• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Pernak-pernik

Cintailah dan Benci Sesuatu Sewajarnya Saja

Cinta dan benci punya sisi baik dan punya sisi buruk, bagaikan pedang yang bermata dua. Keduanya bisa memberikan motivasi positif dan negatif kepada manusia

Ilham Sopu Ilham Sopu
20/11/2021
in Pernak-pernik
0
Cinta

Cinta

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Judul ini di atas terinspirasi dari hadis Nabi “Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, boleh jadi di suatu saat  dia menjadi orang yang engkau benci, dan bencilah musuhmu sewajarnya saja, boleh jadi di suatu saat, dia menjadi orang engkau cintai.”

Menarik untuk membincang tentang cinta dan benci, karena ini  bagian dari tabiat manusia. Cinta dan benci datang silih berganti. Di tahun 80 an ada lagu pop yang sangat disukai  anak muda remaja pada waktu itu, yaitu cintanya terbagi dua, yang satu 50 yang lain 50, maka cukuplah 100% cintanya, ini dinyanyikan oleh seorang remaja putri ditujukan kepada dua orang laki-laki. Apakah cinta dapat dibagi?, Atau cinta bisa bertambah atau berkurang sebagaimana iman bisa menguat dan bisa melemah.

Senada dengan hadis di atas, waktu kuliah di Makassar di tahun 90 an, saya masih ingat dosen linguistik saya, di sastra Asia barat UMI Makassar H.Ruslan, MA yang pada waktu itu belum Doktor, sekarang pembantu rektor IV di UIM.

Di salah satu mata kuliah yang diajarkan yakni sintaksis bahasa Arab, di sela-sela memberikan kuliah beliau selalu mengutip syair arab yang terkait dengan pokok bahasan, salah satu syair yang pernah disampaikan oleh beliau, terkait dengan term cinta dan benci. Teks arabnya saya lupa, adalah “Aku mencintaimu bukan karena engkau tidak mempunyai kekurangan, tapi ada satu kelebihan yang engkau miliki yang tidak dimilki oleh orang lain, begitupun tentang benci “Aku membencimu bukan karena engkau tidak mempunyai kelebihan tetapi ada satu kekurangan yang engkau miliki yang tidak dimiliki oleh orang lain.”

Menarik ini syair, salah satu dorongan untuk mencintai seseorang atau kelompok karena ada kelebihan-kelebihan yang kita dapatkan dari seseorang itu, apakah dari segi fisik, atau dari sisi kepribadian, intelegensia, atau dari sisi akhlak, ramah, mudah senyum, dan sisi kelebihan lainnya.

Baca Juga:

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

Mengapa Waktu Berlalu Cepat dan Bagaimana Mengendalikannya?

Jangan Nekat! Pentingnya Memilih Pasangan Hidup yang Tepat bagi Perempuan

Tidak Ada Cinta Bagi Ali

Jadi cinta itu bisa lahir dalam diri seseorang karena ada obyek yang menarik di hadapannya. Begitupun benci, benci itu lahir karena ada kekurangan-kekurangan yang kita dapatkan dalam diri seseorang, apakah itu kepribadian, sombong, tidak familiar, atau sifat-sifat yang tidak baik lainnya. Jadi kebencian itu lahir karena ada obyek yang kurang menarik di hadapan kita.

Sebagaimana iman yang sifatnya fluktuatif bisa naik bisa juga  turun, begitupun cinta dan benci, karena cinta dan benci adalah naluri manusia, dan manusia itu memiliki kalbu, yang dari segi bahasa berarti bolak-balik, hati manusia dinamai kalbu karena sering berubah-ubah.

Maka, agama menganjurkan kita untuk berdoa agar diteguhkan hati kita, agar selalu berada di  jalan-Nya. Kebencian juga bisa menjadikan mental kita  tidak baik, dan bisa mendorong kita untuk tidak berbuat adil terhadap sesama. Dalam QS 5 : 8 dikatakan ” Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk tidak berlaku adil, Berlaku adillah karena adil itu lebih dekat kepada takwa”.

Jadi salah satu efek dari kebencian adalah akan mendorong kita untuk selalu tidak seimbang dalam hidup atau tidak adil dalam menilai sesuatu,  misalnya dalam memilih antara satu diantara dua, yang satu kita benci padahal punya kualitas yang bagus, sementara yang lain tidak punya kualitas tapi dekat dengan kita, lalu kita pilih yang tidak berkualitas, berarti kita tidak adil, karena kita memilih lebih didominasi oleh persoalan benci dan suka.

Itulah yang dimaksud dengan firman Tuhan, karena kebencian, kita buta terhadap kebenaran. Dalam pandangan agama, itu tidak bisa dikategorikan ke dalam golongan orang-orang yang dekat kepada Tuhan.

Cinta dan benci punya sisi baik dan punya sisi buruk, bagaikan pedang yang bermata dua. Keduanya bisa memberikan motivasi positif dan negatif kepada manusia. Karena cinta yang membara orang akan terdorong untuk berbuat positif, tapi mungkin juga karena cinta dia berbuat sesuatu yang negatif.

Demikian juga karena dorongan kebencian yang memuncak seseorang mampu melakukan hal-hal yang negatif yang luar biasa kejinya. Dan disinilah pangkal persoalannya. Seandainya cinta dan benci itu hanya mendorong untuk berbuat baik saja, maka tidak ada masalah. Tapi karena juga bisa mendorong perbuatan negatif, maka agama kita memperingatkan supaya kita berhati-hati. (Cak Nur)

Dalam pandangan agama, kalau membenci sesuatu periksalah, jangan-jangan dia mengandung kebaikan untuk kita. Dan kalau mencintai sesuatu, juga telitilah kalau-kalau dia justru berbahaya bagi kita. (QS.2.216). Pandangan Al-Qur’an ini sangat sejalan dengan hadis di atas.

Kalau dalam pandangan Cak Nur, bahwa hadis di atas bukanlah hadis melainkan adalah syair Arab, tapi yang jelasnya ungkapan “Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, kalau-kalau suatu hari dia menjadi seterumu. Dan bencilah seterumu sekedarnya saja, kalau-kalau suatu hari dia menjadi kekasihmu. Sangat berkaitan dengan firman Tuhan di atas. []

Tags: benciCintakehidupanmanusia
Ilham Sopu

Ilham Sopu

Terkait Posts

Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Gizi Ibu Hamil

Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

17 Mei 2025
Pola Relasi Suami Istri

Pola Relasi Suami-Istri Ideal Menurut Al-Qur’an

17 Mei 2025
Peluang Ulama Perempuan

Peluang Ulama Perempuan Indonesia dalam Menanamkan Islam Moderat

16 Mei 2025
Nusyuz

Membaca Ulang Ayat Nusyuz dalam Perspektif Mubadalah

16 Mei 2025
Poligami dalam

Menggugat Poligami, Menegakkan Monogami

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

    KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KUPI Dorong Masyarakat Dokumentasikan dan Narasikan Peran Ulama Perempuan di Akar Rumput
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi
  • Alasan KUPI Jadikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Stop Inspirational Porn kepada Disabilitas!
  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version