• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Al-Qur’an Perintahkan Ayah dan Ibu Berikan Perhatian Maksimal Kepada Bayi

Nyai Badriyah menyampaikan, pengasuhan anak tidak boleh berjalan secara tidak adil. Ayah dan ibu mesti sama-sama memberi perhatian kepada anaknya. Tidak boleh ada eksploitasi kepada salah satu pihak

Redaksi Redaksi
19/09/2022
in Hikmah, Pernak-pernik
0
ayah dan ibu

ayah dan ibu

265
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pengasuh Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an wal Hadits, Nyai Hj. Badriyah Fayumi, Lc. MA menjelaskan bahwa norma ideal yang al-Qur’an tekankan adalah ayah dan ibu diminta untuk memberikan perhatian maksimal kepada bayinya sesuai porsi masing-masing.

Lebih lanjut, Nyai Badriyah menyebutkan, norma yang berbunyi “janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya” secara tajam membidik tradisi yang membebankan pengasuhan anak hanya pada ibu.

Kecenderungan masyarakat patriarkhi di mana ayah tahunya beres dan urusan anak dibebankan semua kepada ibu secara tegas dilarang al-Qur’an.

Hal tersebut, menurut Nyai Badriyah, menunjukkan sensitivitas al-Qur’an terhadap sesuatu yang menganggapnya biasa oleh sebagian besar manusia. Bagi al-Qur’an, tradisi itu tidak boleh terjadi karena jelas memperlihatkan ketidakadilan.

Setelah melarang ketidakadilan yang biasa para ibu alami, al-Qur’an terus konsisten melarang ketidakadilan itu, baik terjadi pada ayah, dan juga kaum kerabat.

Baca Juga:

Tafsir Sakinah

Islam Menolak Kekerasan, Mengajarkan Kasih Sayang

Stereotipe Perempuan sebagai Ibu Rumah Tangga

Kisah Ibunda Hajar dan Sarah dalam Dialog Feminis Antar Agama

Pengasuhan Anak Harus Adil

Nyai Badriyah menyampaikan, pengasuhan anak tidak boleh berjalan secara tidak adil. Ayah dan ibu mesti sama-sama memberi perhatian kepada anaknya. Tidak boleh ada eksploitasi kepada salah satu pihak.

Tak hanya pada ibu atau ayah, eksploitasi juga tidak boleh terjadi pada kerabat yang lain. “Dan (tidak boleh) seorang ayah (menderita) karena anaknya. Demikian pula para waris.”

Norma ini, Nyai Badriyah menegaskan, sungguh memotret kenyataan yang biasa terjadi di depan mata kita saat ini.

Kita sering mendengar seorang nenek tidak bisa beraktivitas, mengaji, bersosialisasi karena menjadi “MC” alias momong cucu karena ayah bunda sang bayi harus bekerja.

Tidak ada yang melarang bayi yang nenek asuh karena nenek adalah orang yang paling bisa mempercayainya, menyayangi dan memberi perhatian kepada sang buah hati.

Namun jika tugas itu kemudian menjadikan sang nenek tersandera, dan kemudian meninggalkan kewajiban-kewajiban lainnya, bukankah itu eksploitasi yang sangat halus karena melakukannya atas nama kasih sayang kepada cucu.

Rupanya fenomena ini pun tak luput dari pengamatan al-Qur’an, hingga hal-hal yang biasa pun mendaptakan perhatian. Hal ini tentu berguna agar tak terjadi ketidakadilan atas nama apapun. Subhanallah. (Rul)

Tags: al-quranayahBayiberikanIbuislamNyai Badriyah FayumiPerhatian MaksimalPerintahkanulama KUPI
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Laki-laki dan Perempuan dalam fikih

Hak dan Kewajiban Laki-laki dan Perempuan dalam Fikih: Siapa yang Diuntungkan?

3 Juli 2025
Perceraian untuk

Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

2 Juli 2025
Boys Don’t Cry

Boys Don’t Cry: Membongkar Kesalingan, Menyadari Laki-laki Juga Manusia

2 Juli 2025
Perceraian dalam

Perceraian dalam Fikih: Sah untuk Laki-Laki, Berat untuk Perempuan

1 Juli 2025
Fikih Perempuan

Fikih yang Kerap Merugikan Perempuan

1 Juli 2025
amar ma’ruf

Meninjau Ulang Amar Ma’ruf, Nahi Munkar: Agar Tidak Jadi Alat Kekerasan

1 Juli 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID