• Login
  • Register
Rabu, 4 Juni 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Film

Film 1 Kakak 7 Ponakan dan Realitas Manusia tak Bisa Membahagiakan Semua Orang

Punya impian memang tidak pernah salah, tapi kondisi memang tak selalu berjalan sesuai rencana kita.

Salsabila Septi Salsabila Septi
06/02/2025
in Film
0
Film 1 Kakak 7 Ponakan

Film 1 Kakak 7 Ponakan

1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Satu hal yang cukup menarik bagi saya saat ini adalah kualitas film Indonesia yang tak kalah dengan garapan luar negeri. Selain dari sisi sinematografi yang memanjakan mata, alur cerita film indonesia kini tampak segar dan dekat dengan kehidupan.

Salah satunya adalah film pertama yang saya temukan di tahun yang berjudul 1 kakak 7 keponakan. Dari beragam review yang saya dapatkan melalui sosial media, akhirnya saya memutuskan untuk menjadikannya film pertama saya di tahun 2025.

1 Kakak 7 Ponakan, Menghidupkan Film Indonesia

Dunia perfilman Indonesia tampaknya memang lebih hidup daripada sebelumnya. Saya masih ingat betul bahwa film luar negeri banyak mengisi layar lebar. Tetapi kini film nasional secara eskalasi yang lebih mendominasi. Walau demikian, media streaming mulai lebih diminati, tetapi saya masih tetap bangga dengan kemajuan perfilman Indonesia.

Saya tak akan bercerita mengenai bagaimana jalan ceritanya. Jika melihat dari sinopsisnya, karya garapan Yandy Laurens ini punya kisah yang lekat dengan kehidupan pada umumnya. Karyanya terinspirasi dari sinetron dengan judul sama yang tayang pada 1990 an. Film 1 Kakak 7 Ponakan ini berkisah tentang kehidupan seorang fresh graduate yang punya banyak rencana ketika lulus kuliah.

Impian Tak Pernah Salah

Punya impian memang tidak pernah salah, tapi kondisi memang tak selalu berjalan sesuai rencana kita. Tampaknya itu jadi salah satu kalimat yang mengambarkan karya ini. Kehidupan awal tokoh utama dimulai ketika kakak tertuanya meninggal dalam waktu yang tidak berselang lama. Yang mana setelah itu ia mendapat tanggung jawab untuk mengurus adik dan juga para keponakannya.

Memang jika dibayangkan apalagi dengan kondisi kini tampak menyulitkan. Di tengah beragam ketakutan fresh graduate, atau apapun itu karya ini hadir sebagai pengingat bahwa kita tidak dapat menyenangkan semua orang. Tampaknya konsep ini terlalu umum bukan? Tapi menurut saya sendiri sebuah karya yang bagus adalah karya yang dapat menjadi bahan perbincangan dengan segala sudut pandang.

Baca Juga:

Luka Ibu Sebelum Suapan Terakhir (Bagian 1)

Dekonstruksi Pandangan Subordinatif terhadap Istri dalam Rumah Tangga

Pengalaman Kemanusiaan Perempuan dalam Film Cocote Tonggo

Budaya Gosip dan Stigma atas Perempuan dalam Film Cocote Tonggo (2025)

Standar ganda emang sering kita lakukan dalam kehidupan nyata. Atau bahkan saat ini bukan hanya ganda tapi bermacam-macam standar. Efeknya karna apa? Karna tipisnya dunia maya dan nyata. Apa yang ditunjukkan melalui media sosial emang terlalu gemerlap. Bahkan tidak realistis, dan itu memang fungsi sosial media.

Jika kembali lagi pada film 1 kakak 7 keponakan aku belajar tentang bagaimana mengatur kebahagiaan. Bukan kebahagiaan tentang banyaknya followers, pembaca atau like yang kita dapat di media sosial. Tapi tentang bagaimana kita membahagiakan orang-orang sekitar kita. Konflik yang sutradara munculkan dalam cerita tersebut memang terkadang dapat terlupakan oleh beberapa orang.

Film Keluarga yang Menarik

Sama halnya ketika ada permasalahan dengan keluarga. Ada beberapa yang menganggap rumah memang bukan tempatnya pulang. Dan memang, sama seperti kita keluarga juga terkadang memakai topeng, bermain peran, berperilaku kuat atau bahkan otoriter. Tapi bagaimana lagi, keluarga, teman atau bahkan pasangan sekalipun juga manusia yang tak sempurna.

Sejujurnya banyak hal menarik lain yang sutradara suguhkan melalui film ini. Terlepas dari jalan ceritanya, konflik yang pemerannya alami, hingga kisah yang tampak nyata beberapa orang alami. Film 1 kakak 7 keponakan juga jadi refleksi sendiri bagi aku kalo gausah terlalu memusingkan apa yang tidak bisa kita kontrol.

Bahkan ada waktunya ketika kita bisa merasa bahagia dengan kondisi. Entah belum tahu juga kapan waktu itu akan datang. Jika akhir pekan ini kamu belum ada rencana kegiatan, film 1 kakak 7 keponakan dapat jadi teman di akhir pekanmu ya! []

Tags: Film 1 Kakak 7 PonakanFilm IndonesiakeluargaRelasiReview Film
Salsabila Septi

Salsabila Septi

Menulis untuk ketenangan, dan menjaga alam untuk kemaslahatan.

Terkait Posts

Resident Playbook

Resident Playbook dan Pentingnya Perspektif Empati dalam Dunia Obgyn

4 Juni 2025
Film Cocote Tonggo

Pengalaman Kemanusiaan Perempuan dalam Film Cocote Tonggo

31 Mei 2025
Film Cocote Tonggo

Budaya Gosip dan Stigma atas Perempuan dalam Film Cocote Tonggo (2025)

28 Mei 2025
Self Awareness

Self Awareness Ala Oh Yi Young di Resident Playbook

24 Mei 2025
Pengepungan di Bukit Duri

Film Pengepungan di Bukit Duri : Kekerasan yang Diwariskan

21 Mei 2025
Film Pendek Memanusiakan Difabel

Film Pendek Memanusiakan Difabel: Sudahkah Inklusif?

7 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Resident Playbook

    Resident Playbook dan Pentingnya Perspektif Empati dalam Dunia Obgyn

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ragam Pendapat Ahli Fiqh tentang Aurat Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ibadah Kurban dan Hakikat Ketaatan dalam Islam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Batasan Aurat Perempuan dalam Tinjauan Madzhab Fiqh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Memaknai Aurat Perempuan secara Utuh
  • Ibadah Kurban dan Hakikat Ketaatan dalam Islam
  • Batasan Aurat Perempuan dalam Tinjauan Madzhab Fiqh
  • Dari Brain Rot ke Brain Refresh, Pentingnya Menjaga Kesehatan Akal
  • Ragam Pendapat Ahli Fiqh tentang Aurat Perempuan

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID