Mubadalah.id – Sebuah Kenangan di rumah Gus Dur. Dahulu kala, baik saat Gus Dur masih atau sudah pulang. Aku sering nginap di kamar tamu di rumah Gus Dur dan makan di dalam rumah beliau. Ini terjadi jika aku ngaji atau rapat di sana. Kalau makan aku sering di temani Ibu Shinta saja, karena anak-anak Gus Dur di rumahnya masing, kecuali si bungsu Mbak Inay yang jenaka itu. Aku tidak banyak bertemu dengan Mbak Alissa, Mbak Yenni dan Mbak Anita, kecuali dalam moment-moment tertentu.
Suatu hari aku ikut rapat di sebuah kamar di rumah itu. Di situ ada lemari buku/kitab. Di sana juga ada meja dan kursi. Nah, di atas sebuah meja itu aku melihat tumpukan bingkai bagus dan ditata dengan rapih. Aku membacanya, dan itu adalah piagam penghargaan untuk Gus Dur dari lembaga-lembaga dunia dan universitas dunia. Gus Dur antara lain menerima Ramon Magsasay, Philipina, Global Tolerance Award, World Peace Prize Award, dll. Beliau juga menerima sekitar 10 atau 11 Gelar Doktor HC dari berbagai universitas di dunia.
Betapa anehnya. Aku tidak melihat piagam- piagam berharga itu dipasang/dipajang di dinding rumah beliau. Malahan ditumpuk saja di kamar. Yang ada di dinding itu adalah foto berdua dengan Ibu Shinta, foto bersama ibu dan empat anak perempuannya.
Ini sangat berbeda dengan di rumah-rumah pada umumnya orang. Dinding rumah tampak bingkai-bingkai berupa foto-foto diri atau tokoh-tokoh besar dan kharismatik atau sertifikat penghargaan.
Untuk Apa Sertifikat Itu
Lalu apakah yang ada dalam pikiran Gus Dur dan keluarganya?.
Aku mengira-ngira saja. Gus Dur mungkin berpendapat bahwa untuk apa sertifikat-sertifikat itu. Kemuliaan atau kehebatan seseorang tidak terletak pada atau karena gelar yang tersemat kepadanya, berapapun jumlahnya. Melainkan karena kemampuannya menjaga hidupnya, rendah hati dan ketulusannya melayani manusia yang membutuhkannya serta mencintai semua makhluk Tuhan. Inilah yang disebut sebagai taqwa.
Al-Qur’an menyebutkan :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya: Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. []