• Login
  • Register
Rabu, 21 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Khazanah Hikmah

Fatimah binti Abbas Al-Baghdadiyah: Sosok Perempuan Ulama yang Cerdas

Beberapa santrinya ialah Sayyidah Aisyah binti Shiddiq, istri ulama terkenal Al-Mizzi dan putrinya yang bernama Zainab, yang kelak menjadi istri Ibnu Katsir.

Redaksi Redaksi
14/11/2023
in Hikmah, Pernak-pernik
0
Fatimah binti Abbas al-Baghdadiyah

Fatimah binti Abbas al-Baghdadiyah

424
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Fatimah binti Abbas al-Baghdadiyah adalah perempuan ulama yang dikenal luas sebagai ulama besar yang kualitasnya mengungguli banyak ulama laki-laki.

Masyarakat dari berbagai penjuru negara datang kepadanya untuk belajar ilmu pengetahuan Islam dan menghafal al-Qur’an.

Di tangannya, banyak masyarakat yang hafal al-Qur’an dan menguasai keilmuan Islam. Beberapa santrinya ialah Sayyidah Aisyah binti Shiddiq, istri ulama terkenal Al-Mizzi. Dan putrinya yang bernama Zainab, yang kelak menjadi istri Ibnu Katsir.

Di samping menyampaikan atau memberi fatwa Fatimah binti Abbas juga perempuan yang aktif berdakwah melalui mimbar-mimbar untuk amar makruf nahi mungkar.

Ia menentang keras praktik aliran tarekat tertentu yang membolehkan pergaulan bebas laki-laki dan perempuan dan praktik-praktik homoseksualitas.

Baca Juga:

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

Mengenal Nyi Hindun, Potret Ketangguhan Perempuan Pesantren di Cirebon

Ibu Nyai Hj. Djamilah Hamid Baidlowi: Singa Podium dari Bojonegoro

Shalahuddin ash-Shafii, seorang ulama besar, memberikan kesaksiannya mengenai hal ini:

“Ia ( Fatimah binti Abbas al-Baghdadiyah) naik ke mimbar. Ia menyampaikan pengajian atau ceramah umum untuk menasihati kaum perempuan. Berkat nasihatnya, banyak perempuan sadar dan bertaubat, hati mereka yang keras menjadi lembut. Banyak di antara mereka menangis, menyesali perbuatannya.”

Mendirikan Pesantren

Awal abad ke 8 H, Fatimah binti Abbas al-Baghdadiyah pindah ke Kairo, Mesir. Di tempat ini, ia juga sangat dikenal, bahkan semakin cemerlang. Ia mendirikan pondok pesantren besar berkat bantuan istri gubernur bernama Khatun binti Malik azh-Zhahir, Babres.

Pesantren ini menampung, menyediakan tempat, sekaligus memberikan beasiswa untuk kaum fakir, miskin, para musafir, dan mereka yang tidak punya tempat tinggal.

Kemudian, para santri lantas belajar, mengaji, atau menghafal al-Qur’an, mengaji kitab kuning, dan sebagainya.

Syekhah Fatimah wafat pada saat jamaah haji berkumpul di Arafat, tepatnya pada tanggal 9 Dzulhijjah, 714 H/1314 M, saat usianya menginjak delapan puluhan tahun.

Jenazahnya dimakamkan di Hay Zhahir, Kairo. Jenazahnya diantar oleh puluhan ribu masyarakat dalam keadaan penuh duka.

Banyak sekali penulis besar dan sejarawan yang menulis nama perempuan ulama ini dalam karya-karyanya. Di antaranya: Shalahuddin ash-Shafdi dalam kitab A’yan al-Ashr wa Awan an-Nasrs, Taqiyyuddin al-Mugrizi dalam Al-Mawa’izh fi Dzikr al-Khuthath wa al-Atsar.

Kemudian, Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah wa an-Nihayah, Imam adz-Dzahabi dalam Al-Tbar fi Khabar Man Ghabar.

Lalu Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Ad-Durar al-Kaminah fi A’yan al-Miah ats-Tsaminah, Ibnu Rajab al-Hanbali dalam Dzail ala Thabaqat al-Hanabilah, dan lain-lain. []

Tags: cerdasFatimah binti Abbas al-BaghdadiyahPerempuan Ulamasosok
Redaksi

Redaksi

Terkait Posts

Menyusui Anak

Menyusui Anak dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
KB

KB dalam Pandangan Riffat Hassan

20 Mei 2025
KB

KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

20 Mei 2025
KB dalam Islam

KB dalam Pandangan Islam

20 Mei 2025
Bersyukur

Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

19 Mei 2025
Pemukulan

Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

18 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Bangga Punya Ulama Perempuan

    Saya Bangga Punya Ulama Perempuan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • KB dalam Pandangan Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Menyusui Anak dalam Pandangan Islam
  • Peran Aisyiyah dalam Memperjuangkan Kesetaraan dan Kemanusiaan Perempuan
  • KB dalam Pandangan Riffat Hassan
  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB Menurut Pandangan Fazlur Rahman

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version