• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Bagaimana Menyikapi Pemilu di Era Post-Truth?

Hoax politik disebarkan dengan tujuan mempengaruhi opini publik, memanipulasi pemilu, atau menciptakan ketidakpercayaan terhadap lawan politik

Zezen Zainul Ali Zezen Zainul Ali
19/01/2024
in Publik
0
Menyikapi Pemilu di Era Post-Truth

Menyikapi Pemilu di Era Post-Truth

837
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Menyikapi pemilu di Era Post-Truth menjadi sutau hal yang harus kita lakukan dalam menghadapi pemilihan umum. Slogan “Mari Ricek sebelum ke gojek” ialah ajakan agar dapat menyikapi pemilu dengan bijak dan berhati-hati. Khususnya saat bermedia sosial menjelang Pemilihan Umum 2024.

Sebelum Pemilu atau pemilihan umum, berita atau informasi (hoax) yang tidak diketahui kebenarannya banyak beredar di media sosial. Beredarnya berita palsu dan bohong makin berbahaya di era post-truth. Era post-truth adalah era di mana kebenaran tidak menjadi hal yang penting. Namun, masyarakat menganggap sesuatu yang masif ialah hal yang benar, karena informasi yang bereder secara berulang-ulang disebarkan.

Kebenaran suatu fakta atau kenyataan tidak menjadi suatu keyakinan. Orang menerima informasi semata-mata karena alasan emosional saja. Situasi semakin membingungkan ketika memasuki momen pemilu, pihak-pihak terus-menerus membuat informasi sehingga masyarakat akan sulit membedakan mana fakta mana yang bukan.

Menurut MASTEL (Masyarakat Telematika Indonesia), pada 2019 melihat penyebaran banyak hoax atau berita palsu. Masyarakat mengalami tingginya jumlah hoax terutama dalam ranah sosial politik. Hoax politik disebarkan dengan tujuan mempengaruhi opini publik, memanipulasi pemilu, atau menciptakan ketidakpercayaan terhadap lawan politik.

Bentuk-bentuk hoax politik di era post-truth ini bervariasi, seperti pembuatan artikel palsu, manipulasi foto, penyuntingan video, atau penyebaran pesan berantai untuk menyesatkan masyarakat.

Baca Juga:

Indonesia Butuh Renaissance untuk Bangkit dari Stagnasi

Kalis Mardiasih: Yuk, Bicara Isu Sosial dan Politik di Meja Lebaran!

Ketika Para Ibu Sudah Turun ke Jalan 

Suara Ibu Indonesia untuk Masa Depan Anak-anak Bangsa

Fenomena hoax politik yang terjadi saat ini tidak terlepas dari adanya peran penting dari sosok buzzer atau buzzer politik. Buzzer politik adalah pelaku akun media sosial, termasuk akun anonim dan nyata, yang menyebarkan, mempromosikan, dan menyebarkan informasi atau konten kapan saja dengan tujuan untuk memperkuat informasi atau konten tersebut menjadi opini publik, terutama mengenai topik politik.

Saat hoax politik beredar di masyarakat secara masif, lalu masyarakat menganggap hal tersebut adalah suatu kebenran, ini akan memberikan dampak kepada masyarakat, dampak tersebut bisa bermacam-macam, seperti;

Pertama, Memicu Konflik Antar Suku dan Agama

Hoax politik di Era Post-Truth ini bisa memicu konflik eksternal antar agama, memicu perpecahan dan diskriminasi dengan menyerang agama tertentu. Bahkan seringkali hoak politik dilakukan dengan menyebarkan konten-konten primordial.

Kedua, Meningkatkan Polarisasi dan Ketidakpercayaan Terhadap Institusi Politik

Di Era Post-Truth, hoax berpotensi menjadi sarana aliansi politik. Hoax politik dapat memperkokoh adanya polarisasi politik di lingkungan Masyarakat Muslim melalui isu-isu keagamaan. Selain itu, Hoax politik mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi hasil pemilu.

Pemilih yang tidak mampu membedakan antara informasi valid dan hoaks akan terpengaruh pada pilihan politik. Bahkan sebagian masayrakat memiliki sikap anti-politik karena menganggap politik itu buruk dan tidak mau berpartisipasi dalam urusan politik.

Ketiga, Ketidakpercayaan Terhadap Media

Masyarakat yang terpengaruh oleh hoaks politik cenderung tidak mempercayai media. Mereka lebih mempercayai informasi yang tersebar di media sosial. Bahkan hoaks politik yang masif telah menyebabkan kebingungan antara sumber berita yang asli dan palsu.

Oleh karena itu, bagimana menyikapi pemilu di Era Post-Truth maka perlu menerapkan prinsip-prinsip dalam bermedia sosial. Hal yang dapat dilakukan dengan menerapkan langkah berikut:

Selalu Berkata Benar

Al-Qur’an memerintahkan manusia untuk selalu berkata benar, terutama ketika menyampaikan pesan sebagaimana dalam QS. Al Ahzab ayat 70-71. Al-Qur’an menyebutnya sebagai “Qawlan Shadidan,” yang berarti mengatakan yang sebenarnya atau berkomunikasi dengan baik dalam interaksi sosial.

Oleh karena itu, menyikapi hoax politik saat pemilu di Era Post Truth. Umat Islam harus berusaha untuk terus memverifikasi, mengkonfirmasi, dan memastikan keakuratan suatu informasi.

Melakukan tabayyun Terhadap Berita

Al-Qur’an menetapkan persyaratan bagi umat Islam untuk mengklarifikasi berita ketika mereka menerimanya. Al-Qur’an mewajibkan umat Islam untuk mempraktikkan Tabayyun seperti yang dinyatakan dalam Surat Al-Hujurat ayat 6.

Islam mengajarkan umatnya untuk memeriksa dan memverifikasi semua informasi sebelum menyebarkannya. Agar kerukunan dan perdamaian di antara masyarakat terjaga.

Selain itu, dalam mencegah penyebaran hoax politik di Era Post-Truth, kita dapat melakukan beberapa hal yakni dengan meningkatkan kemampuan literasi digital dan menjalin kerjasama antara otoritas keagamaan. []

 

 

Tags: Era Post-TruthHak PilihMenyikapi PemiluPemilu 2024pemilu damaipolitik
Zezen Zainul Ali

Zezen Zainul Ali

Zezen Zainul Ali adalah mahasiswa Magister Ilmu Syari'ah Konsentrasi Hukum Keluarga UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta juga founder dari Klinik Hukum Keluarga dan Taskuliah_id_

Terkait Posts

Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Nakba Day

Nakba Day; Kiamat di Palestina

15 Mei 2025
Nenek SA

Dari Kasus Nenek SA: Hukum Tak Lagi Melindungi yang Lemah

15 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama
  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version