Mubadalah.id – Islam adalah salah satu agama yang hadir dengan teologi yang revolusioner yang menyejajarkan kemanusiaan laki-laki dan perempuan.
Islam mengkritik tradisi Jahiliah yang membenci anak perempuan (QS. al-Nahl ayat 58). Bahkan beberapa di antara mereka ada yang menguburnya hidup-hidup (QS. al-Takwir ayat 8).
Untuk menghilangkan tradisi Jahiliah yang mengunggulkan anak laki-laki daripada perempuan. Nabi Muhammad Saw justru menyampaikan berbagai pernyataan, membuat tradisi baru, dan mendekatkan diri pada bayi-bayi perempuan, dengan memangku dan menggendong mereka.
“Janganlah membenci anak-anak perempuan, karena mereka sesungguhnya adalah yang akan membahagiakan dan sangat berharga,” kata Nabi Saw. dalam Hadis nomor 17647 kitab Musnad Ahmad.
Dari Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah Saw. bersabda, “Barang siapa yang mengasuh dua anak dan sampai mereka dewasa, maka aku dan perempuan “ kelak di hari kiamat (seperti ini)” Sambil Nabi Saw. mendekatkan jari-jari tangan baginda. (Shahih Muslim, no. 6864).
Ketika anak perempuan lahir, akan disambut para malaikat dengan penuh doa kedamaian, sayap-sayap mereka ikut mendekapnya, dan mendoakan bagi yang akan mengurusnya untuk bisa tertolong hidupnya sampai ke hari kiamat.
Jika masyarakat Jahiliah hanya membuat syukuran bagi bayi laki-laki dengan menyembelih dua ekor kambing. Islam menyunahkannya sebagai akikah untuk bayi laki-laki dan bayi perempuan.
Dalam riwayat Imam Malik, akikah untuk bayi laki-laki maupun bayi perempuan, masing-masing cukup satu kambing. (Muwaththa’ Malik, no. 1076).
Nabi Saw. juga membuat akikah untuk cucu laki-lakinya, Hasan r.a. dan Husein r.a., masing-masing hanya satu ekor kambing. (Sunan al-Tirmidzi, no. 1596: Sunan Abi Dawud, no. 2483, Sunan al-Nasa’, no. 4230: dan Muwaththa’ Malik, no. 1075).
Dari Ikrimah, dari Ibn Abbas bahwa Rasulullah Saw. menyembelih hewan akikah untuk Hasan dan Husein masing-masing satu kambing. (Sunan Abi Dawud, no. 2843).