Mubadalah.id – Festival Mubadalah akan digelar di kawasan Yayasan Fahmina pada tanggal 26-28 April 2019 mendatang. Festival Mubadalah menjadi salah satu bagian untuk merayakan kerja-kerja offline dan online terhadap pemberdayaan perempuan. (Baca: 2 Langkah Pemberdayaan Perempuan Menurut Buya Husein)
Ketua Panitia Festival Mubadalah, Alifatul Arifiati mengatakan, kegiatan ini sangat penting untuk memperkuat sinergi antara kerja offline dan online. (Baca: Forum Masyarakat Sipil Cirebon Dorong Rehabilitasi dan Reintegrasi Mantan Pelaku Kasus Terorisme)
Kegiatan ini juga untuk mempertemukan para penulis dan pembaca media online. (Baca: 3 Alasan Kenapa Pemilu Online Belum Siap Dilaksanakan di Indonesia)
“Dalam Festival Mubadalah ini nantinya akan mendiskusikan rencana-rencana penulisan akademik terkait isu-isu relasi keadilan gender dalam perspektif Islam,” kata Mbak Alif, panggilan akrabnya saat ditemui Mubadalahnews di kawasan Yayasan Fahmina, Selasa, 09 April 2019. (Baca: Yayasan Fahmina Gelar Bukber Dengan Warga RT 03 Swasembada-Karyamulya)
Menurutnya, Festival Mubadalah akan diadakan untuk merayakan kerja-kerja offline untuk pemberdayaan perempuan yang telah dilakukan dari jaringan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) dan kerja-kerja online yang telah dilakukan dari berbagai media. (Baca: Menanti Hasil Fatwa KUPI dan Kokohnya Bangunan Epistemologi Part I)
“Dalam Festival Mubadalah nanti juga akan ada diskusi dan rencana penulisan terkait dengan perspektif mubadalah,” kata perempuan yang menjabat sebagai Manager Program Islam dan Demokrasi Fahmina Institute. (Baca: Demokrasi Indonesia Mengalami Kemajuan, Tetapi…) (RUL)