Mubadalah.id – Islam mengajarkan bahwa manusia adalah ciptaan yang terhormat. Islam mengajarkan untuk memberikan penghormatan kepada seluruh manusia dan melarang berbuat kezaliman kepada siapa pun dengan latar belakang apapun. “Islam hadir untuk menciptakan perdamaian di antara manusia. Islam hadir untuk membebaskan penindasan manusia atas manusia,” kata KH Husein Muhammad saat ditemui Mubadalah.id, belum lama ini.
Menurut Buya, ada tiga prinsip dasar Hak Asasi Manusia. Pertama adalah kebebasan. Kedua, kesetaraan. Dan ketiga, penghormatan. Tiga prinsip itulah yang dibawa oleh Islam. Islam hadir untuk mengembalikan eksistensi manusia dan mengatur relasi manusia dengan manusia yang lain.
“Islam telah meletakan aturan-aturan yang lengkap untuk semua dimensi kehidupan, baik antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhannya. Dan semua aturan ini sejalan dengan karakter manusia. Inilah keistimewaan Islam yang besar yang menjadi dasar dari agama dan tidak sulit untuk diterapkan oleh kita,” jelas Buya.
Buya mengingatkan, sebagai masyarakat Islam yang mayoritas penting untuk menjadi lambang toleransi. Menurutnya, dalam keadaan yang kuat seharusnya Islam menjadi agama yang sangat toleran.
Jahiliyah
Pendiri Yayasan Fahmina itu mengatakan, agama Islam yang datang pada masa Jahiliyah bukan berarti Islam datang pada masa kebodohan atau masa kegelapan. Tetapi pada masa Jahiliyah justru banyak orang yang pintar, terutama bahasa dan sastranya luar biasa.
“Saya selalu mengatakan Jahiliyah itu bukan bodoh dalam arti tidak bisa membaca dan menulis, tetapi Jahiliyah itu ketidakmengertian atau hilangnya kesadaran manusia tentang hak-hak orang lain dan keangkuhan itu namanya Jahiliyah,” ungkap Buya.
Tetapi masa Jahiliyah secara umum, lanjut Buya, terjadi penindasan manusia terhadap manusia yang lain. Kehormatan manusia dihancurkan, perampasan hak-hak manusia dan rusaknya tatanan sosial.
Buya menuturkan, mungkin saat ini, sebagai mayoritas, banyak di antara kita menindas mereka-mereka yang berbeda, bahkan sesama Islam pun saling menyerang, menyakiti, mencaci maki, menghina, merendahkan dan sebagainya.
“Jadi sekarang ini seakan-akan citra Islam menjadi jelek, phobia. Ketakutan terhadap Islam yang jahat. Ini menjadi sesuatu yang populer. Saya selalu tidak habis pikir,” tandas Buya. (RUL)