Mubadalah.id – Frasa badluhum awliya’u badlin dalam ayat at-Taubah ayat 71 adalah pernyataan eksplisit al-Qur’an mengenai pentingnya kesalingan dan kerjasama antara laki-laki dan perempuan. Baik dalam berkeluarga maupun bermasyarakat. Mereka saling menjadi penolong, penopang, penyayang, dan pendukung satu sama lain.
Penggunaan istilah al-Mu’minun dan al-mu’minat dalam ayat ini juga mengisyaratkan bahwa kemampuan kerjasama antara laki-laki dan perempuan dalam kemaslahatan. Termasuk kemaslahatan keluarga, ini adalah konsekuensi langsung dari iman pada pada Allah sebagai satu-satu Tuhan.
Kerjasama antara laki-laki dan perempuan ini tentu saja penting untuk dimulai dari unit terkecil, yaitu keluarga. Karena keluarga adalah sekolah pertama (al-madrasah al-ula) bagaimana pribadi-pribadi yang mengemban amanah kekhalifahan dari Allah Swt dapat menumbuhkan kesalingan dan kerjasama dalam mewujudkan kemaslahatan.
Sehingga amanah kekhalifahan tersebut dapat direalisasikan di dalam keluarga sambil mewujudkan kemaslahatan dalam kehidupan sosial yang lebih luas.
Menikah dan berkeluarga bukanlah untuk memperkecil apalagi mematikan potensi seseorang untuk menjalankan amanah sebagai Khalifah fi al-Ardl. Tetapi sebaliknya justru mempersiapkan, melatih, dan saling mendukung potensi tersebut sejak di dalam rumah bersama keluarga.
Keluarga menjadi pijakan awal untuk pengembangan potensi lebih lanjut. Hal ini agar setiap anggota keluarga bisa memberikan kebaikan dan kemaslahatan untuk dirinya dan keluarga kecilnya. Termasuk juga untuk keluarga yang lebih besar dan masyarakat yang lebih luas, dalam kehidupan berbangsa maupun pergaulan dunia, bahkan untuk alam.
Manusia adalah hanya hamba Allah yang mesti taat mutlak pada perintah-Nya untuk mewujudkan kemaslahatan seluasnya di bumi pada sesama makhluk Allah.
Status dan amanah melekat ini menunjukkan bahwa jati diri manusia, bukanlah hanya makhluk fisik karena mempunyai tubuh. Namun mereka juga dibekali dengan akal sehingga disebut makhluk intelektual dan dengan hati nurani sehingga disebut makhluk spiritual. []