Selasa, 14 Oktober 2025
  • Login
  • Register
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Gus Dur dan Daisaku Ikeda

    Belajar dari Gus Dur dan Daisaku Ikeda, Persahabatan adalah Awal Perdamaian

    Jurnalis Santri

    Sambut Hari Santri Nasional 2025, Majlis Ta’lim Alhidayah Gelar Pelatihan Jurnalistik Dasar untuk Para Santri

    Thufan al-Aqsha

    Dua Tahun Thufan al-Aqsha: Gema Perlawanan dari Jantung Luka Kemanusiaan

    Daisaku Ikeda

    Dialog Kemanusiaan Gus Dur & Daisaku Ikeda, Inaya Wahid Tekankan Relasi Lintas Batas

    Soka Gakkai

    Pimpinan Soka Gakkai Jepang: Dialog Antaragama Hilangkan Salah Paham tentang Islam

    Gus Dur dan Ikeda

    Masjid Istiqlal Jadi Ruang Perjumpaan Dialog Peradaban Gus Dur dan Daisaku Ikeda

    Fasilitas Ramah Disabilitas

    Teguhkan Komitmen Inklusif, Yayasan Fahmina Bangun Fasilitas Ramah Disabilitas

    UIN SSC Kampus Inklusif

    UIN SSC Menuju Kampus Inklusif: Dari Infrastruktur hingga Layanan Digital Ramah Disabilitas

    Makan Bergizi Gratis

    Ironi Makan Bergizi Gratis: Ketika Urusan Dapur Menjadi Kebijakan Publik

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Disabilitas intelektual

    Melatih Empati pada Teman Disabilitas Intelektual

    Alam

    Menjaga Alam, Menyelamatkan Ekosistem

    Diplomasi Iklim

    Ekofeminisme dalam Diplomasi Iklim

    Korban Kekerasan Seksual

    Membela Korban Kekerasan Seksual Bukan Berarti Membenci Pelaku

    Rumah Tangga atas

    Teladan Rasulullah Saw: Rumah Tangga Dibangun atas Dasar Saling Berbuat Baik

    Menjaga Lingkungan

    POV Islam dalam Menjaga Lingkungan

    Akhlak Mulia dalam

    Bakti Suami dan Istri: Akhlak Mulia dalam Relasi Rumah Tangga

    Gugatan Cerai Guru PPPK

    Martabat, Nafkah, dan Gagalnya Sistem yang tak Setara: Mengurai Fenomena Gugatan cerai Guru PPPK

    Merawat Kesehatan Mental

    Merawat Kesehatan Mental Sebagai Amal Kemanusiaan

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Keluarga sebagai Pertama dan Utama

    Menjadikan Keluarga sebagai Sekolah Pertama dan Utama

    Memperlakukan Anak Perempuan

    Rasulullah, Sosok Tumpuan Umat Manusia dalam Memperlakukan Anak Perempuan

    Akhlak Mulia

    Ketika Akhlak Mulia Menjadi Fondasi Relasi Suami Istri

    Taat dan Berbakti

    Bukan Hanya Istri, Suami Pun Harus Taat dan Berbakti

    berbuat Baik

    Suami dan Istri Harus Saling Berbuat Baik

    Dalam Rumah Tangga

    Menerapkan Prinsip Keadilan Hakiki dalam Rumah Tangga

    Berbuat Baik Kepada Perempuan

    Islam Memerintahkan Laki-Laki untuk Berbuat Baik kepada Perempuan

    Kesehatan Mental

    Rasulullah Pun Pernah Down: Sebuah Ibrah untuk Kesehatan Mental

    Ukuran Kesalehan

    Kesalehan Itu Dimulai dari Rumah

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Gus Dur dan Daisaku Ikeda

    Belajar dari Gus Dur dan Daisaku Ikeda, Persahabatan adalah Awal Perdamaian

    Jurnalis Santri

    Sambut Hari Santri Nasional 2025, Majlis Ta’lim Alhidayah Gelar Pelatihan Jurnalistik Dasar untuk Para Santri

    Thufan al-Aqsha

    Dua Tahun Thufan al-Aqsha: Gema Perlawanan dari Jantung Luka Kemanusiaan

    Daisaku Ikeda

    Dialog Kemanusiaan Gus Dur & Daisaku Ikeda, Inaya Wahid Tekankan Relasi Lintas Batas

    Soka Gakkai

    Pimpinan Soka Gakkai Jepang: Dialog Antaragama Hilangkan Salah Paham tentang Islam

    Gus Dur dan Ikeda

    Masjid Istiqlal Jadi Ruang Perjumpaan Dialog Peradaban Gus Dur dan Daisaku Ikeda

    Fasilitas Ramah Disabilitas

    Teguhkan Komitmen Inklusif, Yayasan Fahmina Bangun Fasilitas Ramah Disabilitas

    UIN SSC Kampus Inklusif

    UIN SSC Menuju Kampus Inklusif: Dari Infrastruktur hingga Layanan Digital Ramah Disabilitas

    Makan Bergizi Gratis

    Ironi Makan Bergizi Gratis: Ketika Urusan Dapur Menjadi Kebijakan Publik

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Disabilitas intelektual

    Melatih Empati pada Teman Disabilitas Intelektual

    Alam

    Menjaga Alam, Menyelamatkan Ekosistem

    Diplomasi Iklim

    Ekofeminisme dalam Diplomasi Iklim

    Korban Kekerasan Seksual

    Membela Korban Kekerasan Seksual Bukan Berarti Membenci Pelaku

    Rumah Tangga atas

    Teladan Rasulullah Saw: Rumah Tangga Dibangun atas Dasar Saling Berbuat Baik

    Menjaga Lingkungan

    POV Islam dalam Menjaga Lingkungan

    Akhlak Mulia dalam

    Bakti Suami dan Istri: Akhlak Mulia dalam Relasi Rumah Tangga

    Gugatan Cerai Guru PPPK

    Martabat, Nafkah, dan Gagalnya Sistem yang tak Setara: Mengurai Fenomena Gugatan cerai Guru PPPK

    Merawat Kesehatan Mental

    Merawat Kesehatan Mental Sebagai Amal Kemanusiaan

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Keluarga sebagai Pertama dan Utama

    Menjadikan Keluarga sebagai Sekolah Pertama dan Utama

    Memperlakukan Anak Perempuan

    Rasulullah, Sosok Tumpuan Umat Manusia dalam Memperlakukan Anak Perempuan

    Akhlak Mulia

    Ketika Akhlak Mulia Menjadi Fondasi Relasi Suami Istri

    Taat dan Berbakti

    Bukan Hanya Istri, Suami Pun Harus Taat dan Berbakti

    berbuat Baik

    Suami dan Istri Harus Saling Berbuat Baik

    Dalam Rumah Tangga

    Menerapkan Prinsip Keadilan Hakiki dalam Rumah Tangga

    Berbuat Baik Kepada Perempuan

    Islam Memerintahkan Laki-Laki untuk Berbuat Baik kepada Perempuan

    Kesehatan Mental

    Rasulullah Pun Pernah Down: Sebuah Ibrah untuk Kesehatan Mental

    Ukuran Kesalehan

    Kesalehan Itu Dimulai dari Rumah

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Featured

Gelombang Keberkahan Raksasa Satu Abad NU

NU, menyambut abad kedua ini jika ingin terus tumbuh menjadi semakin besar dan menciptakan raksasa keberkahan kian luas, harus senantiasa menjaga dan memelihara semua aspek kehidupan

Rochmad Widodo Rochmad Widodo
19 Januari 2024
in Featured, Publik
0
Satu Abad NU

Satu Abad NU

729
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Ada diksi menarik dan mencuri perhatian dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atas gelaran memperingati satu Abad NU kemarin atas istilah Keberkahan Raksasa atau Barokah Raksasa. Hal itu mengisyarakatkan betapa besar, luas, dan lamanya rentang keberkahan atas NU, hingga menginjak usia 100 tahun sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia dan bahkan dunia dengan jumlah lebih dari 95 juta pada tahun 2021.

Istilah Keberkahan Raksasa tentu bukan terlalu melebih-lebihkan. Namun demikianlah gambaran paling tepat untuk merangkum wujud keberkahan yang sedemikian besar, luas, dalam rentang waktu panjang, di mata Ketua Umum PBNU yang akrab kita sapa Gus Yahya itu.

Usia satu abad NU sebagai organisasi keagamaan bukan sekadar menunjukkan lamanya NU berdiri. Namun hakikatnya, di sana sekaligus menunjukkan sebuah simbol kekuatan, kedigdayaan, dan sekaligus ke-akbaran NU sebagai organisasi. Tentu jika kita ibaratkan sebuah pohon, dengan usia 100 tahun, akarnya sudah sangat mengakar, dengan batang yang kokoh, dan jelas pasti menjadi pohon kuat dan bernilai tinggi.

Dalam hal ini tidak relevan kata bijak yang cukup masyhur mengatakan, “apalah arti sebuah usia”, karena dianggap hanya sebatas bilangan angka. Dari banyak sedikitnya angka usia, jelas ada banyak makna di setiap perjalanannya. Termasuk usia NU yang telah satu abad berdiri dan selanjutnya memasuki abad kedua.

Hasil Riyadhah dan Tirakat Wali-Wali dan Kiai

Di setiap rangkaian acara hajatan satu Abad NU, selalu meriah dan begitu banyak warga NU berduyun-duyun hadir. Lebih-lebih di acara puncak 7 Februari 2023 di Stadion Delta, Sidoarjo, Jawa Timur. Menyemut kerumunan jamaah NU dan pencintanya dari seluruh penjuru nusantara tidak hanya di dalam stadion. Namun juga mengular panjang di sepanjang jalan Sidoarjo menjadi lautan manusia.

Jika keberkahan itu kita kalkulasikan dengan kaca mata ekonomi, jelas kehadiran para warga NU dan pecinta NU dari setiap acara turut berdampak kepada multiplier effect perputaran roda ekonomi. Mulai dari bisnis transportasi, penginapan, makanan, oleh-oleh, mainan, tukang parkir, hingga toilet tak terkecuali. Dari skala bisnis besar, usaha kecil, pedagang kaki lima, pedagang asongan, semua mendapat berkah limpahan rezeki. Namun sudah dipastikan keberkahan lain lebih besar, bukan terletak di sana.

Lautan manusia yang saya taksir mencapai 4 juta lebih itu, hadir ke puncak hajatan akbar satu abad NU, karena mendapat magnet yang sangat kuat. Momen 100 tahun adalah momen langka. Momentum satu abad merupakan keberkahan yang demikian bermakna. Karena kemungkinan kecil, bagi siapa saja akan menemuinya lagi di abad kedua NU. Bahkan bisa kita katakan hampir mustahil, dengan rata-rata umur orang Indonesia yang secara umum tidak sampai menginjak 100 tahun sudah tutup usia.

Kehadiran warga NU dalam perayaan satu abad juga menjadi sebuah kegiatan spiritual. Wujud kecintaan terhadap NU yang menjadi laku hidup dan pedoman dalam beragama di setiap denyut kehidupan jamaah, sekaligus ikhtiar ngalap keberkahannya. Sebab, sebagaimana Gus Yahya sampaikan, barokah raksasa satu abad NU adalah hasil dari riyadhah dan tirakat para wali-wali, tirakat dari para kiai, tirakat dari segenap warga pencinta NU.

Membaca Keberkahan Raksasa NU

Dijelaskan dalam Kamus Al-Munawwir (1997: 78), berkah menurut bahasa berasal dari Bahasa Arab barokah (بركة) yang artinya nikmat. Istilah lain berkah dalam Bahasa Arab adalah mubarak dan tabaruk. Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:179), berkah adalah “karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia.” Imam Al-Ghazali dalam Ensiklopedia Tasawuf (2009: 79) menjelaskan, berkah (barokah) adalah bertambahnya kebaikan.

Keberkahan raksasa NU sebagaimana istilah Gus Yahya, bisa kita baca dari banyak aspek khidmah yang dijalankan oleh seluruh elemen NU sebagai jamaah maupun jam’iyyah. Bahwasannya NU memiliki kontribusi bagi kehidupan warga NU, sekaligus bagi bangsa, negara, dan umat manusia dalam membangun peradaban.

Adalah nyata amaliyah (tindakan), fikrah (pemikiran), dan harakah (gerakan) NU dalam membangun peradaban kehidupan yang lebih baik dan secara kontinue hingga 100 tahun. Melalui lembaga perangkat organisasi NU seperti; LDNU, LBMNU, LPMNU, RMINU, LPNU, LPPNU, LKNU, LKKNU, LAKPESDAM-NU, LPBHNU, LESBUMI, LAZISNU, LWPNU, LTMNU, LFNU, LPBPINU, LTNNU, dan LPTNU. Khidmah NU senantiasa hadir di tengah masyarakat mengurai sengkarut berbagai persoalan yang ada. Baik dalam lingkup personal, sosial kemasyarakatan, hingga kebangsaan dan permasalahan dunia.

Demikian juga berbagai badan otonom (banom) NU seperti; Gerakan Pemuda Ansor, Muslimat, Fatayat, IPNU, IPPNU, JQH, Pergunu, PMII, Pencak Silat Pagar Nusa, Jatman, Ishari, ISNU, Sarbumusi, dan juga SNNU. Kiprah dan kontribusinya sangat besar, baik dalam wujud amaliyah, fikrah, maupun harakah-nya bagi masyarakat. Semua menjadi bagian dari tubuh NU yang hidup, berdenyut di tengah masyarakat dengan ghirah khidmah dan menjadi perwujudan dari ajaran Aswaja an Nahdliyyah.

Tidak lain semua itu menggambarkan dengan jelas bagaimana wujud kebesaran dan keluasan NU, dalam membuahkan keberkahan yang berlansung dalam rentang waktu panjang selama 100 tahun ini.

Mengukur dan Memaksimalkan Kekuatan NU

Ada sebuah teori yang Jones cetuskan (1995), bahwa suatu organisasi akan mengalami empat tahapan siklus hidup. Yaitu; organizational birth (kelahiran organisasi), organizational growth (pertumbuhan organisasi), organizational decline (penurunan organisasi), dan organizational death (organisasi mati). Tentu NU sebagai organisasi keagamaan juga tidak terlepas dari teori siklus hidup organisasi tersebut.

Di satu abad NU menuju abad kedua ini, bisa kita katakan NU sedang memasuki fase organizational growth (pertumbuhan organisasi). Baik secara jamaah yang tertandai dengan jumlah warga NU lebih dari 95 juta yang tersebar di seluruh dunia, maupun dari sisi jam’iyyah (organisasi) yang selalu berbenah menuju manajemen organisasi modern. Hingga sampai di satu abad ini, sudah membuktikan ada kekuatan dahsyat dari diri NU. Di samping berkah tirakat dan riyadhah yang menaungi NU dari para pendiri, para wali dan kiai-kiai, kekuatan yang menjadi penyokong kokohnya NU, di antaranya adalah:

Pertama, NU memiliki akar sejarah sangat kuat. NU berdiri 31 Januari 1926 (16 Rajab 1344 H) atau jauh sebelum Indonesia merdeka. Bahkan para pendiri NU turut andil dalam membentuk dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sejarah NU akan senantiasa melekat bersama perjalanan bangsa ini.

Kedua, NU memiliki prinsip kokoh dalam amaliyah, fikrah, maupun harakah. Senantiasa berpegang teguh pada empat prinsip dasar, yaitu tawasuth (moderat), tawazun (simbang), i’tidal (adil) dan tasamuh (toleran). Dengan prinsip itu membuat NU selalu relevan menjawab semua persoalan di berbagai zaman. Mampu adaptif dan lentur dengan perkembangan zaman, namun tetap pada posisi idealisnya.

Tradisi Amaliyah, Metodologi dan Keilmuan Ulama NU

Ketiga, tradisi amaliyah NU sangat mengakar di tengah warga NU. Yasinan, tahlilal, ziarah kubur, maulid Nabi, istighotsah, tingkepan (doa tujuh bulan kehamilan), dan lain sebagainya, adalah tradisi amaliyah NU yang rutin dilakukan dalam kegiatan harian secara senang hati, suka rela, penuh guyub, sudah seperti ibadah wajib dan ibarat telah mendarah daging di tengah masyarakat.

Keempat, tradisi fikrah (berpikir) NU. Para ulama dan warga NU memiliki gaya dan metodologi berpikir yang khas. Keilmuan ulama NU ber-nasab dan ber-sanad hingga sampai ke Rasulullah. Metodologi berpikirnya dibentuk dengan tradisi mengaji kitab kuning dan terus hidup dengan wadah pesantren. NU mendasarkan faham keagamaan kepada Al-Qur’an, As-Sunnah, Ijma dan Qiyas.

Dalam memahami dan menafsirkan Islam dari sumber-sumber tersebut, NU mengikuti paham ahlusunnah wal jama’ah dan menggunakan jalan pendekatan madzhab. Dalam fikrah berpegang pada prinsip tawasuth, tawazun, i’tidal dan tasamuh, yang senantiasa membentuk keluwesan NU dalam berpikir mengikuti zaman.

Kelima, kiai dan santri. Tradisi relasi kiai dan santri dalam NU menjadi bagian tak terpisahkan dari kekuatan NU. Kiai menjadi sumber ilmu dan kebijakan bagi santri. Kiai dengan kealiman dan keulamaannya senantiasa mengayomi dan membimbing seluruh warga NU yang menjadi santri dalam seluruh aspek kehidupannya. Karena agama mangatur semua hal dalam kehidupan, baik akhlak, ilmu, ekonomi, sosial, dan juga berbagai persoalan lainnya termasuk politik.

Kekuatan Jama’ah dan Jam’iyyah

Keenam, jamaah dan jam’iyyah. Tidak dipungkiri jumlah jamaah NU yang lebih dari 95 juta menjadi bagian dari kekuatan. Dalam istilah Gus Mus, jamaah merupakan isi, dan jam’iyyah merupakan wadahnya. Mestinya jamaah ini harus lebur ketika diwadahi jam’iyyah. Jika saat ini dengan jamaah besar meski secara organisatoris belum maksimal sudah demikian diperhitungkan. Tentu jika jamaah NU terorganisir dengan baik dalam jam’iyyah, akan sangat disegani. Khidmahnya pun kian besar membawa manfaat bagi masyarakat di tingkat nasional hingga ke dunia internasional.

Ibarat dalam filosifi menanam sebuah pohon. Pohon besar tidak bisa hanya dirawat dengan memperhatikan batang, dahan, rimbunnya daun, dan banyak buah tanpa memperhatikan akarnya. Sebab, akar menjadi kunci dari pohon tersebut untuk memenuhi nutrisi dalam tumbuh dan berkembang, serta mengokohkan pertahanan untuk tidak roboh.

Demikian halnya dalam hal ini NU, menyambut abad kedua ini jika ingin terus tumbuh menjadi semakin besar dan menciptakan raksasa keberkahan kian luas, harus senantiasa menjaga dan memelihara semua aspek yang menjadi akar NU kuat dan kokoh tersebut. Wallahu a’lam bish-shawab. []

Tags: Harlah NUKeberkahanNahdlatul UlamaSatu Abad NU
Rochmad Widodo

Rochmad Widodo

Rochmad Widodo adalah Asisten Pengasuh Pondok Pesantren Mahasina Darul Qur’an Wal Hadits, Pendidikan Terintegrasi Kader Ulama-Pemimpin Berakhlakul Qur’ani Berwawasan Kebangsaan di Kota Bekasi.

Terkait Posts

Ramadan
Hikmah

Pernah Dengar Kalau Ramadan itu Dibagi Tiga?

10 Maret 2025
KKN Plus 2024
Personal

Inovasi Teknologi dan Manajemen di Pesantren: Refleksi KKN Plus 2024

11 September 2024
Memutus Silaturahim
Hikmah

Pesan KH Hasyim Asy’ari Tentang Larangan Memutus Silaturahim

30 Agustus 2024
Tambang
Rekomendasi

NU dalam Ambang Tambang

29 Juni 2024
Sejarah Pesantren Putri
Monumen

Sejarah Pesantren Putri Berdiri di Pulau Jawa

21 Juni 2024
ciri keluarga maslahah
Keluarga

4 Ciri Keluarga Maslahah Menurut Nahdlatul Ulama

21 Januari 2024
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Gus Dur dan Daisaku Ikeda

    Belajar dari Gus Dur dan Daisaku Ikeda, Persahabatan adalah Awal Perdamaian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Martabat, Nafkah, dan Gagalnya Sistem yang tak Setara: Mengurai Fenomena Gugatan cerai Guru PPPK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Teladan Rasulullah Saw: Rumah Tangga Dibangun atas Dasar Saling Berbuat Baik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • POV Islam dalam Menjaga Lingkungan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membela Korban Kekerasan Seksual Bukan Berarti Membenci Pelaku

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Melatih Empati pada Teman Disabilitas Intelektual
  • Menjadikan Keluarga sebagai Sekolah Pertama dan Utama
  • Rasulullah, Sosok Tumpuan Umat Manusia dalam Memperlakukan Anak Perempuan
  • Menjaga Alam, Menyelamatkan Ekosistem
  • Ekofeminisme dalam Diplomasi Iklim

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2025 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2025 MUBADALAH.ID