• Login
  • Register
Selasa, 20 Mei 2025
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Film

Gangubai Kathiawadi: Film Pejuang Hak Perempuan di Wilayah Kamathipura

Sebagai tanda kasihnya terhadap Gangubai Kathiawadi, masyarakat mengenangnya dengan mengadakan perayaan khusus pada satu hari penuh

Karimah Iffia Rahman Karimah Iffia Rahman
20/05/2022
in Film
0
Gangubai Kathiawadi

Gangubai Kathiawadi

330
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Film Gangubai Kathiawadi kini menjadi salah satu film yang masuk di urutan Top Ten Netflix. Film ini diambil dari sebuah kisah nyata yang dituliskan dalam sebuah antologi kriminal milik Hussain S. Zaidi yang ditulis bersama Jane Borges tahun 2011 dengan judul “The Matriarch of Kamathipura” pada bab :Mafia Queens of Mumbai: Stories of Women from The Ganglands”.

Sinopsis Film Gangubai Kathiawadi

Film yang telah rilis pada 25 Februari 2021 ini menceritakan tentang kisah hidup Gangubai Kathiawadi yang hidup dan mimpinya bertolak 360 derajat setelah ia dijual oleh kekasihnya Ramnik untuk menjadi wanita pekerja seks di sebuah rumah bordil di wilayah Kamathipura.

Gangubai Kathiawadi yang terpaksa menjalani kehidupan kelamnya akhirnya bertekad mengubah nasibnya dengan bertahan hidup di rumah bordil untuk mencapai impian barunya, yaitu menjadi penguasa tidak hanya di rumah bordil Bibi Sheela (mucikari yang membelinya dari Ramnik seharga 1000 rupee) tetapi juga menjadi penguasa di wilayah Kamathipura.

Berikut adalah beberapa tekad Gangubai Kathiawadi dan perubahan yang terjadi di wilayah Kamathipura semenjak Gangubai mulai memperjuangkan hak-hak perempuan di wilayah Kamathipura khususnya hak-hak perempuan pekerja seks:

Memiliki Hari Libur

Tepat pada satu tahun keberadaan Gangubai Kathiawadi di rumah bordil Bibi Sheela, Gangubai meminta izin kepada Bibi Sheela untuk memberi para perempuan pekerja seks di rumah Bibi Shela berlibur dan menonton pertunjukan di bioskop. Meski tidak suka dan merasa merugi, Bibi Sheela tidak mencegah para perempuan dari rumah bordilnya yang satu persatu keluar untuk menonton bersama Gangubai.

Baca Juga:

Kashmir: Tanah yang Disengketakan, Perempuan yang Dilupakan

Ketika Sejarah Membuktikan Kepemimpinan Perempuan

Qiyas Sering Dijadikan Dasar Pelarangan Perempuan Menjadi Pemimpin

Membantah Ijma’ yang Melarang Perempuan Jadi Pemimpin

Memiliki Perlindungan

Sejak Bibi Sheela meninggal dan digantikan oleh Gangubai, para perempuan pekerja seks di rumah bordil yang kini dirawat oleh Gangubai memiliki perlindungan yang dapat dijamin keamanannya karena koneksi Gangubai dengan Rahim Lala, seorang “Raja Mumbai” pada masanya yang dikenal akan ketulusan dan juga sangat adil.

Bahkan Rahim Lala pun termasuk orang penting yang menolak ketika ada petisi dari pihak sekolah di sekitar Kamathipura yang menginginkan rumah-rumah bordil di wilayah Kamathipura dihancurkan sehingga menguatkan Gangubai untuk berjuang melawan orang-orang yang menindas hak-hak pekerja seks komersil.

Pernikahan di Kamathipura

Wilayah Kamathipura sangat terkenal dengan istilah mawar hitam karena di wilayah tersebut lah pusat pekerja seks komersil India berlangsung pada masanya. Sangat sulit bagi para perempuan pekerja seks untuk tidak “menjerumuskan” anak-anak perempuan mereka ke lubang kehidupan yang sama.

Termasuk mewujudkan pernikahan di lingkungan Kamathipura pada masa itu bagaikan hal yang mustahil. Kusum yang tidak ingin Roshni (anaknya) menjadi pekerja seks komersil selalu memberinya narkotika dan mengurungnya di kandang.

Namun Gangubai Kathiawadi berhasil mewujudkannya. Ia rela menjodohkan dan menikahkan Roshni dengan Afshan, laki-laki yang ia cintai setelah Ramnik agar menikah dengan Roshni sehingga pernikahan di wilayah Kamathipura bukan lagi hal yang tabu dan mustahil.

Pendidikan untuk Anak dari Para Pekerja Seks Komersil

Setelah Gangubai Kathiawadi berhasil mengalahkan Raziabai dan menjadi pemimpin di Kamathipura, ia pun memberikan perlawanan pada pihak sekolah yang ingin menghancurkan rumah bordil justru dengan menyekolahkan anak-anak yang ibunya bekerja sebagai pekerja seks.

Namun justru anak-anak tersebut sempat mendapatkan stigma dan diskriminasi sehingga justru pulang sekolah lebih cepat karena tidak diterima oleh guru yang seharusnya digugu lan ditiru.

Berhasil Mengalahkan Petisi

Terakhir yang sangat fenomenal dan tidak pernah dilupakan oleh masyarakat di sepanjang wilayah Kamathipura, Gangubai Kathiawadi berhasil mengalahkan petisi dan selama ia hidup tidak pernah ada satu pun pekerja seks komersil di Kamathipura yang menjadi tunawisma.

Bahkan Gangubai Kathiawadi meneruskan semangat dan tekadnya pada masyarakat di Kamathipura khususnya pada perempuan pekerja seks dengan petuah-petuahnya yang sangat kuat, menjadi pelecut untuk setiap perempuan.

Salah satunya berbunyi, “Ketika wanita adalah perwujudan dari kekuasaan, kekayaan, dan kecerdasan, lalu apa yang membuat para pria ini merasa begitu superior”. Karena prinsip dan ketulusannya yang terus memperjuangkan hak-hak perempuan, Gangubai menjadi mucikari yang paling disayang tidak hanya oleh 4000 wanita di Kamathipura tetapi juga oleh seluruh masyarakat.

Sebagai tanda kasihnya terhadap Gangubai Kathiawadi, masyarakat mengenangnya dengan mengadakan perayaan khusus pada satu hari penuh, dimana di hari tersebut seluruh kawasan Kamathipura dipenuhi oleh masyarakat yang berkumpul dengan pakaian bernuansa putih, sebagai tanda mengenang Gangubai Kathiawadi yang selalu mengenakan sari putih, dan juga menghargai jasa-jasanya yang selalu memperjuangkan hak-hak perempuan di Kamathipura. []

Tags: BollywoodFilmGangubai KathiawadiIndiaperempuan
Karimah Iffia Rahman

Karimah Iffia Rahman

Alumni Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta dan Kebijakan Publik SGPP Indonesia. Karya pertamanya yang dibukukan ada pada antologi Menyongsong Society 5.0 dan telah menulis lebih dari 5 buku antologi. Founder Ibuku Content Creator (ICC) dan menulis di Iffiarahman.com. Terbuka untuk menerima kerja sama dan korespondensi melalui [email protected].

Terkait Posts

Film Pendek Memanusiakan Difabel

Film Pendek Memanusiakan Difabel: Sudahkah Inklusif?

7 Mei 2025
Film Aku Jati Aku Asperger

Komunikasi Empati dalam Film Aku Jati Aku Asperger

5 Mei 2025
Film Pengepungan di Bukit Duri

Film Pengepungan di Bukit Duri: Bagaimana Sistem Pendidikan Kita?

3 Mei 2025
Otoritas Agama

Penyalahgunaan Otoritas Agama dalam Film dan Drama

25 April 2025
Film Indonesia

Film Indonesia Menjadi Potret Wajah Bangsa dalam Menjaga Tradisi Lokal

17 April 2025
Film Bida'ah

Film Bida’ah: Ketika Perempuan Terjebak Dalam Dogmatisme Agama

14 April 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Kekerasan Seksual Sedarah

    Menolak Sunyi: Kekerasan Seksual Sedarah dan Tanggung Jawab Kita Bersama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka: Bulan Mei Tonggak Kebangkitan Ulama Perempuan Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Memanusiakan Manusia Dengan Bersyukur dalam Pandangan Imam Fakhrur Razi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Ironi Peluang Kerja bagi Penyandang Disabilitas: Kesenjangan Menjadi Tantangan Bersama
  • KB dalam Pandangan Islam
  • Mengenal Jejak Aeshnina Azzahra Aqila Seorang Aktivis Lingkungan
  • Rieke Diah Pitaloka Soroti Krisis Bangsa dan Serukan Kebangkitan Ulama Perempuan dari Cirebon
  • Nyai Nur Channah: Ulama Wali Ma’rifatullah

Komentar Terbaru

  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Nolimits313 pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
[email protected]

© 2023 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2023 MUBADALAH.ID

Go to mobile version