuan yang terfetisisasi. Demokratisasi yang semula gembar-gembor nyaring, sepertinya tak lebih dari janji manis yang kini berasa sepah dan kadangkala menyakitkan.

Ruang kreatif-alternatif, bukan jalan tunggal

Kesadaran publik akan realita medsos yang tak pernah murni bebas dan tetap ditunggangi kapitalisme modern semestinya memantik sebuah kesadaran. Yakni, medsos seyogyanya berdiri sebagai ruang kreatif-alternatif, alih-alih menjadi jalan tunggal mainstream sebagaimana shirath al mustaqim.

Untuk kepentingan apapun, kampanye inklusivitas utamanya, orientasi publik penting untuk bergeser pada aktivitas-aktivitas di ruang lain yang tak terpagari oleh algoritma. Sebelum media sosial hadir, kerja-kerja inklusivitas telah berlangsung dan juga membawa dampak. Kesadaran ini mestinya membuat kita tak melulu bergumul pada dependensi mutlak.

Kerja-kerja lapangan

Perlahan, kita perlu berangsur hijrah dari zona nyaman platform digital menuju kerja-kerja lapangan di dunia nyata yang sungguh melibatkan manusia.

Bagaimanapun, manusia selaku sang khalifah sekaligus sang abdi tuhan merupakan subjek utama peradaban (al hadlarah wa al ‘umran).  Misalnya, kita perlu mulai lebih banyak membangun diskusi bersama kalangan marjinal, melakukan advokasi di rumah-rumah ibadah, merimbuk kalangan “beruntung”, juga kerja-kerja teknis lain.

Kita bisa mencontoh inisiatif positif nan progresif dari Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta yang baru-baru ini bekerja sama dengan Yayasan Yakkum guna membangun kota inklusif. Keteladanan ala Pemkot Yogyakarta ini menunjukkan bahwa inklusivitas mesti bermanifestasi di dunia nyata, bukan melulu menjadi realitas maya di bawah represi algoritma.

Hijrah dari ketergantungan terhadap medsos berarti selangkah membebaskan generasi mendatang dari ancaman kapitalisme gaya baru yang sangat mungkin bakal lebih mengerikan. Tentu, tak ada di antara kita yang rela bila mereka terjajah bahkan sebelum beranjak dewasa. []

 

Tags: InklusifInklusivitasKampanye Inklusivitaskontenmedia sosialmedsos
M. Khoirul Imamil M

M. Khoirul Imamil M

Pernah nekat menggelandang sepanjang Olomouc-Bratislava-Wina-Trier-Luksemburg.

Terkait Posts

Tepuk Sakinah
Publik

Ramai Dibully karena Tepuk Sakinah, Peluang Edukasi Perkawinan Menjadi FYP

29 September 2025
Konten Difabel
Publik

Menjadikan Difabel Bahan Konten, Bolehkah?

27 September 2025
Pemkot Yogyakarta
Publik

Pemkot Yogyakarta Gandeng Yakkum Ciptakan Lingkungan Inklusif: Keteladanan Nyata

24 September 2025
Konten Crowdfunding
Publik

Konten Crowdfunding untuk Difabel: Batas Kabur Engagement dan Etika

23 September 2025
Kampanye Inklusivitas
Publik

Usaha Memahami Strategi Kampanye Inklusivitas: Sebab Niat Baik Saja Tidak Pernah Cukup

22 September 2025
Isu Disabilitas
Publik

Mengapa Isu Disabilitas Perlu Diperjuangkan di Media Sosial?

22 September 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kampanye Inklusivitas

    Medsos dan Kampanye Inklusivitas: Bayang-bayang Kapitalisme Modern

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ramai Dibully karena Tepuk Sakinah, Peluang Edukasi Perkawinan Menjadi FYP

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kesaksian Khadijah Ra atas Kemuliaan Akhlak Nabi Muhammad Saw

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membaca Kembali Relasi Nabi dengan Umat Berbeda Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Akhlak Nabi Tak Pernah Berubah, Meski pada yang Berbeda Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Konflik Agraria; Membaca Kembali Kasus Salim Kancil hingga Raja Ampat
  • Teladan Nabi dan Abu Bakar terhadap Umat Berbeda Agama
  • Medsos dan Kampanye Inklusivitas: Bayang-bayang Kapitalisme Modern
  • Akhlak Nabi Tak Pernah Berubah, Meski pada yang Berbeda Agama
  • Ramai Dibully karena Tepuk Sakinah, Peluang Edukasi Perkawinan Menjadi FYP

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2025 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2025 MUBADALAH.ID