• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Benarkah HIV dan AIDS Kutukan dari Allah Swt?

Maka, generalisasi kutukan terhadap semua pengidap HIV dan AIDS sungguhnya tidaklah tepat. Allah pasti tidak akan mengutuk mereka yang tidak bersalah

Redaksi Redaksi
17/05/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
HIV dan AIDS

HIV dan AIDS

793
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Dalam banyak pandangan kaum muslim, persoalan HIV dan AIDS seringkali dinyatakan sebagai hukuman atau kutukan Allah atas para pendurhaka-Nya, karena tidak mengikuti petunjuk-petunjuk Allah.

HIV dan AIDS seringkali dipahami masyarakat hanya sebagai akibat dari hubungan seksual yang haram, baik karena tidak melalui perkawinan yang sah maupun karena hubungan homoseksual.

Mereka mendapatkan rujukan ayat al-Qur’an mengenai kutukan akibat hubungan homoseksual ini melalui kisah kaum nabi Luth (dalam fikih homoseksual disebut liwath yang diambil dari kata Luth).

Karena itu, pendekatan dan penyelesaian atas persoalan ini menurut pandangan tersebut haruslah melalui moral keagamaan.

Menurut sebagian mereka, cara penanganannya pada tingkat praksis adalah dengan menjauhkan diri sejauh-jauhnya dari perbuatan zina dan tidak melakukan hubungan seks pada dubur (sodomi).

Baca Juga:

Benarkah Menikah Menjadi Bagian dari Separuh Agama?

Benarkah Menstruasi Membuat Perempuan Kurang Agamanya?

Benarkah Kursi Roda dan Tongkat Penyandang Disabilitas itu Kotor/Najis?

Benarkah HIV-AIDS adalah Penyakit Kutukan dari Allah Swt?

Pada tingkat yang lebih ekstrim, penyelesaian problem ini dapat dilakukan dengan cara membakar semua tempat-tempat prostitusi dan mengucilkan orang-orang yang terinveksi HIV dan AIDS atau yang biasa disebut ODHA (Orang Dengan HIV dan AIDS).

Sebagian pandangan tersebut dapat kita benarkan. Namun tidak selalu dan semata-mata karena hal tersebut. Kasus ini tidak bisa kita generalisasi hanya dari satu sisi dan dengan cara pandang yang sederhana.

HIV dan AIDS memang bisa terjadi karena perilaku seks yang tidak umum atau tidak wajar. Tetapi juga bisa karena faktor lain (selain perilaku seks menyimpang). Faktor ini mungkin yang paling dominan atau paling banyak kita temukan.

Fakta ODHA

Berdasarkan fakta-fakta medis mengenai ODHA (Orang dengan HIV dan AIDS) bahwa orang-orang yang terkena virus ini tidak hanya mereka yang melakukan hubungan seksual yang melanggar norma agama (karena praktik pelacuran atau homoseksual).

Orang yang berperilaku baik-baik pun juga bisa terinfeksi virus ini. Seorang istri yang baik, anak-anak, dan bayi dalam kandungan ibu bisa juga tertular virus ini. Melalui hubungan seks dengan suaminya yang terkena virus. Baik karena “jajan” di luar rumah maupun karena hal lain.

Maka, generalisasi kutukan terhadap semua pengidap HIV dan AIDS sungguhnya tidaklah tepat. Allah pasti tidak akan mengutuk mereka yang tidak bersalah. “Wa maa yazhlimu rubbuka ahadan,” (Tuhanmu tidak akan berbuat zalim kepada siapapun).

Perbuatan zina, melacur, dan homoseksual menurut Islam adalah jelas hukumnya, haram. Allah sudah menyatakan bahwa zina merupakan cara hubungan seks yang buruk dan Allah Swt sangat murka. Sebagaimana Firman-Nya:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا

Artinya: Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk. (QS. al-Isra ayat 32). []

Tags: AIDSAllah SawBenarkahHIVKutukan
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Azl dilarang

Pengertian dan Hadits Larangan Melakukan Azl

21 Mei 2025
Dalam Hadits

KB dalam Hadits

21 Mei 2025
Menyusui Anak

Menyusui Anak dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
KB

KB dalam Pandangan Riffat Hassan

20 Mei 2025
KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Film Pengepungan di Bukit Duri : Kekerasan yang Diwariskan
  • Pengertian dan Hadits Larangan Melakukan Azl
  • Rahasia Tetap Berpikir Positif Setiap Hari, Meski Dunia Tak Bersahabat
  • KB dalam Hadits
  • Ulama Perempuan sebagai Puser Bumi

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version