Mubadalah.id – Sebelum seorang anak dilahirkan ke muka bumi melalui proses yang panjang, meliputi pertumbuhan fisik dan non fisik, serta metafisik.
Pertumbuhan fisik janin dalam kandungan hingga menjadi bayi dan lahir sebagai anak manusia, kita dapat mengikuti proses pertumbuhannya secara transparan menggunakan alat bantu teknologi kedokteran modern.
Begitu juga setelah lahir menjadi anak, kita memberikan kesempatan oleh Tuhan untuk melakukan hal-hal yang dapat mengantarkan anak-anak tumbuh dewasa sebagaimana yang kita harapkan.
Akan tetapi, proses penetapan ruh bersifat metafisik, menjadi rahasia Tuhan, hanya Allah Yang Mahatahu. Karena tidak ada seorang pun atau alat apa pun yang mampu mendeteksinya.
Menurut Shahida Mohiuddin dalam bukunya The Qur’anic Image of The Child, deskripsi al-Qur’an mengenai proses kejadian anak telah dibenarkan oleh para embriolog Barat.
Penemuan Keith L. More, seorang embriolog Barat yang bekerja sama dengan rekannya, Robert Edward, setelah melakukan berbagai riset dan tes, mengakui kebenaran yang digambarkan oleh al-Qur’an, yakni proses penciptaan manusia tersebut melalui tahapan-tahapan sebagaimana yang telah ditentukan.
Masa embrio berakhir antara minggu kedelapan hingga kesembilan. Berakhirnya masa embrio berarti pembentukan organ janin hampir sempurna. Seluruh sel manusia sudah terbentuk, struktur janin mulai serupa dengan manusia, panjangnya sekitar tiga sentimeter.
Dari tahap inilah, perkembangan janin mulai mencolok. Pada bulan ketiga, seorang ibu bisa merasakan janin mulai bergerak-gerak. Janin akan terus berkembang selama kurang lebih 42 minggu atau sembilan bulan dalam rahim ibu.
Sehat atau tidaknya bayi yang akan lahir sangat bergantung oleh asupan gizi yang ibunya konsumsi dan bagaimana ibu memperlakukan kehamilannya.
Untuk memahami lebih detail tentang proses pertumbuhan janin, silahkan membaca buku Maria Ulfah Anshor, Fikih Aborsi. Buku ini berisi kesehatan reproduksi perempuan. []