Mubadalah.id – Hari kesehatan mental yang kita peringati setiap 10 Oktober. Seiring berkembangnya teknologi dan informasi yang cepat bisa memberikan kemudahan bagi setiap orang untuk belajar dan tahu bagaimana caranya menjaga kesehatan mental. Sehingga tak sedikit para pembaca sudah sadar keadaan dan kondisi mental yang ia alami.
Akan tetapi masih banyak orang yang mengalami permasalahan dalam kesehatan seperti stres, depresi, cemas (anxiety), dan lainnya yang mengganggu keadaan diri, hingga aktivitas yang mereka lakukan menjadi tidak positif bahkan tidak produktif.
Untuk itu perlu bagi diri untuk menjaga kesehatan mental salah satu caranya dengan self care. Menurut ilmu psikologi istilah ini kita artikan sebagai cara merawat diri dengan cara yang positif dengan tujuan menjaga kesehatan fisik maupun mental. Menurut kutipan dari hallosehat.com bahwa banyak hal yang bisa dilakukan bagi kita untuk menerapkan perilaku self care dalam kehidupan sehari-sehari di antaranya:
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
Dengan melakukan aktivitas membersihkan diri dengan melakukan perawatan diri seperti mandi, sikat gigi, serta lainnya. Kemudian membersihkan lingkungan tempat tinggal, misalnya menjaga kebersihan kamar tidur dengan merapihkan menyabu dan mengepelnya, membersihkan kamar mandi, mencuci piring dan baju yang telah kita gunakan dan banyak hal lainnya yang bukan hanya sekedar menjaga kesehatan fisik tapi mampumemberikan efek positif dengan timbulnya rasa nyaman dan mampu mempengaruhi suasana hati agar lebih positif.
Apabila kita kaitkan dalam Islam, self care mengenai kebersihan diri dan lingkungan sudah Allah perintahkan dan Rasul ajarkan. Misalnya dalam hal kebersihan ternyata sudah ada dalam surat Al-Baqarah ayat 222 yang artinya : “…Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”
Kemudian hadist dari Abu Hurairah bahwa Rasulllah telah bersabda yang artinya: “Bersihkanlah segala sesuatu semampu kamu. Sesungguhnya Allah ta’ala membangun Islam ini atas dasar kebersihan dan tidak akan masuk surga kecuali setiap yang bersih.” (HR.Ath-Thabrani).
Tidak hanya sekedar hadist dalam perilaku sehari-sehari pun tidak bisa kita ragukan bahwa Rasulullah sangatlah apik bersih dan rapih. Banyak sekali contoh yang mungkin kita ketahui bersama.
Olahraga rutin
Aktivitas fisik seperti berlari, jalan kaki, cardio, angkat beban, yoga atau pun olahraga lainnya ternyata selain dapat menyehatkan, juga mampu memberikan dampak positif untuk menjaga kesehatan mental. Yakni dengan ditandai suasana hati yang lebih bahagia. Karena menurut hasil jurnal penelitian psikologi ternyata berolahraga mampu menurunkan stres dalam diri. Sebab tubuh akan mengeluarkan hormon dopamin dan serotonin yang berfungsi menimbulkan rasa senang pada diri dan mampu menurunkan kadar hormon kortisol penyebab stres.
Menurut Hadits shahih bahwa Rasulullah SAW bersabda: Dari Abu Hurairah Rasulullah Saw. bersabda, yang artinya: “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada Mukmin yang lemah, dan pada keduanya ada kebaikan.”
Dari hadist tersebut mampu kita ketahui bahwa bisa menjadi acuan bagi mukmin tidak hanya kuat secara iman akan tetapi fisik juga salah satu caranya dengan olahraga. Karena dengan fisik yang sehat mampu mempengaruhi kekuatan kita dengan meningkatkan kualitas ibadah kita sebagai umat muslim.
Pola makan yang sehat dan bergizi
Diet merupakan suatu cara yang kita lakukan untuk mengatur pola makan yang baik dan tubuh butuhkan. Hindari makanan instant dengan perbanyak mengonsumsi makanan real food. Yaitu makanan tanpa proses pemasakan yang lebih sehingga gizi dan vitamin terjaga, misalnya sayuran untuk lalapan dan buah-buahan segar.
Kemudian daging-dagingan yang berasal dari hewan (ayam, sapi, kambing, bebek, kerbau atau hewan lainnya yang termasuk halal) ataupun ikan, susu segar, kacang-kacangan, dan banyak lainnya yang halal dan bisa tubuh konsumsi.
Karena dengan pola makan yang baik memberikan energi bagi tubuh untuk tetap sehat, dan mampu menjalankan aktivitas sehari-hari. Selain itu ternyata makan juga mempengaruhi mood (suasana hati). Misalnya teh mempunyai kandungan (tanin) yang ternyata memberikan efek pada serotoni dan dopamin pada otak. Sehingga menimbulkan rasa tenang dan bahagia. Makanan lain pun sama untuk mengetahuinya bisa melihat hasil riset lainnya dari jurnal serta artikel ilmiah.
Anjuran melakukan pola makan sehat juga Allah perintahkan dalam firmannya yang artinya : “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi…”(QS. Al Baqarah, 2:168).
Adapun ketentuan makan dan minum yang cukup juga dijelaskan dalam Al Qur’an Surat Al A’raf ayat 31: “…makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan…” artinya makan dan minum yang cukup, dijelaskan untuk tidak berlebihan. Jelas sekali
Menjalin komunikasi yang positif dengan orang lain
Meningkatkan kualitas hubungan dengan orang sekitar dengan cara melakukan komunikasi yang baik dengan keluarga, pasangan, teman dan lainnya untuk tetap saling terkoneksi. Walaupun misal jarak jauh sosial media mampu memberikan kemudahan untuk menjalin relasi dan hubungan baik dengan orang lain . Ternyata dengan bersosialisasi mampu mencegah rasa kesepian pada diri. Selain itu, melalui komunikasi secara tidak langsung mampu menyelesaikan masalah yang kita alami.
Dalam sebuah hadist bahwa Rasulullah SAW bersabda artinnya “Senyum kamu terhadap saudaramu merupakan sebuah nilai sedekah untukmu.”(HR. At-Tirmidzi)
Hal kecil seperti senyuman merupakan suatu sikap dasar yang diajarkan Rasul untuk melakukan sosialisasi dengan orang lain. Ibaratnya perilaku permulaan (senyuman) saja sudah positif bagaimana dengan bentuk perilaku lainnya sebagai cara untuk bersosialisasi dan lebih saling mengenal orang lain .
Meningkatkan self esteem
Self esteem sebagai cara diri untuk bisa menghargai dan menyukai diri sendiri. Terlepas dari kondisi apapun yang kita alami. Seperti kenali diri sendiri mengenai potensi yang dimiliki mengembangkannya dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan (hobi). Kemudian menerima keadaan diri dengan tetap bersyukur atas kelebihan dan kekurangan yang kita miliki. Tidak membandingkan diri dengan orang lain. Sehingga melalui self esteem ini, kepercayaan diri akan meningkat, suasana kejiwaan kita lebih tenang.
Dalam Islam pun perilaku menerima diri sendiri diajarkan salah satunya sikap syukur dengan di awali ucapan hamdalah sebagai ungkapan syukur kepada Allah. Kemudian perilaku penerimaan diri akan nikmat yang Allah berikan entah apapun bentuknya. Kecil ataupun besar nikmatmya, perilaku syukur mampu menjadi obat bagi diri untuk tetap merasa puas dan bahagia dengan keadaan yang kita alami.
Meluangkan waktu untuk sendiri
Me time sebagai cara yang kita lakukan untuk menikmati hidup secara sendirian, tanpa kehadiran orang lain. Tujuannya agar tubuh dan jiwa lebih refresh, meminimalisir stres dan siap untuk menghadapi hal-hal baru di keesokan harinya. Dalam Islam sendiri perilaku ini kita kenal dengan khalwat. Artinya mengasingkan diri dari keramaian dengan tujuan mengisi hati dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Meningkatkan ibadah
Ritual ibadah dengan salat, puasa, sedekah dan lainnya ternyata mampu memberikan dampak positif pada kesehatan mental. Munculnya rasa tenang mampu memberikan efek positif pada diri. Sebagaimana hasil penelitian skripsi saya bahwa tingkat religiusitas pada diri seseorang mempengaruhi kualitas kebahagiaan yang ia rasakan. Selain itu, mampu mengurangi ketegangan berupa kecemasan dan stres yang ia alami.
Hal ini tentu jelas sekali sudah menjadi anjuran Allah bahwa sebagai makhluk ciptaanNya harus menjalankan ibadah. Bahkan berusaha untuk meningkatkan kuantitas ibadah, supaya kualitas keimanan bertambah dalam diri. Sehingga memberikan efek positif dengan ditandai perasaan yang baik dan bahagia. Selamat hari kesehatan mental. Yuk, tetap positif jalankan hal baik sesuai dengan anjuran agama. []