• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Publik

Dampak Polusi Udara Pembakaran Sampah bagi Kesehatan Warga Desa Paniis

Bukan hanya sebagai ancaman lingkungan, polusi udara juga mempengaruhi kesehatan masyarakat. Terutama bagi kelompok yang rentan seperti anak-anak dan ibu hamil.

Achmad Nanang Firdaus Achmad Nanang Firdaus
21/07/2023
in Publik
0
Desa Paniis

Desa Paniis

618
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Pengelolaan sampah di Indonesia sampai saat ini masih menjadi persoalan yang belum teratasi. Bukan hanya di perkotaan saja, di desa yang suasananya asri pun masih mengalami kesulitan dalam mengelola sampah yang mereka hasilkan. Di Desa Paniis misalnya.

Selama satu minggu melakukan mini riset di sana, saya melihat langsung bagaimana kebiasaan masyarakat dalam mengelola sampah yang mereka hasilnya.

Di Paniis setiap pagi saya melihat aktivitas warga membakar sampah di depan rumah. Menurut salah satu warga menyebutkan bahwa sampah terpaksa di bakar karena di sana belum ada Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang bisa digunakan untuk membuang sampah.

Di sisi lain, pemerintah desa juga belum merealisasikan program pengelolaan sampah masyarakt Desa Paniis. Dengan begitu masyarakat berinisiatif untuk membuang sampah organik ke sungai atau kolam ikan, dan membakar sampah non-organik setiap pagi dan sore di depan rumah masing-masing.

Cara ini dianggap sangat efektif, sebab jika tidak dibakar sampah akan menumpuk dan mengganggu kebersihan lingkungan.

Baca Juga:

Tonic Immobility: Ketika Korban Kekerasan Seksual Dihakimi Karena Tidak Melawan

Dampak Tambang Ilegal di Merapi: Sumber Air Mengering, Lingkungan Rusak

Tafsir Maqashidi Tegaskan Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki sebagai Warga Negara Terhormat

Parlemen Irak Sahkan UU Pernikahan Anak, Begini Dampak Buruknya

Dampak Polusi Udara

Melihat pemandangan tersebut selama satu minggu membuat saya berpikir apa tidak bahaya asap dari membakar tersebut, baik pada lingkungan maupun pada kesehatan warga di sana.

Sebab, asap yang dihasilkan dari pembakaran sampah mengandung zat beracun yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan. Asap hasil pembakaran akan selalu mengepul dan menyebar di udara sehingga menimbulkan polusi dan bahaya bagi masyarakat.

Tidak hanya itu, bahan kimia dari hasil pembakaran sampah juga dapat masuk ke dalam rantai makanan melalui hewan dan tumbuhan. Selanjutnya hasil dari produk tersebut bisa saja dikonsumsi oleh manusia. Sehingga bahan kimia tersebut dapat mencemari tubuh.

Secara umum, polusi udara akibat pembakaran sampah menimbulkan banyak penyakit, antara lain gangguan pernapasan, penyakit kulit, iritasi, kanker, gangguan tumbuh kembang, gangguan reproduksi, katarak bahkan kematian.

Melansir dari Kompas.com, salah satu ancaman lingkungan terbesar di dunia menurut WHO (World Health Organization) adalah polusi udara. Polusi udara dianggap sebagai ancaman kesehatan terbesar di dunia berdasarkan bukti yang jelas dari Pedoman Kualitas Udara Global (AQG).

Bukan hanya sebagai ancaman lingkungan, polusi udara juga mempengaruhi kesehatan masyarakat. Terutama bagi kelompok yang rentan seperti anak-anak dan ibu hamil.

Kelompok rentan akan lebih terpapar bahaya polusi udara dari pembakaran sampah, termasuk anak-anak dan ibu hamil. Anak-anak yang terbiasa menghirup polusi udara mengalami hambatan pertumbuhan akibat timbal dari polusi udara. Sehingga menyebabkan paru-parunya tidak berfungsi maksimal.

Selain itu, polusi udara mempengaruhi kesehatan otak dan mental mereka. Adapun bagi ibu hamil, menghirup polusi udara akan sangat berbahaya bagi sistem reproduksi dan janinnya.

Hal-hal yang Dapat Masyarakat Paniis Lakukan

Melihat dampak buruk dari asap pembakaran sampah tersebut, menurut saya setiap masyarakat harus mulai saling bekerjasama dalam mengurangi produksi sampah plastik. Termasuk kita harus memilah sampah yang masih bisa kita daur ulang.

Di sisi lain pemerintah desa juga sudah saatnya untuk segera merealisasikan rencana pengelolaan sampah masyarakat di Desa Paniis.

Sebab sebagaimana yang Ibu Dian, selaku Kepala Dusun blok Pon desa Paniis menyampaikan bawa sistem pengelolaan sampah desa Paniis untuk saat ini masih dengan sistem pembakaran di masing-masing lingkungan warga. Tetapi sudah ada wacana tentang program pemungutan (pengumpulan) sampah ke rumah-rumah warga dengan penetapan iuran yang akan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) kelola.

Sementara TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sudah ada, tinggal kelengkapan dan teknisnya saja yang masih dalam rancangan sampai pada pelaksanaan nanti.

Oleh karena itu, baiknya pemerintah desa segera merealisasikan wacana dari program tersebut. Karena jika kebiasaan membakar sampah ini terus berlanjut, bisa menimbulkan banyak bahaya. Baik terhadap kelestarian lingkungan, maupun pada kesehatan masyarakat. []

Tags: dampakdesaMasayarakatPaniisPembakaranPolusiSampahUdaraWarga
Achmad Nanang Firdaus

Achmad Nanang Firdaus

Saya adalah mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Peran Aisyiyah

Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan

20 Mei 2025
Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas

Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama

20 Mei 2025
Inses

Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

17 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Inses

Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menyusui Anak dalam Pandangan Islam
  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version