• Login
  • Register
Jumat, 4 Juli 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Personal

Dari Mamah dan Bapak, Aku Belajar: Pekerjaan Domestik itu Tugas Bersama

Kan rumah ini kan milik bersama, jadi ya setiap anggota keluarga sebaiknya harus saling bertanggungjawab dalam setiap pekerjaan rumah tangganya

Riska Indrawati Riska Indrawati
10/01/2024
in Personal
0
Kerja Domestik

Kerja Domestik

466
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Keluarga menjadi unit terkecil untuk aku bisa belajar banyak hal, terutama kepada kedua orang tuaku. Kepadanya aku bisa belajar bahwa semua kerja-kerja domestik dan publik menjadi kerja-kerja seluruh anggota keluarga.

Dalam kehidupan sehari-hari aku menyaksikan langsung bagaimana mamah dan bapakku saling berbagi peran dalam mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga. Bahkan tidak jarang mereka melibatkan aku dan adikku.

Misalkan pada pagi hari, sebelum mamah dan bapak pergi bekerja keduanya saling berbagi peran. Mamah biasanya bagian masak untuk sarapan, sedangkan bapak biasanya nyuci pakaian. Dan aku dengan adikku bagian nyapu dan ngepel rumah. Kerja-kerja seperti ini lah yang biasa keluarga kami lakukan tiap hari.

Mungkin bagi tetangga yang melihat bapakku mencuci pakaian kemudian menjemur pakaian dianggapnya sebagai hal aneh. “Laki-laki ko nyuci dan jemur pakaian”. Bahkan sering dianggap sebagai suami-suami yang takut istri.

Perkataan seperti itu sempat aku dengar dari beberapa tetangga yang mencibir kebiasan bapak yang sering mencuci dan menjemur pakaian.

Baca Juga:

Belajar dari Khansa binti Khidam Ra: Perempuan yang Dipaksa Menikah Berhak untuk Membatalkannya

Lelaki Patriarki : Bukan Tidak Bisa tapi Engga Mau!

Belajar dari Kehidupan Rumah Tangga Nabi: Menyelesaikan Konflik Tanpa Kekerasan

Pentingnya Komitmen Suami dan Istri dalam Kerja Domestik dan Publik

Namun saat ada perkataan itu muncul dari beberapa tetangga, biasanya mamah dan bapak langsung berbicara kepada kami. “Dah biarkan aja, mereka itu ngga ngerti, kalau pekerjaan rumah tangga jika dikerjakan dengan bareng-barengkan, terasa lebih ringan. Bahkan akan lebih cepat juga.”

Bahkan menurut orang tua kami, “ngga ada salahnya laki-laki ikut mengerjakan pekerjaan di dalam rumah tangga. Kan rumah ini kan milik bersama, jadi ya setiap anggota keluarga sebaiknya harus saling bertanggungjawab dalam setiap pekerjaan rumah tangganya.”   

Dengan melihat seluruh praktik yang dilakukan oleh kedua orang tua kami, aku menjadi sadar bahwa apa yang mereka lakukan adalah praktik yang sebetulnya sudah sesuai dengan anjuran dalam agama Islam.

Pandangan Islam

Karena dalam Islam, seperti dalam beberapa catatan hadis, Nabi Muhammad Saw pernah menyampaikan bahwa seluruh pekerjaan domestik adalah tanggung jawab bersama, suami dan istri.

Adapun isi Hadis sebagai berikut:

Aswad bin Yazid berkata, “Aku bertanya kepada Aisyah Ra. mengenai apa yang Nabi Muhammad Saw perbuat di rumah. Aisyah menjawab, “Beliau selalu membantu keluarganya. Ketika datang waktu shalat, beliau bergegas pergi untuk melaksanakan shalat.” (Shahih al-Bukhari).

Teks ini, menurut Kiai Faqihuddin Abdul Kodir seperti di dalam buku 60 Hadis Shahih, bercerita tentang sisi kehidupan Nabi Muhammad Saw yang tidak segan-segan untuk ikut melakukan kerja-kerja rumah tangga.

Oleh sebab itu, dengan adanya teladan yang Nabi Muhammad berikan dalam melakukan kerja domestik bagi saya menjadi contoh yang baik bahkan bernilai pahala. Karena kerja domestik juga bagian dari sunah nabi.

Dengan begitu, hal inilah yang sebaiknya banyak orang harus pahami bahwa kerja domestik itu tidak memiliki jenis kelamin. Dan bukan pekerjaan perempuan. Melainkan kerja domestik adalah kerja bersama seluruh anggota keluarga.

Bahkan apa yang dilakukan oleh bapak juga pernah Nabi Muhammad Saw lakukan artinya hal ini sejalan dengan ajaran Islam. Maka jangan pernah merendahkan pekerjaan rumah tangga. Karena jika kalian merendahkan laki-laki melakukan kerja domestik, maka ia merendahkan apa yang pernah nabi kerjakan.

Oleh karena itu, mari kita jadikan semua pekerjaan domestik menjadi kerja bersama seluruh anggota keluarga. []

Tags: AkuBapakbelajardomestikkerjaMamahTugas bersama
Riska Indrawati

Riska Indrawati

Saya adalah Mahasantriwa Sarjana Ulama Perempuan Indonesia (SUPI) Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon.

Terkait Posts

Ruang Aman, Dunia Digital

Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

3 Juli 2025
Vasektomi

Vasektomi, Gender, dan Otonomi Tubuh: Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kelahiran?

2 Juli 2025
Narasi Pernikahan

Pergeseran Narasi Pernikahan di Kalangan Perempuan

1 Juli 2025
Toxic Positivity

Melampaui Toxic Positivity, Merawat Diri dengan Realistis Ala Judith Herman

30 Juni 2025
Second Choice

Women as The Second Choice: Perempuan Sebagai Subyek Utuh, Mengapa Hanya Menjadi Opsi?

30 Juni 2025
Tradisi Ngamplop

Tradisi Ngamplop dalam Pernikahan: Jangan Sampai Menjadi Beban Sosial

29 Juni 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Konten Kesedihan

    Fokus Potensi, Difabel Bukan Objek Konten Kesedihan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ketika Istilah Marital Rape Masih Dianggap Tabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengapa Perceraian Begitu Mudah untuk Suami?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meninjau Ulang Cara Pandang terhadap Orang yang Berbeda Keyakinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Komitmen Disabilitas untuk Isu Iklim
  • Merencanakan Anak, Merawat Kemanusiaan: KB sebagai Tanggung Jawab Bersama
  • Kisah Jun-hee dalam Serial Squid Game dan Realitas Perempuan dalam Relasi yang Tidak Setara
  • Bisnis Mentoring Poligami: Menjual Narasi Patriarkis atas Nama Agama
  • Laki-laki Juga Bisa Jadi Penjaga Ruang Aman di Dunia Digital

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID