• Login
  • Register
Senin, 19 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Film

Film Freedom Writers: Tak Apa Menjadi Perempuan Biasa

Gruwell saat ini menjadi seorang motivator perempuan yang menyebarkan pesan-pesan dinamisnya kepada siswa, guru, dan pebisnis di seluruh dunia.

Indah Fatmawati Indah Fatmawati
22/12/2024
in Film, Rekomendasi
0
Film Freedom Writers

Film Freedom Writers

799
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Terlahir menjadi orang biasa dan hidup sederhana tidak juga menjadi penghalang bagi setiap perempuan untuk menggapai sebuah kesuksesan. Adagium tersebut ternyata juga tidak hanya terjadi di Indonesia. Di Amerika Serikat misalnya, terdapat Erin Gruwell yang kisah hidupnya sempat diangkat ke layar lebar.

Kisah hidup Erin Gruwell sebagai seorang guru yang fenomenal ini beberapa waktu lalu menjadi liputan berbagai media. Ia menjadi orang yang sangat berpengaruh, hingga mendapat tanda penyematan sebagai Guru Terhormat California State University, Long Beach.

Penobatan tersebut tak lain karena perannya menciptakan ruang aman bagi bertumbuhnya siswa kelas 203 yang sekarang kisahnya sangat mendunia. Tentu banyak tantangan yang harus Gruwell hadapi sebelumnya. Bagaimanakah kisahnya?.

Erin Gruwell Awalnya Terlahir sebagai Perempuan Biasa

Kisah Gruwell ini menjadi sebuah film yang berjudul Freedom Writers. Film Freedom Writers ini berdasarkan kisah nyata yang menceritakan bagaimana Gruwell yang terlahir sebagai perempuan biasa melewati masa-masanya saat menjadi guru baru yang harus membimbing siswa-siswanya yang sangat kacau.

Para siswa yang terdiri dari beragam suku dan ras selalu berbuat onar di kelas karena isu rasisme. Mereka selalu beranggapan jika kekerasan adalah jalan keluar untuk menyelesaikan masalah. Bagi mereka, menjaga dan mempertahankan eksistensi salah satu ras merupakan sebuah kehormatan yang menjadi nilai yang mereka pedomani.

Gruwell berusaha menanamkan sikap toleransi kepada siswa-siswanya dan meminta mereka untuk berhenti melakukan kekerasan terhadap satu sama lain. Dalam sebuah adegan, Gruwell menemukan gambar rasis salah satu siswanya yang mengolok-olok salah satu siswa kulit hitam.

Baca Juga:

Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

Gruwell akhirnya menggunakan gambar tadi untuk menjelaskan pada muridnya tentang peristiwa Holocaust (genosida terhadap kira-kira enam juta Yahudi Eropa selama Perang Dunia II yang didukung oleh negara Jerman Nazi).

Pantang Menyerah Meskipun Harus Berpayah-payah

Dari semua siswa di kelas ternyata hanya satu siswa yang tahu peristiwa Holocaust tersebut. Hal ini terjadi karena para siswa tidak pernah membaca buku dan tidak pernah mendapatkan akses untuk meminjamnya.

Alasannya karena siswa kelas tersebut terkenal memiliki nilai yang rendah, suka membuat onar dan pihak perpustakaan beranggapan jika memberikan pinjaman buku kepada mereka hanya akan membuat buku-buku rusak, sementara sekolah tidak mempunyai banyak anggaran untuk pengadaan buku baru.

Gruwell mencoba audiensi dengan pejabat pendidikan Long Beach setelah mendapati siswa-siswinya tidak bisa mengakses buku-buku perpustakaan, namun hasilnya tetap nihil. Akhirnya Gruwell bekerja paruh waktu pada dua tempat, yakni sebagai penjaga stand pakaian dalam yang berada di Mall dan menjadi penerima tamu hotel JW Marriott. Pekerjaan itu ia lakoni demi mendapat uang lebih agar bisa membeli buku-buku yang akan ia bagikan kepada siswanya.

Singkat cerita, Gruwell memberikan buku-buku Anne Frank yang sangat para siswa minati, mengajaknya melaksanakan study tour ke museum toleransi, makan malam di JW Marriott dan menghadirkan para korban Holocaust yang masih hidup untuk berdiskusi dengan mereka. Gruwell menanggung seluruh biaya karena tak mungkin memaksa para siswa yang berasal dari ekonomi bawah untuk membayar semua itu.

Perempuan Tetap Berdaya Meskipun Dunia Tak Mendukungnya

Perjuangan Erin Gruwell yang awalnya penuh tantangan dan tak mendapatkan dukungan, akhirnya membuahkan hasil. Para siswa yang tadinya merupakan anak-anak putus asa, suka membuat onar dan dianggap tidak bisa sukses pada akhirnya menjadi orang-orang yang luar biasa.

Pada tahun 1999, Gruwell dan para siswanya akhirnya sukses menerbitkan buku dengan judul Freedom Writers Diary yang berisi kumpulan tulisan kehidupan siswanya, bagaimana mereka dilecehkan, dipenjara, melihat teman dan keluarga mereka meninggal, diusir, dan ditembak karena isu rasisme.

Ia dan para siswanya juga mampu mendirikan organisasi nonprofit yang diberi nama The Freedom Writers Foundation. Organisai tersebut telah menerima banyak penghargaan, termasuk Spirit of Anne Frank Award yang bergengsi.

Pada rentang 1994 sampai 1998, Freedom Writers mendapatkan banyak liputan media, termasuk penampilan di The Oprah Winfrey Show, Primetime Live, Good Morning America, dan The View. Gruwell saat ini menjadi seorang motivator perempuan yang menyebarkan pesan-pesan dinamisnya kepada siswa, guru, dan pebisnis di seluruh dunia.

Salah satu pesan dari film Freedom Writers yang bisa memotivasi perempuan lainnya agar tetap berdaya yakni: “Kita bisa menjadi orang yang berharga dengan hanya melakukan tindakan sederhana. Sesedarhana menyalakan lilin di kegelapan ruangan kita.” []

Tags: Erin GruwellFilm Freedom Writersguruperempuanstigma
Indah Fatmawati

Indah Fatmawati

Sebagai pembelajar, tertarik dengan isu-isu gender dan Hukum Keluarga Islam

Terkait Posts

Nyai A’izzah Amin Sholeh

Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

18 Mei 2025
Dialog Antar Agama

Merangkul yang Terasingkan: Memaknai GEDSI dalam terang Dialog Antar Agama

17 Mei 2025
Kashmir

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

16 Mei 2025
Perempuan Fitnah

Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

15 Mei 2025
Pendidikan Seks

Pendidikan Seks bagi Remaja adalah Niscaya, Bagaimana Mubadalah Bicara?

14 Mei 2025
Kebebasan Berekspresi

Kebebasan Berekspresi dan Kontroversi Meme Prabowo-Jokowi

13 Mei 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kehamilan Tak Diinginkan

    Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Ratu Junti, Sufi Perempuan dari Indramayu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • KUPI Resmi Deklarasikan Mei sebagai Bulan Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia
  • Menghindari Pemukulan saat Nusyuz
  • Nyai A’izzah Amin Sholeh dan Tafsir Perempuan dalam Gerakan Sosial Islami
  • Perempuan, Kehamilan Tak Diinginkan, dan Kekejaman Sosial
  • Memperhatikan Gizi Ibu Hamil

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version