Mubadalah.id – Dalam diskursus gender, kita sering kali terjebak pada asumsi bahwa konsep kesadaran gender lahir dari Barat. Namun, jika ditelusuri lebih dalam, faktanya Arab jauh lebih dulu daripada Barat, bahkan lebih ketat.
Sekali lagi ini soal kesadaran. Bahwa semua masyarakat membedakan antara laki-laki dan perempuan secara sosial tentu saja betul. Tetapi secara sadar membedakan antara keduanya, bahkan menjadi pandangan dunia masyarakatnya, tidak semua masyarakat memilikinya.
Tentu saja kesadaran secara sosial yang memperlakukan laki-laki dan perempuan secara adil itu beda kisah. Lagi-lagi menarik untuk bertanya, kesadaran keadilan gender, lebih dulu Barat atau Arab?
Pertanyaan ini bukan untuk adu keren, tapi untuk menelusuri jejak keadilan gender Islam. Apakah berasal dari luar atau dari dalam tradisi Islam sendiri.
Benarkah Kesadaran Gender Sudah Sejak Lama di Arab?
Setiap masyarakat punya pandangan dunia tertentu yang terefleksikan dalam bahasa yang mereka gunakan. Bahasa Jawa yang membagi tiga cara bertutur: ngoko, madya, dan inggil merefleksikan kelas sosial sebagai cara pandang dunia masyarakatnya.
Cara bertutur masyarakat Arab bukan ditentukan oleh strata sosial, melainkan oleh gender. Kita tidak bisa bicara bahasa Arab tanpa menguasai konsep mudzakar dan muannats (laki-laki dan perempuan).
Kesadaran tentang pembedaan (bukan sekadar perbedaan) antara laki-laki (mudzakar) dan perempuan (muannats) tentu Arab jauh lebih dulu punya. Sejak kapan? Sejak bahasa Arab muncul di muka bumi.
Sayangnya, relasi gender dalam bahasa Arab sangat bias. Nasr Hamid Abu Zaid memberikan salah satu contohnya, yaitu aturan bahwa satu grup perempuan (jama’ muannats) akan berubah menjadi grup laki-laki (jama’ mudzakar) hanya karena ada satu laki-laki di dalamnya.
Satu laki-laki lebih menentukan status sebuah grup daripada berapa pun jumlah perempuan di dalamnya. Tentu saja Mahasuci Allah dari salah memilih bahasa. Namun, begitu Allah memilih bahasa, maka penting bagi kita untuk tahu karakternya supaya pesan Allah tidak terkubur oleh karakter tersebut. []