Rabu, 17 September 2025
  • Login
  • Register
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58
a.n. Yayasan Fahmina
  • Home
  • Aktual
    Tempat Ibadah Ramah Disabilitas

    Rektor ISIF Dorong Gerakan Tempat Ibadah Ramah Disabilitas dalam MISI ke-10

    Amal Maulid KUPI

    Amal Maulid KUPI dan Majelis Taklim di Yogyakarta Gelar Santunan untuk 120 Perempuan

    Pengaburan Femisida

    Di Balik Topeng Penyesalan: Narasi Tunggal Pelaku dan Pengaburan Femisida

    Bincang Syariah Goes to Campus

    Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

    Ulama Perempuan KUPI

    Doa, Seruan Moral, dan Harapan Ulama Perempuan KUPI untuk Indonesia

    Ulama Perempuan KUPI yang

    Nyai Badriyah Fayumi: Maklumat Ulama Perempuan KUPI untuk Menyelamatkan Indonesia

    Ekoteologi

    Forum Rektor Bersama Gusdurian Dorong Ekoteologi Kampus

    Tuntutan 17+8

    Kamala Chandrakirana: Demokrasi Indonesia Hadapi “Krisis dalam Krisis”

    Keselamatan Bangsa

    Jaringan KUPI Akan Gelar Doa Bersama dan Maklumat Ulama Perempuan Indonesia

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Bahasa Isyarat

    Membuka Ruang Inklusi: Perlunya Kurikulum Bahasa Isyarat untuk Semua Siswa

    Kerudung Pink

    Kerudung Pink Bu Ana: Antara Simbol Perlawanan dan Standar Ganda terhadap Perempuan

    Seminari dan Pesantren

    Seminari dan Pesantren: Menilik Pendidikan Calon Tokoh Agama yang Berjiwa Kemanusiaan

    Genosida Palestina

    Genosida Palestina: Luka Perempuan di Balik Kekerasan Seksual

    Menteri Lingkungan Hidup

    Menteri Lingkungan Hidup Janji Bangun Sekolah Inklusif Ramah Lingkungan: Beneran?

    Lintas Iman

    Merawat Perdamaian Lewat Nada-nada Lintas Iman

    Nepal

    Ketika Gen Z Memilih Perdana Menteri Nepal Melalui Discord

    Pesantren Ekologi

    Pesantren Ekologi: Khidmat Merawat Lingkungan

    Menikah dan Hilangnya Separuh Hidup Perempuan

    Menikah dan Hilangnya Separuh Hidup Perempuan

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Ibn Arabi

    Ibn Arabi Mengaji Pada 3 Perempuan Ulama

    Imam Syafi'i

    Imam Syafi’i Mengaji Kepada Sayyidah Nafisah

    Ibn Hazm

    Ibn Hazm Mengaji Kepada Perempuan

    Pernikahan Anak

    Pemerintah Malaysia Harus Menghentikkan Praktik Pernikahan Anak

    Pinjol

    Ketika Game Online Menjerat Anak ke Dalam Jebakan Pinjol

    Adil Gender

    Membangun Masa Depan yang Setara dengan Parenting Adil Gender

    Kekerasan Terhadap Anak

    Rumah yang Tak Lagi Aman: Darurat Kekerasan terhadap Anak

    Malaysia

    SIS Forum Peringatkan: RUU Mufti 2024 Bisa Menyeret Malaysia ke Arah Otoritarianisme

    Pasca Perceraian

    SIS Forum Mari Perjuangkan Hak Finansial Perempuan Malaysia Pasca Perceraian  

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
  • Home
  • Aktual
    Tempat Ibadah Ramah Disabilitas

    Rektor ISIF Dorong Gerakan Tempat Ibadah Ramah Disabilitas dalam MISI ke-10

    Amal Maulid KUPI

    Amal Maulid KUPI dan Majelis Taklim di Yogyakarta Gelar Santunan untuk 120 Perempuan

    Pengaburan Femisida

    Di Balik Topeng Penyesalan: Narasi Tunggal Pelaku dan Pengaburan Femisida

    Bincang Syariah Goes to Campus

    Kemenag Gelar Blissful Mawlid “Bincang Syariah Goes to Campus” Ajak Generasi Muda Rawat Bumi

    Ulama Perempuan KUPI

    Doa, Seruan Moral, dan Harapan Ulama Perempuan KUPI untuk Indonesia

    Ulama Perempuan KUPI yang

    Nyai Badriyah Fayumi: Maklumat Ulama Perempuan KUPI untuk Menyelamatkan Indonesia

    Ekoteologi

    Forum Rektor Bersama Gusdurian Dorong Ekoteologi Kampus

    Tuntutan 17+8

    Kamala Chandrakirana: Demokrasi Indonesia Hadapi “Krisis dalam Krisis”

    Keselamatan Bangsa

    Jaringan KUPI Akan Gelar Doa Bersama dan Maklumat Ulama Perempuan Indonesia

  • Kolom
    • All
    • Keluarga
    • Personal
    • Publik
    Bahasa Isyarat

    Membuka Ruang Inklusi: Perlunya Kurikulum Bahasa Isyarat untuk Semua Siswa

    Kerudung Pink

    Kerudung Pink Bu Ana: Antara Simbol Perlawanan dan Standar Ganda terhadap Perempuan

    Seminari dan Pesantren

    Seminari dan Pesantren: Menilik Pendidikan Calon Tokoh Agama yang Berjiwa Kemanusiaan

    Genosida Palestina

    Genosida Palestina: Luka Perempuan di Balik Kekerasan Seksual

    Menteri Lingkungan Hidup

    Menteri Lingkungan Hidup Janji Bangun Sekolah Inklusif Ramah Lingkungan: Beneran?

    Lintas Iman

    Merawat Perdamaian Lewat Nada-nada Lintas Iman

    Nepal

    Ketika Gen Z Memilih Perdana Menteri Nepal Melalui Discord

    Pesantren Ekologi

    Pesantren Ekologi: Khidmat Merawat Lingkungan

    Menikah dan Hilangnya Separuh Hidup Perempuan

    Menikah dan Hilangnya Separuh Hidup Perempuan

  • Khazanah
    • All
    • Hikmah
    • Hukum Syariat
    • Pernak-pernik
    • Sastra
    Ibn Arabi

    Ibn Arabi Mengaji Pada 3 Perempuan Ulama

    Imam Syafi'i

    Imam Syafi’i Mengaji Kepada Sayyidah Nafisah

    Ibn Hazm

    Ibn Hazm Mengaji Kepada Perempuan

    Pernikahan Anak

    Pemerintah Malaysia Harus Menghentikkan Praktik Pernikahan Anak

    Pinjol

    Ketika Game Online Menjerat Anak ke Dalam Jebakan Pinjol

    Adil Gender

    Membangun Masa Depan yang Setara dengan Parenting Adil Gender

    Kekerasan Terhadap Anak

    Rumah yang Tak Lagi Aman: Darurat Kekerasan terhadap Anak

    Malaysia

    SIS Forum Peringatkan: RUU Mufti 2024 Bisa Menyeret Malaysia ke Arah Otoritarianisme

    Pasca Perceraian

    SIS Forum Mari Perjuangkan Hak Finansial Perempuan Malaysia Pasca Perceraian  

  • Rujukan
    • All
    • Ayat Quran
    • Hadits
    • Metodologi
    • Mubapedia
    Perempuan Fitnah

    Perempuan Fitnah Laki-laki? Menimbang Ulang dalam Perspektif Mubadalah

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Menjadi Insan Bertakwa dan Mewujudkan Masyarakat Berkeadaban di Hari Kemenangan

    Idul Fitri

    Teks Khutbah Idul Fitri 1446 H: Merayakan Kemenangan dengan Syukur, Solidaritas, dan Kepedulian

    Membayar Zakat Fitrah

    Masihkah Kita Membayar Zakat Fitrah dengan Beras 2,5 Kg atau Uang Seharganya?

    Ibu menyusui tidak puasa apa hukumnya?

    Ibu Menyusui Tidak Puasa Apa Hukumnya?

    kerja domestik adalah tanggung jawab suami dan istri

    5 Dalil Kerja Domestik adalah Tanggung Jawab Suami dan Istri

    Menghindari Zina

    Jika Ingin Menghindari Zina, Jangan dengan Pernikahan yang Toxic

    Makna Ghaddul Bashar

    Makna Ghaddul Bashar, Benarkah Menundukkan Mata Secara Fisik?

    Makna Isti'faf

    Makna Isti’faf, Benarkah hanya Menjauhi Zina?

  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
No Result
View All Result
Keadilan dan Kesetaraan Gender - Mubadalah
No Result
View All Result
Home Kolom Keluarga

Jangan Ragu Memberikan Imunisasi bagi Anak Sejak Bayi, Itu Juga Sunnah Nabi!

Sejatinya, Nabi Muhammad Saw. sendiri sejak 15 abad silam sudah mengajarkan pemberian vaksin untuk keselamatan anak-anak bayi di masa itu

Aspiyah Kasdini RA Aspiyah Kasdini RA
7 Desember 2022
in Keluarga
0
Imunisasi bagi Anak

Imunisasi bagi Anak

656
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Mubadalah.id – Sebelum membincang pentingnya imunisasi bagi anak, ada temuan satu kasus polio yang terjadi pada seorang anak berusia 7 tahun di Pidie, Aceh. Di mana peristiwa ini berstatus menjadi kejadian luar biasa oleh KemenkesRI. Per 22 November 2022, kasus tersebut bertambah menjadi 3 kasus.

Peristiwa ini menjadi kejadian luar biasa karena seharusnya kasus ini merupakan kasus yang sudah musnah. Di mana seharusnya sudah tidak ada lagi manusia yang terjangkit penyakit ini. Indonesia sudah menyatakan eradikasi sejak 2014 dan tersertifikasi oleh WHO.

Temuan 3 kasus ini mendapat perhatian khusus dari Kemenkes dan WHO. Penelitian lapangan teranyar membuktikan 25 dari 30 rumah tangga di Aceh, anak-anak tidak mendapatkan vaksin. Di antara para alasan orang tua enggan memberikan vaksin dasar kepada anak-anaknya antara lain: kekhawatiran pasca imunisasi yang dianggap menyebabkan anak panas.

Lalu adat istiadat yang umumnya para suami tidak membolehkan imunisasi bagi anak, dengan alasan belum turun tanah/ belum bisa jalan. Pasca merebaknya campak rubella beberapa tahun silam, ada pemahaman atas teks agama yang menganggap vaksin adalah barang haram. Selain itu kurangnya literasi yang orang tua miliki tentang imunisasi bagi anak guna memperoleh kesehatan dan bagaimana cara mendapatkannya.

Faktor Narasi Agama

Di antara beragam faktor keengganan mmeberikan imunisasi bagi anak tersebut, yang paling sering penulis dengar langsung dari orang tua yang menolak memberikan vaksin kepada anak-anak (termasuk diri dia) adalah faktor narasi agama yang mereka pahami. Banyak narasi agama yang mereka gunakan. Terutama bagi penyebar kabar hoaks dan tidak bertanggungjawab. Tujuannya agar umat muslim menolak memberikan vaksin kepada anak-anaknya.

“Vaksin itu buatan Yahudi!”; “Gak usah vaksin, toh vaksin gak vaksin sama saja!”; “Kita sehat-sehat saja tidak vaksin, anak-anak juga pasti gitu!”; “Vaksin gak ada dalam Islam!” dan masih banyak lagi. Tentu menyikapi orang-orang yang denial akan menghabiskan waktu dan energi.

Namun kita semua memiliki kewajiban untuk terus memberikan edukasi terhadap mereka. Mengapa? Karena mereka BELUM mengetahui seberapa pentingnya vaksinasi untuk meningkatkan imunitas diri dan masyarakat di mana kita tinggal di dalamnya.

Tahnik, Imunisasi di Zaman Nabi

Sejatinya, Nabi Muhammad Saw. sendiri sejak 15 abad silam sudah mengajarkan pemberian vaksin untuk keselamatan anak-anak bayi di masa itu. (HR. Bukhori dari hadis Abu Burdah dan Anas ra.). Pemberian vaksin tersebut kita kenal dengan tradisi tahnik, yakni mengunyahkan kurma kering oleh orang saleh, dan kemudian diberikan kepada langit-langit mulut bayi.

Siapa yang dapat mengira, ternyata dalam tradisi tersebut menyimpan anjuran untuk peduli terhadap imunitas yang seorang anak bayi miliki. Di mana hal itu hanya dapat orang tuanya lakukan. Tahnik adalah bagian dari ikhtiar untuk menjaga kesehatan anak bayi dengan cara imunisasi yang sesuai dengan penyakit dan pengetahuan di masa saat itu.

Seiring berubahnya zaman, penyakit pun berkembang, dan tradisi tahnik harus disesuaikan dengan kebutuhan zaman. Tahnik era saat ini adalah dengan pemberian vaksin yang disesuaikan dengan usianya, yakni sejak anak dilahirkan hingga dewasa, ada tahnik BCG, DPT, Polio, Hepatitis A, Hepatitis B, Influenza, Campak, Typhoid, Varisella, dan masih banyak lagi. Higienitas vaksin juga menjadi suatu hal yang harus kita perhatikan.

Tahnik di zaman Nabi langsung dilakukan oleh beliau maupun orang-orang salih, karena kandungan air liur yang mereka miliki tentunya tidak mengandung banyak bakteri karena kebersihan jiwa dan raga yang dijaga. Jika merujuk tradisi tersebut, maka tahnik tidak boleh dilakukan oleh sembarangan orang, tahnik saat ini harus dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan menggunakan alat medis yang terjaga kebersihannya, baik dengan tetes maupun suntikan.

Ilmu Kesehatan di Zaman Nabi

Di zaman Nabi, ilmu kedokteran belum secanggih sekarang, jika umumnya anak bayi selalu kekurangan zat gula darah karena asupan dari plasenta yang terhenti, maka di masa itu diperlukanlah tahnik dengan kurma yang mengandung zat gula baik yang telah dikunyah, itupun dengan jumlah yang sangat minimal (Indah Hanaco, 35 Fakta sains yang Diajarkan Nabi Muhamamad Saw).

Sekarang, ilmu kedokteran telah berkembang pesat, asupan ibu selama hamil dan pemberian ASI sejak lahir juga dapat membantu asupan kadar gula yang cukup dan baik bagi para bayi. Bayi saat ini, sejak 3 bulan pertama dilahirkan harus sudah menerima tahnik BCG untuk mengantisipasi anak terjangkit TB yang dapat menyebabkan infeksi paru-paru, meningitis, ginjal, dan lainnya.

Namun nyatanya, sebagaimana hasil wawancara penulis kepada bidan-bidan yang membantu penulis melahirkan, masih banyak orang tua yang melarang bidan memberikan vaksin BCG dan vaksin lainnya, termasuk polio, kepada bayi-bayi yang baru mereka lahirkan.

Seperti apapun usaha tenaga kesehatan memberikan edukasi kepada para orang tua, keyakinan mereka terhadap narasi agama yang tidak tepat membuat mereka mengorbankan kesehatan bayi baru lahir untuk tidak mendapatkan haknya.

Perkembangan Ilmu Kesehatan

Perkembangan ilmu kesehatan dan kedokteran diperuntukkan bagi keberlangsungan kehidupan manusia di muka bumi. Demikian pula beragam jenis vaksin yang ahli ciptakan dalam ijtihad-ijtihad yang mereka lakukan, tidak lain untuk masa depan anak-anak yang terlahir dengan segala cita, doa, dan harapan para orang tua.

Jika para pakar saja mengerahkan seluruh tenaga dan waktu yang ia miliki untuk kesehatan anak-anak kita, lantas mengapa kita tidak mengindahkan temuan penelitiannya? Mengapa kita lebih mudah percaya kepada pernyataan-pernyataan yang tidak mendasar dan hanya terbentuk atas rasa kebencian yang tidak bertanggungjawab?

Bukankah Alquran meminta kita untuk menyerahkan segala sesuatu yang tidak kita ketahui kepada ahlinya? (QS. Al-Anbiya: 7)  Dan dalam hal ini, para pakar kesehatan adalah ahlinya.

Kanjeng Nabi telah menganjurkan, para ahli telah mengarahkan, masihkan kita enggan memberikan vaksin anak-anak kita? Masihkan kita percaya narasi-narasi yang mereka sampaikan? yang bukan ahlinya dan tidak mampu mempertanggungjawabkan bicaranya?

Tegakah kita melihat mereka lumpuh lunglai? Sulit bernafas dan bergerak? Tidak bisa bermain dengan ceria? Jika mengaku umat Nabi, jangan ragu memberikan anak-anak kita imunisasi sejak bayi! Bukan untuk kebaikan orang lain, tetapi untuk kebaikan anak-anak kita, juga kebaikan kita sendiri!

Sehat adalah Hak Setiap Manusia, Termasuk Anak

Maslahat itu tidak saja mencakup perempuan-laki-laki, kaya-miskin, tetapi juga indikator lainnya. Yakni balita dan dewasa. Mereka yang masih balita bukanlah manusia dengan kemampuan/baligh yang memadai, sehingga kewajiban manusia dewasa untuk dapat menjamin kemaslahatan hidup mereka. Termasuk kemaslahatan hidup yang kita peroleh dalam jiwa dan badan yang sehat serta kuat.

Dapat kita bayangkan dampak yang terjadi akibat tidak adanya imunitas dalam tubuh yang anak peroleh melalui vaksin. Di mana anak-anak banyak yang mengidap kelumpuhan, meningitis, hepatitis, dan masih banyak lagi. Bagaimana anak dapat hidup bahagia, jika untuk hidup dan bernafas saja mereka kesulitan. Alquran memerintahkan untuk kita melahirkan generasi-generasi yang kuat, bukan generasi yang lemah (QS. Al-Nisa: 9).

Lemahnya badan akan mempengaruhi kinerja otak dan akan mempengaruhi masa depan mereka secara intelektual, spiritual, dan emosional. Bagaimana mereka akan menjadi investasi cinta bagi orang tuanya, jika orang tuanya saja tidak mampu memenuhi kewajiban atas hak-hak anak?

Anak yang terjangkit polio, hepaitits, dan lainnya akan menjalani hidup tidak seperti anak sehat lainnya. Selain itu orang tua akan bekerja sangat ekstra untuk mendapatkan kesembuhan yang mungkin sulit untuk anak-anak dapatkan. Jika kita adalah umat beragama yang taat, maka jadikan apapun untuk kesehatan tubuh menjadi suatu yang wajib. Lalu segala hal untuk memperolehnya juga merupakan bagian dari kewajiban itu, termasuk vaksin.

Bukankah demikian tujuan dari maqashid syariah? Jadilah manusia yang dapat bermanfaat untuk sesama, minimal untuk kehidupan anak-anak yang terlahir dalam keluarga yang kita miliki. Dengan menyelamatkan kehidupan anak kita, artinya menyelamatkan kehidupan anak-anak lain. Karena anak kita tidak akan menularkan virus-virus berbahaya. Hari ini, sudahkah kita lengkapi vaksin anak-anak kita? []

 

Tags: anakImunisasikesehatanSunah NabiTahkikVaksin
Aspiyah Kasdini RA

Aspiyah Kasdini RA

Alumni Women Writers Conference Mubadalah tahun 2019

Terkait Posts

Pinjol
Pernak-pernik

Ketika Game Online Menjerat Anak ke Dalam Jebakan Pinjol

15 September 2025
Kekerasan Terhadap Anak
Pernak-pernik

Rumah yang Tak Lagi Aman: Darurat Kekerasan terhadap Anak

15 September 2025
Anak
Pernak-pernik

Jangan Didik Anak dengan Cara Kekerasan

14 September 2025
Pendidikan Adil Gender
Pernak-pernik

Pentingnya Pendidikan dan Pengasuhan Anak yang Adil Gender di Malaysia

13 September 2025
Refleksi Maulid
Publik

Refleksi Maulid sebagai Alarm Sosial: Dari Quraisy ke Oligarki

8 September 2025
Maulid Nabi
Hikmah

Maulid Nabi: Cahaya bagi Kaum Tertindas

5 September 2025
Please login to join discussion
No Result
View All Result

TERPOPULER

  • Genosida Palestina

    Genosida Palestina: Luka Perempuan di Balik Kekerasan Seksual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membuka Ruang Inklusi: Perlunya Kurikulum Bahasa Isyarat untuk Semua Siswa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kerudung Pink Bu Ana: Antara Simbol Perlawanan dan Standar Ganda terhadap Perempuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ibn Arabi Mengaji Pada 3 Perempuan Ulama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merawat Perdamaian Lewat Nada-nada Lintas Iman

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

TERBARU

  • Membuka Ruang Inklusi: Perlunya Kurikulum Bahasa Isyarat untuk Semua Siswa
  • Ibn Arabi Mengaji Pada 3 Perempuan Ulama
  • Kerudung Pink Bu Ana: Antara Simbol Perlawanan dan Standar Ganda terhadap Perempuan
  • Imam Syafi’i Mengaji Kepada Sayyidah Nafisah
  • Seminari dan Pesantren: Menilik Pendidikan Calon Tokoh Agama yang Berjiwa Kemanusiaan

Komentar Terbaru

  • M. Khoirul Imamil M pada Amalan Muharram: Melampaui “Revenue” Individual
  • Asma binti Hamad dan Hilangnya Harapan Hidup pada Mengapa Tuhan Tak Bergeming dalam Pembantaian di Palestina?
  • Usaha, Privilege, dan Kehendak Tuhan pada Mengenalkan Palestina pada Anak
  • Salsabila Septi pada Memaknai Perjalanan Hidup di Usia 25 tahun; Antara Kegagalan, Kesalahan dan Optimisme
  • Zahra Amin pada Perbincangan Soal Jilbab
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
Kontak kami:
redaksi@mubadalah.id

© 2025 MUBADALAH.ID

Selamat Datang!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Aktual
  • Kolom
  • Khazanah
  • Rujukan
  • Tokoh
  • Monumen
  • Zawiyah
  • Kolom Buya Husein
  • Login
  • Sign Up

© 2025 MUBADALAH.ID