• Login
  • Register
Minggu, 18 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Aktual

Dr. Nur Rofiah: Peran Perempuan di Ruang Publik Memiliki Akar Kuat

Tak hanya dalam sejarah Islam, Indonesia pun memiliki banyak perempuan yang memainkan peran penting di ruang publik. Nyai Nur Rofiah mencontohkan empat sultanah di Aceh—Safiyatuddin dan Nakiyatuddin

Redaksi Redaksi
28/03/2025
in Aktual
0
Peran Perempuan di ruang

Peran Perempuan di ruang

641
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Anggota Majelis Musyawarah Keagamaan (MM) Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) Dr. Nyai Hj. Nur Rofiah, Bil. Uzm menegaskan bahwa peran perempuan di ruang publik memiliki akar kuat, baik dalam sejarah Islam maupun sejarah Indonesia.

“Malam ini kita diberi kesempatan untuk merefleksikan tafsir Al-Qur’an tentang peran perempuan di luar rumah,” ujar Dr. Nyai Nur Rofiah di hadapan ribuan jamaah salat tarawih. Ia menyoroti bagaimana Islam sejak awal telah memberikan ruang bagi perempuan untuk berperan aktif di masyarakat.

Menurutnya, sejarah Islam mencatat banyak tokoh perempuan yang berkiprah di ruang publik. “Sayyidah Khadijah adalah pebisnis andal, Sayyidah Aisyah menjadi guru para sahabat, dan Sayyidah Nusaibah bahkan turut berperang,” jelasnya.

Tak hanya dalam sejarah Islam, Indonesia pun memiliki banyak perempuan yang memainkan peran penting di ruang publik. Nyai Nur Rofiah mencontohkan empat sultanah di Aceh—Safiyatuddin, Nakiyatuddin, Zakiyatuddin, dan Kamalat Syah—yang memimpin selama 58 tahun.

Ia juga menyebut Rahmah El-Yunusiyah, pendiri Diniyah Puteri Padang Panjang, yang menginspirasi Universitas Al-Azhar Kairo membuka Kulliyyatul Banat (Fakultas Perempuan).

Baca Juga:

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Membantah Ijma’ yang Melarang Perempuan Jadi Pemimpin

Tafsir Hadits Perempuan Tidak Boleh Jadi Pemimpin Negara

“Di Jawa Timur, kita punya Nyai Khoiriyah yang mendirikan Madrasah Lil-Banat di Mekah. Keilmuan agamanya sangat dihormati, bahkan oleh para ulama laki-laki,” lanjutnya.

Hingga hari ini, Indonesia terus memberi ruang bagi perempuan untuk berkiprah. Banyak perempuan yang menjadi rektor perguruan tinggi Islam, hakim, anggota DPR RI, bahkan pernah menjadi presiden. Namun, menurut Nyai Nur Rofiah, masih ada sebagian pihak yang mempertanyakan apakah hal ini sesuai dengan ajaran Islam.

“Bukankah tempat terbaik bagi perempuan adalah di rumah? Mari kita refleksikan bersama!” pungkasnya, mengajak jamaah untuk merenungkan peran perempuan dalam perspektif Islam yang lebih luas.

Ceramah Nyai Nur Rofiah menjadi pengingat bahwa perempuan bukan hanya memiliki hak. Tetapi juga potensi besar dalam membangun masyarakat, sebagaimana yang telah para tokoh perempuan dalam sejarah contohkan kepada kita. []

Tags: Akar KuatDr. Nur Rofiahperanperempuanruang publik
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Bersama Ulama dan Guru Perempuan, Bangkitlah Bangsa!

16 Mei 2025
Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan

KUPI Gelar Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia: Seruan Bangkit dari Krisis Kemanusiaan

14 Mei 2025
Media

Media Punya Peran Strategis dalam Mencegah Konflik Akibat Tidak Dipenuhinya Hak Keberagamaan

26 April 2025
Perempuan bukan Tamu di Ruang Publik

Perempuan Bukan Tamu di Ruang Publik

1 April 2025
Makhluk Intelektual

Laki-laki dan Perempuan adalah Makhluk Intelektual dan Spiritual

1 April 2025
Perempuan bisa menjadi Pemimpin

Perempuan Bisa Menjadi Pemimpin: Tafsir QS. An-Nisa Ayat 34 dalam Perspektif Keadilan Hakiki Islam

1 April 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Nyai Ratu Junti

    Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Grup Facebook Fantasi Sedarah: Wabah dan Ancaman Inses di Dalam Keluarga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inses Bukan Aib Keluarga, Tapi Kejahatan yang Harus Diungkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menilik Relasi Al-Qur’an dengan Noble Silence pada Ayat-Ayat Shirah Nabawiyah (Part 1)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil
  • Keberhasilan Anak Bukan Ajang Untuk Merendahkan Orang Tua

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version