Mubadalah.id – Setiap tanggal 25 November, masyarakat Indonesia beramai-ramai memperingati Hari Guru Nasional. Selain ucapan-ucapan manis dari siswa pada guru, menurut saya refleksi guru di hari peringatan ini juga sangat penting.
Pasalnya, selama ini saya yang juga sebagai guru selalu berpandangan bahwa guru yang baik adalah yang mampu membuat suasana kelas damai dan tidak berisik oleh suara anak-anak.
Dengan cara pandang seperti ini, banyak guru yang melarang anak-anak untuk banyak bercerita dan juga bertanya. Bagi sebagian besar guru, duduk diam dan mengikuti alur pembelajaran yang sudah ditentukan oleh guru merupakan sebuah kewajiban anak di sekolah.
Padahal mendengar cerita anak dan menanggapi pertanyaan-pertanyaan anak, banyak manfaatnya, terutama secara psikologis anak.
Perkembangan psikologis seseorang terbentuk dari pengalaman-pengalaman masa kecilnya. Jika sejak kecil ia diperlakukan baik, ceritanya didengarkan, maka kemungkinan besar ia akan tumbuh menjadi orang yang penuh percaya diri dan merasa dirinya berarti.
Manfaat Mendengar Cerita Anak
Di sisi lain, melansir dari Emc.id, setidaknya ada lima manfaat mendengarkan cerita anak. Pertama, ketika orang dewasa terbiasa mendengarkan cerita anak, maka ia mudah untuk memahami sudut pandang anak dan perasaan-perasaannya seperti perasaan senang, ketakutan, dan kekhawatiran.
Kedua, dengan memberikan perhatian ketika anak bercerita, secara otomatis anak akan belajar bagaimana membangun relasi dan komunikasi yang saling menghormati dan menghargai.
Ketiga, dari cerita-ceritanya, sebagai orang dewasa guru atau orang tua bisa menjadi mudah memahami bakat serta minat anak. Keempat, kebiasaan didengarkan akan membuat anak merasa percaya diri. Kelima¸Ketika percaya diri sudah tertanam di dalam karakter anak, maka anak akan mudah mendapat keterampilan-keterampilan baru.
Melihat dari manfaat-manfaat ini, jelas sekali bahwa menjadi pendengar yang baik bagi anak merupakan sesuatu yang penting untuk dilakukan. Dengan begitu, guru atau pun orang tua harus terus belajar menjadi pendengar yang baik bagi anak.
Karena dengan cara ini, selain bonding atau ikatan emosional dengan anak menjadi erat, kemampuan mendengar cerita anak juga akan mendorong anak menjadi punya energi positif serta merasa dihargai.
Tips Menjadi Pendengar yang Baik
Dalam website Emc.id disebutkan bahwa menjadi pendengar yang baik bukan sesuatu yang mudah, dibutuhkan keterampilan dan sikap yang perlu dilatih terus menerus. Oleh karena itu, guru perlu berlatih menjadi pendengar yang baik bagi anak. Berikut adalah beberapa tips yang bisa kita lakukan:
Pertama, berlatih untuk bersikap empati dengan menempatkan diri untuk menjadi bagian dari kehidupan anak sehari-hari. Sehingga dapat mendengarkan secara spesifik pengalaman anak dan mencari tahu tentang pemikiran dan perasaan mereka terkait pengalamannya tersebut.
Kedua, menunjukkan sikap menghormati dan menghargai ketika sedang mendengarkan anak. Salah satunya adalah dengan memberikan waktu bergantian kepada anak untuk bicara, dan hindari menghakimi pengalaman atau pendapat anak.
Ketiga, mencoba untuk lebih peka terhadap emosi dan perasaan yang ditampilkan oleh anak, dengan menunjukkan sikap terbuka dan mau memahami sudut pandang anak yang berbeda.
Sikap Jujur
Keempat, menampilkan sikap jujur dalam mengkomunikasikan sikap, reaksi dan umpan balik terhadap pengalaman anak, dengan tetap perlu menyesuaikan cara komunikasi dengan tingkatan usia anak.
Kelima, menunjukkan sikap sabar dan peka terhadap waktu yang tepat. Karena untuk mendengarkan kita membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan kesiapan untuk sadar penuh dan hadir utuh. Sehingga dalam mendengarkan dapat merasa nyaman dan dapat menyampaikan umpan balik sesuai dengan pola komunikasi anak.
Dari seluruh uraian di atas, sebagai seorang guru, saya ingin mengajak guru di seluruh Indonesia. Baik laki-laki maupun perempuan untuk belajar menjadi pendengar yang baik bagi anak. Jangan lagi menganggap bahwa cerita anak itu sesuatu yang tidak berharga. Sebab, justru siapa tau kita bisa belajar dari cerita-ceritanya.
Kita pasti selalu ingat bahwa setiap orang dan setiap tempat adalah guru. Maka kita bisa belajar dari siapa pun dan di mana pun, termasuk di sekolah dan dari anak didik kita. Selamat Hari Guru Nasional, semoga seluruh guru di Indonesia tetap berjaya dan bahagia. []